Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
41 dijadikan pupuk cair, dan 3 mengaplikasikan pupuk cair terpilih sebagai pupuk daun
pada pertanaman cabai Capsicum annum. Skenario penelitian ini disajikan pada
Gambar 8.
Gambar 8. Tahapan penelitian
Lindi yang menjadi penyebab bau busuk berasal dari NH
3
, H
2
S dan bahan organik terlarut: gangguan kesehatan akibat logam-logam terlarut, pencemaran badan-badan air dan tanaman
yang ada di sekitar TPA sampah. Pengolahan aerasi untuk menurunkan polutan penyebab bau dan
logam terlarut penerapan 4 laju aerasi: 0, 10, 30 dan 70 litermenit.
Analisis kadar beberapa polutan yang masih tersisa
pada efluen bagian atas Analisis kadar logam mikro pada
efluen bagian bawah endapan Pemekatan logam mikro melalui
Penambahan kapur - 4 jenis kapur
- 11 dosis - Proses fisik
Bahan pupuk cair terpilih Analisis
- Nilai TDS, Ca dan Mn pada sentrat. - Kadar logam mikro essensial dan non essensial
Rekomendasi
Analisis kadar polutan yang masih tersisa dengan baku mutu
Analisis kadar polutan yang masih tersisa pada efluen
Penyaringan dan penjerapan polutan yang masih tersisa menggunakan
zeolit ukuran partikel: 5 – 10, 10 – 20 dan 20 – 30 mesh
Penambahan KMnO
4
- 4 dosis KMnO
4
- Penambahan kapur - Proses fisik
Pengaplikasian pupuk cair dari lindi pada tanaman percobaan rumah kaca
Analisis pertumbuhanproduksi tanaman dan analisis kadar logam berat pada buah
Pengkayaan penambahan N, P, K 10
Pengolahan yang menghasilkan pupuk cair yang memberikan pertumbuhan dan produksi
tanaman tertinggi dan aman bagi kesehatan manusia
Pengolahan yang menghasilkan efluen rendah polutan
42 Penelitian didahului dengan melakukan analisis pendahuluan pada lindi yakni
analisis terhadap beberapa parameter yang terkait dengan penelitian sebelum lindi diberi perlakuan. Lindi yang diteliti diambil dari kolam penampungan terakhir sebelum lindi
keluar menuju lingkungan. Secara visual, kondisi dari lindi di tempat asalnya sebelum dilakukan pengambilan sampel ditampilkan pada Gambar 9. Beberapa parameter yang
diamati dalam analisis pendahuluan disajikan pada Tabel Lampiran 1.
Gambar 9. Kondisi lindi sebelum dilakukan pengambilan sampel Upaya menjadikan lindi menjadi efluen yang aman dialirkan ke lingkungan
dilakukan melalui pengolahan tahap I dengan cara aerasi melalui pemberian udara pada laju yang tinggi dilanjutkan dengan pengolahan tahap II dengan melewatkan efluen hasil
aerasi yang mengandung polutan terendah melaui zeolit agar polutan yang masih tersisa menjadi berkurang. Secara rinci, tujuan, bahan, alat, rancangan percobaan, pelaksanaan,
analisis data dan metode analisis dari masing-masing pengolahan tersebut diuraikan di bawah ini.
43