Sistem Kearsipan Surat Masuk di Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan
TUGAS AKHIR
SISTEM KEARSIPAN SURAT MASUK DI BIDANG EKONOMI BADAN PERENCANAANDAN PEMBANGUNAN DAERAH
PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN
OLEH : TRIADEVI
122103042
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
(3)
(4)
i
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi serta
melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan untuk menyelesaikan Program
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Sistem Kearsipan Surat Masuk di
Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor
Walikota Medan”.Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Tugas Akhir ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari segimateril maupun
teknis.
Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan moral
maupun materil. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, Ak, Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, Selaku Wakil Dekan I
Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
(5)
ii
4. Bapak Ami Dilham, SE, M.Si, Selaku Wakil Dekan III Bagian
Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, Selaku Ketua Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Magdalena Linda Leonita S, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Selaku Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Medan.
8. Bapak H.M. Reza Hanafi, SSTP.MAP, selaku Sekretaris Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan.
9. Ibu Siti Khalijah, SE, selaku kepala Sub bagian Umum Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan.
10.Bapak Regen, SE, M.Si, Selaku Kepala Bidang Ekonomi.
11.Seluruh Staff Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan
terkhususnya Staff di Bidang Ekonomi.
12.Kedua Orang Tua Tercinta, Bapak Trisman dan Ibu Khadijah, yang selalu
senantiasa memberikan do’a, motivasi dan dukungan. Terimakasih untuk
segala pengorbanan yang tidak ternilai. Semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan kalian. Amin ya Allah.
13.Seluruh Sabahat dan Teman-teman khususnya stambuk 2012 yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas persahabatan yang
(6)
iii
Medan, Juni 2015
Penulis
(7)
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Manfaat ... 5
1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Manfaat Penelitian ... 6
D. Jadwal Kegiatan ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II PROFIL INSTANSI ... 9
A. Sejarah Ringkas Bappeda pada Kantor Walikota Medan ... 9
1) Visi Bappeda Kota Medan ... 10
2) Misi Bappeda Kota Medan... 11
B. Kegiatan Organisasi ... 12
C. Struktur Organisasi ... 13
D. Job Description ... 14
E. Jenis Usaha/ Kegiatan ... 22
F. Kinerja Usaha Terkini Bappeda pada Kantor Walikota Medan 26 BAB III PEMBAHASAN ... 27
A. Pengertian Arsip ... 27
B. Pengorganisasian dan Penataan Arsip Bappeda di Bidang Ekonomi pada Kantor Walikota Medan. ... 29
1. Pengorganisasian Arsip ... 29
(8)
v
Walikota Medan ... 33
1. Metode Penyimpanan Arsip ... 33
2. Prosedur Penyimpanan Arsip bidang Ekonomi Bappeda di Bidang Ekonomi pada Kantor Walikota Medan ... 37
D. Metode dan Prosedur Pemeliharaan Arsip ... 38
1. Metode Pemeliharaan Arsip ... 38
2. Prosedur Pemeliharaan Arsip ... 40
E. Metode dan Prosedur Penyusutan Arsip ... 40
1. Metode Penyusutan Arsip ... 41
2. Prosedur Penyusutan Arsip ... 43
F. Pedoman Pengelolaan Surat Masuk ... 44
1. Surat Penting ... 44
2. Surat Rahasia dan Pribadi (tertutup) ... 44
3. Surat Biasa ... 45
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 47
(9)
vi
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
(10)
vii
No Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organiasi Bappedapada Kantor Walikota Medan. ... 13
(11)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kearsipan sangat diperlukan oleh setiap organisasi, baik badan usaha
pemerintahan maupun badan usaha swasta untuk menjamin keselamatan warkat
dan penyediaan kembali warkat dengan cepat ketika dibutuhkan sehingga dapat
digunakan oleh pimpinan organisasi untuk membuat ataupun mengambil
keputusan secara tepat mengenai masalah yang sedang dihadapi. Kearsipan adalah
salah satu macam pelayanan kantor atau pekerjaan tata usaha yang banyak
dilakukan oleh setiap badan usaha. Kearsipan menyangkut pekerjaan yang
berhubungan dengan penyimpanan warkat atau surat-surat dan dokumen-dokumen
kantor lainnya. Kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan warkat,
surat-surat dan dokumen-dokumen inilah yang selanjutnya disebut dengan kearsiapan.
Kearsipan sangat dibutuhkan dalam pelaksaanaan administrasi karena
arsip merupakan pusat ingatan bagi setiap kegiatan dalan satu kantor. Tanpa arsip
tidak mungkin seorang petugas dapat mengingat semua catatan dan dokumen
secara lengkap. Oleh karena itu suatu kantor dalam mengelola kearsipannya harus
memperhatikan sistem kearsiapan yang sesuai dengan keadaan organisasinya
dalam mencapai tujuannya. Efektifitas pengelolaan kearsipan pada suatu kantor
dipengaruhi pula oleh pegawai yang bekerja pada unit kearsipan, sarana atau
fasilitas yang dipergunakan dalam membantu pengelolaan arsip dan dana yang
(12)
Kearsipan mempunyai peranan sebagai pusat ingatan, sebagai sumber
informasi, dan sebagai alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap
organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan,
perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan,
pertanggung jawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya. Dalam hal ini
unit kearsipan harus senantiasa siap untuk memberikan pelayanan informasi yang
akurat dalam memecahkan masalah administrasi pada umumnya dan dalam
manajemen kearsipan pada khususnya.
Kearsipan merupakan bagian pekerjaan kantor yang sangat penting.
Informasi tertulis yang tepat harus tersedia apabila diperlukan sewaktu-waktu agar
kantor dapat memberikan pelayanan yang efektif. Setiap kegiatan yang ada dalam
suatu organisasi, baik dalam instansi pemerintahan maupun instansi swasta selalu
ada kaitannya dengan masalah penataan arsip dan karenanya perlu
diselenggarakan sebaik-baiknya bahan keterangan di waktu yang akan
datang.Maka daripada itu dapat dikatakan bahwa kunci pokok dari suatu
organisasi terletak pada penyelenggaraan arsip yang sederhana, efisien dan
efektif.Dikatakan efisien dan efektif apabila suatu yang dibutuhkan sesuai dengan
yang diharapkan dengan cepat dan tepat. Keperluan akan pengelolaan arsip yang
baik dan benar sangat diharapkan oleh organisasi dalam menunjang efektifitas dan
efisiensi dan kelancaran administrasi perkantoran Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kota Medan.
Hubungan Sekretaris dengan Kearsipan yaitu dalam membantu kelancaran
kegiatan pimpinan terutama pada kegiatan administrasi perkantoran dan juga
(13)
3
mengelola berkas sampai pada penyimpanan dengan benar. Agar penemuan
kembali arsip-arsip surat masuk dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota
Medan memiliki fasilitas yang dapat digunakan oleh pegawai-pegawai dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Salah satu sub bidang Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kota Medan yaitu Bidang Ekonomi. Bidang Ekonomi ini
adalah salah satu unit kerja yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
usaha-usaha penyediaan data dan informasi yang berkaitan dengan segala urusan
Bidang Ekonomi dalam Pembangunan Daerah Kota Medan.Surat masuk pada
Bidang Ekonomi harus benar-benar dikelola dengan baik oleh pegawai kearsipan
Bidang Ekonomi sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai Badan
Perencanaan dan pembangunan Dearah.
Untuk dapat mengemban tugas ini, pegawai pada Bidang Ekonomi bukan
hanya ditunjang oleh faktor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga
harus dibekali keterampilan khusus mengenai kearsipan surat masuk. Pegawai
yang terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam
suatu unit pengelolaan kearsipan surat masuk. Disamping itu jumlah pegawai pada
Bidang Ekonomi juga perlu disesuaikan dengan tanggung jawab mengelola surat
masuk pada bidang Ekonomi Badan perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota
Medan.
Sistem kearsipan yang terlihat pada Badan Perencanaan dan Pembangunan
daerah pada Kantor Walikota Medan yaitu dengan sistem kearsipan yang mudah
(14)
pengambilan maupun dalam pengembalian arsip-arsip.Sistem kearsipan yang
diselenggarakan harus mudah/ekonomis baik dalam pengeluaran dana/biaya
maupun dalam pemakaian tenaga kerja, peralatan, atau perlengkapan arsip.
Sistem kearsipan juga harus mudah dimengerti oleh para pegawai
kearsipan sehingga tidak menimbulkan banyak kesalahan dan
pelaksanaannya.Sistem kearsipan yang mudah dilaksanakan hendaknya cocok
atau sesuai dengan jenis dan luang lingkup kegiatan organisasi.suatu sistem
kearsipan yang baik bagi suatu organisasi belum tentu baik atau cocok apabila
dilaksanakan oleh organisasi lain. Salah satu tujuan kearsipan adalah menyimpan
dengan baik, memelihara dengan mencegah dari berbagai macam bentuk
kerusakan.Arsip-arsip harus terpelihara dari berbagai macam bentuk kerusakan
yang disebabkan oleh serangga, binatang rayap dan kelembapan udara.
Untuk mempermudah pengawasan dalam kearsiapan, sistem kearsipan
akan dilaksanakan dibantu dengan mempergunakan berbagai macam
perlengkapan/peralatan misalnya, kartu indeks, lembar pengantar, lembar tunjuk
silang, kartu pinjaman arsip atau Out slip dan sebagainya. Kearsiapan juga disebut
dengan Fleksibel atau Luwes artinya sistem filling yang digunakan dapat
ditetapkan di setiap satuan organisasi dan dapat mengikuti perkembangan
organisasi-organisasi pada umumnya bersifat dinamis (berkembang).Jadi jangan
sampai filling yang dilaksanakan setiap saat berubah karena perkembangan
organisasi.
Dari pra survei yang dilakukan terlihat adanya permasalahan seperti tidak
(15)
5
atau organisasi.Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dalam
waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan dan bertambahnya
surat-surat ke dalam bagian arsip tanpa ada penyusustan, sehingga tempat dan peralatan
tidak lagi mencukupi juga tata kerja dan peralatan kearsipan tidak berkembang
(out of date) dan tidak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena
kurangnya pengarahan kepada petugas kearsipan.
Berdasarkan uraian diatas penulismemilih judul “Sistem Kearsipan Surat
Masuk di Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada
Kantor Walikota Medan” dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah yang
menjadi dasar dalam penyusunan tugas akhir sebagai berikut “Bagaimana Sitem
Kearsipan Surat Masuk pada Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan?”
C.Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Sistem
Kearsipan Surat Masuk di Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
(16)
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi organisasi, sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk
penyempurnaan penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan kearsipan
surat masuk bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah.
2. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang
penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan kearsipan surat masuk di
bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan dan rekomendasi terhadap objek
yang sama bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian
D. Jadwal Kegiatan
Dalam penulisan Tugas Akhir, Jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel
1.1. Untuk pengumpulan data dan penyusunan Tugas Akhir ini, penelitian
dilakukan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah kantor Walikota
(17)
7
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Nomor Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Penulisan
(18)
E. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas
beberapa sub bab antara lain:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar Belakang Masalah, Perumusan
Permaslahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal
Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Bab ini berisikan Sejarah Instansi, Struktur Organisasi, Job
Description, Kegiatan Organisasi, Kinerja Usaha terkini dan
Rencana Kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan Pembahasan tentang penelitian yang dilakukan
peneliti pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota
Medan yang berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan
kearsipan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang berdasarkan pembahasan dan
hasil penelitian yang dilakukan di Badan Perencanaan Daerah
Kota Medan dan beberapa saran yang bermanfaat di kemudian
(19)
9 BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan
Kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus, seorang keturunan Raja Singa
Maharajadari Negeri Berekah, Tanah Karo pada 1 Juli 1590. Awalnya Kota
Medan hanya berupakampung kecil bernama “Medan Putri” yang bernama
pertemuan dua sungai besaryang bermuara keselat malaka, yakni sungai Deli dan
Babura. Lokasinya yang strategismenjadikan kampung Medan Putri sebagai
pelabuhan transit terkemuka pada saat ini.
Kampung Medan Putri yang dipercaya pula sebagai cikal bakal kesultanan
Deli, pertama kali didiami oleh masyarakat suku Batak Karo. Namun, setelah
penguasa Aceh, Sultan Iskandar Muda mengirimkan panglimanya Gocah
pahlawan bargelar LaksamanaKhoja Bintam untuk menjadi wakil kepala kerajaan
aceh di tanah Deli, barulahkemudian datang berbagai suku bangsa lainnya
dinusantara dan tinggal menetapdikampung yang kemudian hari dikenal dengan
nama Kota Medan.
Pada pertengahan abad ke- 19, Medan mulai mengalami kemajuan pesat
dengandibukanya sejumlah perkebunan tembakau yang dipelopori oleh J.
Neinhuys Vander Falk, seseorang pengusaha berkebangsaan belanda. Ketika itu,
pasar tembakau internasional sangat menggemari Tembakau deli karena kualitas
(20)
Kesultanan Deli, membuat Kota Medan semakin ramai dan berkembang cepat
menjadi salah satu kota terindah di dunia.
Apalagi sejak kepindahan pusat pemerintahaan Kesultanan Deli dari
Labuhan ke sekitar Kampung Medan Putri pada tahun 1887, banyak perusahaan
perkebunan asing membangun kantor di kota ini. Wajar jika kota Medan pada
masa itu dijuluki Paris van Sumatera (kembaran Paris di sumatera. Pada 1 April
1909, pemerintah kolonial Belanda menetapkan Medan sebagai Kota Praja,
setelah membeli tanah seluas 15,83 KM² dari Sultan Deli untuk kepentingan
kotasetelah Indonesia merdeka, Kota Medan ditetapkan sebagai ibukota provinsi
Sumatera Utara dengan hari jadi 1 Juli 1590 dan tanggal 1 Juli diperingati sebagai
HUT KotaMedan.
1) Visi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan
Berdasarkan kondisi eksisting, potensi, karakteristik, peluang, tantangan,
sikap dan pandangan hidup bersama serta modal sosial pembangunan kota yang
dimiliki maka dirumuskan rancangan visi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015
sebagai berikut: “Terwujudnya Bappeda yang profesional dan partisipatif untuk
mendukung akselerasi pembangunan Kota Medan”.
Penjelasan Visi :
Proses perencanaaan pembangunan harus melibatkan para pelaku pembangunan
dan dilaksanakan secara akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan
permasalahan pembangunan di berbagai bidang. Sejalan dengan itu, maka
pengertian profesional, partisipatif dan akselator adalah sebagai berikut :
Profesional : segenap jajaran Bappeda Kota Medan mampu bekerja sesuai dengan
(21)
11
sinkronisasi rencana pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan yang akan
dicapai, fokus terhadap tujuan yang akan dicapai serta peka terhadap segala
perubahan dan tuntutan perkembangan yang terjadi.
Partisipatif : aktif dalam turut menentukan arah dan tujuan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan kegiatan pembangunan kota
serta memberikan kontribusi secara signifikan dalam penyelesaian permasalahan
pembangunan.
2) Misi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan Misi Bappeda
Kota Medan tahun 2011 sampai dengan 2015 sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangunan kota.
2) Meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan capaian kinerja pembangunan kota.
3) Meningkatkan integritas dan koordinasi rencana pembangunan kota.
Penjelasan Misi :
Misi merupakann langkah utama dalam mencapai visi “Terwujudnya Bappeda yang profesional dan partisipatif untuk mendukung akselerasi pembangunan kota”. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kota medan berkewajiban dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas ketersediaan rencana
pembangunan kota, meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan pencapaian kinerja pembangunan kota serta meningkatkan integrasi
dan koordinasi rencana pembangunan kota. Misi pertama sebagai bagian dari
(22)
B. Kegiatan Organisasi
Sesuai dengan pasal 109 dan 110 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3
tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota medan, telah diatur dan fungsi badan perencanaan pembangunan daerah
Kota Medan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan,
merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang di pimpin oleh seorang kepala
badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
Medan melalui Sekretaris Daerah. Bappeda mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan kota.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bappeda kota
Medan mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis perencanaan
2) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
kota.
4) Melaksanakan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya Bappeda Kota Medan memiliki
fungsi pokok:
1) Fungsi Koordinasi perencanaan kota
(23)
13
C. Struktur Organisasi
Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan (2015) Gambar 2.1 Bagan Struktur Organiasi Badan Perencanaan dan
(24)
D. Job Description
Berikut ini adalah job descrption dari setiap unit pada bagian Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan yang terdiri
dari :
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama
Badan Pasal 3
Badan merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang dipimpin oleh Kepala
Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
Badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah;
dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
(25)
15
Bagian Kedua Sekretariat Pasal 6
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 7
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan
lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan, dan penyusunan program.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program,dan kegiatan kesekretariatan;
b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan;
c. pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
Badan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan;
e. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang
kesekretariatan;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
(26)
Paragraf 1
Sub Bagian Umum Pasal 8
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 9
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat lingkup administrasi umum.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum;
c. pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah
dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan
kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian;
f. pelaksanaan hubungan masyarakat;
g. penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
(27)
17
Bidang Ekonomi Pasal 14
Bidang Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 15
(1) Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Badan lingkup industri, perdagangan, pertanian, koperasi, dan usaha kecil
menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Ekonomi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Ekonomi;
b. penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup
industri, perdagangan, pertanian, koperasi, dan usaha kecil menengah ;
c. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan kota lingkup pertanian
dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata,
koperasi usaha mikro kecil dan menengah, pendapatan, penanaman modal,
ketahanan pangan, dan pelayanan perijinan terpadu;
d. pengoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup
pertanian dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan
pariwisata, koperasi usaha mikro kecil dan menengah, pendapatan,
penanaman modal, ketahanan pangan, dan pelayanan perijinan terpadu
yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah dan instansi / lembaga lain yang berada dalam wilayah Pemerintah
(28)
e. pelaksanaan inventarisasi permasalahan ekonomi, merumuskan
langkah-langkah, dan kebijakan pemecahannya;
f. pengoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan
dibidang ekonomi yang meliputi pertanian dan kelautan, perindustrian dan
perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi usaha mikro kecil dan
menengah, pendapatan, penanaman modal, ketahanan pangan, dan
pelayanan perijinan terpadu dalam rangka pelaksanaan program
pembangunan kota atau program dan kegiatan yang perlu diusulkan ke
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang ekonomi;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Sosial Budaya Pasal 20
Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 21
(1) Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan
lingkup sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan kebudayaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi :
(29)
19
b. penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup
sosial, kemasyarakatan, pendidikan, dan kebudayaan;
c. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan kota lingkup pendidikan,
kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenagakerjaan, kependudukan dan
keluarga berencana, pemberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi
dan komunikasi, capacity building, pemuda dan olah raga, agama, hukum,
dan budaya;
d. pengoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup
pendidikan, kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenagakerjaan,
kependudukan dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan,
pemerintahan, informasi dan komunikasi, pembangunan kapasitas
(capacity building), pemuda dan olah raga, agama, hukum dan budaya
yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah dan instansi / lembaga lain yang berada dalam wilayah Pemerintah
Daerah;
e. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dibidang sosial budaya,
merumuskan langkah-langkah, dan kebijakan pemecahannya;
f. pengoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan
dibidang sosial budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan, sosial,
kemiskinan, ketenagakerjaan, kependudukan dan keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi dan komunikasi,
capacity building, pemuda dan olah raga, agama, hukum, dan budaya
(30)
kegiatan yang perlu diusulkan ke pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang sosial
budaya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Fisik dan Tata Ruang Pasal 26
Bidang Fisik dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 27
(1) Bidang Fisik dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Badan lingkup prasarana kota, tata ruang, dan lingkungan hidup.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Fisik dan Tata Ruang menyelengarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Fisik dan Tata Ruang;
b. penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup
prasarana kota, tata ruang, dan lingkungan hidup;
c. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan prasarana kota serta
pengendalian tata ruang dan lingkungan hidup;
d. pengoordinasian dan memadukan rencana pembangunan prasarana kota,
(31)
21
daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansi / lembaga lain yang
berada dalam wilayah Pemerintah Daerah;
e. pelaksanaan inventarisasi di bidang fisik dan tata ruang, merumuskan
merumuskan langkah-langkah, dan kebijakan pemecahannya;
f. pengoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan
dibidang fisik dan tata ruang yang meliputi prasarana kota, tata ruang, dan
lingkungan hidup dalam rangka pelaksanaan program pembangunan
daerah atau program dan kegiatan yang perlu diusulkan ke provinsi untuk
dimasukkan ke dalam program tahunan nasional;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang fisik dan
tata ruang;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Data Monitoring dan Evaluasi Pasal 32
Bidang Data Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 33
(1) Bidang Data Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup data, monitoring, dan evaluasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(32)
a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Data Monitoring dan
Evaluasi;
b. penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup data,
monitoring, dan evaluasi;
c. pelaksanaan pengumpulan data dan informasi;
d. penyusunan data mengenai pelaksanaan program pembangunan;
e. pelaksanaan publikasi data dan informasi sesuai kebutuhan;
f. pengembangan pusat data perencanaan daerah;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang data,
monitoring, dan evaluasi;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
E. Jenis Usaha/ Kegiatan Program dan Kegiatan Pokok
Program dan kegiatan pokok Bappeda terdiri dari :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan rasio prasarana
dan sarana perencanaan pembangunan kota, dengan kegiatan pokok :
a. Penyediaan jasa administrasi keuangan
b. Penyediaan alat tulis kantor
c. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
d. Penyediaan makanan dan minuman
(33)
23
f. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin aparatur, dengan
kegiatan pokok :
a. Pengadaan pakaian dinas harian (PDH)
b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentuRenstra Beppeda Kota Medan
2011-2015 V – 2
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasio antara sarana dan
prasarana kantor dengan jumlah pegawai dan beban kerja, dengan kegiatan
pokok :
a. Pengadaan peralatan gedung kantor
b. Pengadaan meubeleur
c. Pengadaan komputer dan perlengkapannya
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
f. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
Program ini dimaksudkan untuk melaksanakan pengukuran dan pemantauan
implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota, dengan kegiatan
pokok:
a. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran dan akhir tahun
(34)
5. Program Pengembangan Data/Informasi
Program ini dimaksudkan untuk menyediakan data/informasi dalam
pelaksanaan rencana pembangunan kota, dengan kegiatan pokok :
a. Penyusunan dan Pencetakan Buku Medan Dalam Angka
b. Penyusunan Buku Kecamatan dalam Angka
c. Pencetakan Buku dan CD The Magic of Medan City
d. Penyusunan dan Pencetakan Buku Saku Data Pokok Statistika
e. Pembangunan Sistem Informasi Geo Spasial Kota Medan
f. Pengembangan Publikasi Elektronik Data/informasi Visual Pembangunan
Kota Medan
g. Penyusunan Manual Perencanaan Pembangunan Kota
h. Pembuatan Buku Selayang Pandang Kota Medan Renstra Beppeda Kota Medan 2011-2015 V – 3
i. Pemantauan dan Supervisi Program dan Kegiatan Pembangunan Kota
Medan
j. Pemantauan Program dan Kegiatan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
k. Penyusunan dan Analisis Data/Informasi Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Daerah
l. Penyusunan Buku PDRB Kecamatan
m. Promosi dan Publikasi Pembangunan Kota Medan
n. Penerbitan Buletin Perencanaan Pembangunan Kota Medan
o. Penyusunan Buku ICOR Kota Medan
(35)
25
q. Studi Implikasi Penerapan Sistem Perpajakan Daerah Terhadap
Pengembangan Investasi di Sektor Swasta
r. Analisis Input-Output Pembangunan Ekonomi Daerah
s. Pembuatan Sistem Informasi Geografis Pusat-Pusat Pertumbuhan
Ekonomi Kota
t. Pengembangan Sistem Data Base Perencanaan Bidang Ekonomi
u. Analisis Data Survei Ekonomi Daerah
v. Penyusunan data base spasial perencanaan fisik dan prasarana wilayah
w. Identifikasi cakupan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan di
Kota Medan dengan menggunakan metode registrasi berbasis masyarakat
6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini dimaksudkan untuk menyediakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah, dengan kegiatan :
a. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
b. Penyusunan Rancangan RKPD Kota Medan
c. Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
d. Koordinasi Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD)
e. Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) Renstra Beppeda Kota Medan 2011-2015 V – 4
f. Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan
g. Penyusunan Renja Bappeda
(36)
i. Sosialisasi RPJMD Kota Medan
j. Koordinasi Pelaksanaan SCBD Mandiri
k. Implementasi Pelaksanaan SCBD Mandiri
l. Simposium Perencanaan Pembangunan Kota
m. Penggandaan Perda RPJM Kota Tahun 2011-2015
n. Temu Diskusi Perencanaan Pembangunan Kota
F. Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu
juga pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada kantor Walikota
Medan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah terus berupaya agar tujuan
yang telah digariskan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah dapat
terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja
keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Untuk mendorong pencapaian hasil yang maksimal diperlukan kinerja
yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah adalah Menyelenggarakan Program
Pembangunan daerah terhadap masyarakat.Kemudian juga mengadakan bakti
social kepada masyarakat dan sebagainya. Badan perencanaan dan Pembangunan
Daerah melakukan pembinaan terhadap pegawai agar dapat menghasilkan Sumber
daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik untuk
(37)
27 BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Arsip
Arsip dalam bahasa Belanda disebut “Archief”, sedang dalam bahasa
Inggris disebut “Achieve”, kata inipun berasal darai bahasa Yunani yaitu dari kata
“Arche”, yang berarti “Permulaan”. Kemudian kata “Arche” ini berkembang
menjadi kata “Archia” yang berarti “catatan”. Selanjutnya, dari kata “Archia”
berubah lagi menjadi kata “Ar-cheion” yang berarti “Gedung Pemerintahan”.
Sedangkan dalam bahasa Latin, disebut “Archivum”, dan akhirnya dalam bahasa
Indonesia dipakai istilah “Arsip” sampai saat ini.
Menurut Basir Barthos (2007:01) arsip adalah setiap catatan tertulis atau
bergambar yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang
dibuat orang untuk membantu ingatannya. Misalnya kuitansi, faktur, daftar gaji,
gambar bagan organisasi, tabel harga, kartu penduduk, ijazah, surat izin, dan
surat-surat organisasi pada umumnya. Sedangkan menurut Sedarmayanti
(2003:10) arsip ataupun warkat adalah setiap catatan tertulis ataupun bergambar
yang memuat keterangan mengenai suatu hal atau peristiwa yang dibuat untuk
suatu keperluan.
Pengertian Arsip menurut Kamus Umum bahasa Indonesia adalah
Simpanan surat-surat penting. Menurut pengertian tersebut tidak semua surat
dikatakan arsip. Surat dapat dikatakan arsip apabila memenuhi persyaratan
(38)
1. Surat tersebut masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga, organisasi,
instansi, perorangan) baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan
datang.
2. Surat tersebut masih mempunyai nilai kegunaan dan disimpan dengan
mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga dengan mudah dan cepat
ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali.
Pengertian arsip di Indonesia diatur dalam Undang-undang No.7 tahun
1971 tentang “Ketentuan pokok Kearsipan” pada Bab 1 pasal 1 berbunyi sebagai
berikut:
1. Naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga Negara dan Badan-Badan
Pemerintahan dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta
dan/atau perorangan dalam bentuk corak ataupun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Dari defenisi tersebut jelaslah bahwa Arsip merupakan sumber informasi
dan pusat bagiseluruh kegiatan organisasi, dimana surat/warkat yang diproses
berdasarkan pengklasifikasian atau penggolongan yang disusun, disimpan, dan
(39)
29
B. Pengorganisasian dan Penataan Arsip Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Bidang Ekonomi pada Kantor Walikota Medan.
3. Pengorganisasian Arsip
Pekerjaan Administrasi terdapat pada perencanaan, pelaksanaan sampai
pada pengawasan. Hasil pekerjaan administrasi adalah Arsip, karena pekerjaan
administrasi berada pada setiap unit kerja perkantoran, dan arsip juga merupakan
alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan administrasi Badan
Prencanaan dan Pembagunan Daerah Kota Medan.
Menurut Sedarmayanti (2003:21-22), asas pengorganisasian pengelolaan
arsip terbagi atas :
a. Azas Sentralisasi
Adalah pelaksanaan pengelolaan arsip bagi seluruh organisasi yang
dipusatkan di suatu unit khusus, yaitu tempat penyimpanan arsip. Jadi
unit-unit lain tidak melaksanakan pengurusan dan penyimpanan arsip.Asas
ini biasanya digunakan oleh organisasi yang tidak terlalu besar dan
masing-masing unit tidak layak memerlukan informasi yang bersifat
khusus atau spesifik.
b. Azas Desentralisasi
Adalah pelaksanaan pengelolaan arsip yang dilakukan di masing-masing
unit dalam suatu organisasi. Asas ini biasanya digunakan oleh organisasi
yang besar atau kompleks kegiatannya dan masing-masing unit pada
(40)
c. Azas Gabungan antara sentralisasi dan Desentralisasi
Adalah pelaksanaan pengelolaan arsip dengan cara menggabungkan antara
asas sentralisasi dengan desentralisasi. Asas ini digunakan untuk
mengurangi kerugian yang terdapat pada asas sentralisasi atau
desentralisasi.
Pelaksanaan sistem kerasipan surat masuk bidang Ekonomi yang
menyangkut pengorganisasian arsip yang dilakukan pada Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah kota Medan adalah asas gabungan antara sentralisasi dan
desentralisasi dimana arsip disimpan di tempat penyimpanan arsip tetapi
mendapat pengawasan dari atasan. Dari kondisi ini, pelaksanaan pengorganisasian
arsip pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah kota Medan cukup Baik.
Menurut Saiman (2002:104) di dalam kegiatan pengorganisasian arsip
sering disebut file aktif dan file inaktif yang mempunyai arti sebagai berikut:
a. File aktif yaitu file (tempat arsip) yang berisikan arsip-arsip yang masih
aktif dan banyak dipergunakan di dalam pekerjaan sehari-hari.
b. File in-aktif yaitu file yang arsipnya sudah jarang dipergunakan dalam
pekerjaan.
Kriteria untuk menentukan nilai suatu arsip tergantung pada kantor
masing-masing.
Kriteria penilaian yang umum yang dapat dipergunakan adalah ALFRED
Saiman, (2002:104-105), yang merupakan singkatan dari Administrative Value
(nilai administrasi), Legal Value (nilai hukum), dan Documentary Value (nilai
(41)
31
berdasarkan jumlah presentase dari keenam komponennya, Sehingga terdapat 4
(empat) golongan arsip, yaitu sebagai berikut :
1. Arsip Vital (presentase nilai 90-100) yaitu sangat penting dan tidak dapat
diganti kembali bilamana dimusnahkan. Arsip ini harus disimpan abadi di
kantor yang bersangkutan.
2. Arsip penting (presentase nilai 50-89), arsip ini melengkapi kegiatan rutin
dan dapat diganti dengan biaya tinggi dan lama. Arsip ini disimpan di file
aktif selama lima tahun dan file inaktif selama 25 tahun.
3. Arsip berguna (presentase nilai 10-49) arsip ini berguna sementara dan
dapat diganti dengan biaya rendah. Disimpan di file akhir selama 2 tahun
di file inaktif selama 10 tahun.
4. Arsip tidak berguna (presentase nilai 0-9) arsip ini dapat dimusnahkan
sesudah dipakai sementara. Paling lama arsip disimpan 3 bulan di file
inaktif.
Pengorganisasian arsip pada Badan Perencanaan dan Pembangunan pada
Kantor walikota Medan terdapat di dalamnya kriteria arsip Educational Value
(nilai pendidikan), yakni keberadaan arsip dipertahankan karena nilai pendidikan
yang terkandung di dalamnya. Misalnya : Undang-undang kepegawaian sebagai
sumber informasi untuk pegawai. Legal Value (nilai hukum), adalah keberadaan
arsip dipertahankan karena nilai hukum yang terkandung di dalamnya.
(42)
4. Penataan Arsip
Menurut Sedarmayanti (2003:68) penataan arsip adalah kegiatan mengatur
dan menyusun arsip dalam suatu tataan yang sistematis dan logis, menyimpan
serta merawat arsip untuk digunakan secara aman dan ekonomis.
Arsip yang akan ditata perlu dipersiapkan terlebih dahulu, agar
mempermudah dan mempercepat pelaksanaan. Persiapan untuk menata arsip
terdiri dari :
1. Memisahkan
Yaitu merupakan kegiatan sortir pendahuluan, untuk mengelompokkan
arsip sesuai pokok permasalahannya.
2. Meneliti disposisi
Yaitu mengadakan penelitian agar diketahui surat yang akan disimpan
telah mendapat disposisi atau belum.
3. Memadukan
Yaitu mengelompokkan arsip yang merupakan bagian langsung dari suatu
masalah atau yang saling berkaitan.
4. Mengklasifikasi
Yaitu menentukan klasifikasi arsip.
5. Mengindeks
Yaitu menentukan inti dari isi surat dan menetukan indeksnya.
6. Mepersiapkan tunjuk silang
Yaitu menggunakan formulir tunjuk silang untuk memudahkan pencarian
(43)
33
7. Menyusun arsip
Yaitu arsip yang sudah diberi kode, bersama tunjuk silang sesuai dengan
sistem yang digunakan.
8. Menyimpan arsip
Yaitu penyimpanan arsip secara benar kedalam penyimpanan sesuai kode
masing-masing.
Penataan arsip pada Badan Perencanaan dan Pembagunan Daerah Kota
Medan dilakukan dengan mempergunakan suatu sistem tertentu yang
memungkinkan untuk :
a) Pencarian arsip akan lebih cepat, apabila sewaktu-waktu diperlukan.
b) Pengambilan arsip akan mudah dilakukan
c) Pengembalian arsip ke tempat penyimpanan dapat dilakukan dengan
mudah.
Dengan cara demikian arsip tidak akan mudah dan cepat rusak karena
sering di ambil dari tempat penyimpanannya. Dari kondisi ini, pelaksanaan
penataan arsip pada Badan Perencanaan dan Pembagunan daerah Kota Medan
dapat dikatakan relatif-Baik.
C. Metode dan Prosedur Penyimpan Arsip Badan Perencanaan dan Pembagunan Daerah di Bidang Ekonomi pada Kantor Walikota Medan 3. Metode Penyimpanan Arsip
Menurut Wursanto (2004:263-265) agar penyimpanan dapat berlangsung
dengan cepat dan tepat, serta untuk menjamin ketelitian dan kecermatan,
(44)
1. Pemberian tanda pelepas
Suatu warkat baru dapat disimpan oleh penata arsip apabila arsip tersebut
sudah memiliki tanda persetujuan dari pejabat yang bersangkutan berupa
kode tertentu yang menyatakan bahwa arsip tersebut boleh disimpan
karena sudah selesai diproses atau tidak perlu diproses lebih lanjut,
misalnya dengan menggunakan tanda-tanda berikut:
a. File, yang berarti bahwa arsip yang sudah dibubuhi dengan kata
file sudah dapat disimpan.
b. Tidak perlu dijawab (TDP) atau No reply (NRR) yang berarti arsip
tersebut tidak perlu balasan.
2. Mengindeks
Mengindeks dapat berarti:
a. Kegiatan menentukan tanggal pengenal masalah, terdapat dalam
surat yang berupa persoalan, perihal, gagasan, atau kegiatan.
b. Mencocokkan pokok masalah yang terdapat dalam surat dengan
daftar indeks atau daftar klasifikasi yang telah ditentukan untuk
mendapatkan kode penyimpanan.
3. Pemberian kode
Setelah pokok masalahnya diketahui, langkah selanjutnya ialah
mencocokkan pokok masalah tersebut dengan daftar indeks atau daftar
klasifikasi yang telah disediakan untuk menentukan kode penyimpanan.
4. Membuat tunjuk silang (cross reference)
Tunjuk silang atau cross reference diperlukan apabila informasi dari suatu
(45)
35
berlainan. Disamping itu, tunjuk silang juga diperlukan apabila dalam
suatu surat terdapat dua tanda pengenal yang dijadikan tanda pengenal
tunjuk silang. Tanda-tanda yang digunakan adalah :
a. Kata “lihat” atau dengan tanda silang “X”
b. Kata-kata “lihat juga” atau dengan tanda 2 silang “X”
5. Penyortiran (sorting)
Menyortir adalah kegiatan memilih dan memisahkan warkat untuk
dikelompokkan menjadi satu kelompok menurut kode yang ada pada
warkat. Warkat-warkat yang memiliki kode penyimpanan yang sama
dikelompokkan menjadi satu agar memudahkan penyimpanan dalam
folder.
6. Penyimpanan Warkat
Warkat-warkat yang telah disortir segera dipindahkan atau dimasukkan ke
dalam folder (map) sesuai dengan kodenya, dengan cara berikut:
a. Muka surat menghadap ke depan folder
b. Disimpan menurut tanggal (tanggal terima surat atau tanggal surat,
menurut ketentuan dari organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan), yang terbaru ada di depan.
c. Arsip jawaban dijadikan satu (dijepitkan) dengan surat yang
bersangkutan.
Sedangkan menurut Serdamayanti (2003:70) terdapat lima macam metode
penyimpanan arsip yaitu sebagai berikut:
1. Metode Abjad (Alphabetical Filling System) Metode abjad adalah salah
(46)
menata berkas yang berurutan dari A sampai Z dengan berpedoman pada
peraturan indeks.
2. Metode Masalah (Subject Filling System)
Metode masalah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang berkenan dengan masalah-masalah yang
berhubungan dengan perusahaan.
3. Metode Nomor (Numerical Filling System)
Metode nomor adalah sistem penataan berkas berdasarkan kelompok
permasalahan yang kemudian masing-masing atau setiap masalah diberi
nomor tertentu.
4. Metode Tanggal (Chronological Filling System)
Metode tanggal adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan
urutan tanggal, bulan, dan tahun yang mana pada umumnya tanggal
dijadikan pedoman yang dimaksudkan untuk memperhatikan dari
datangnya surat.
5. Metode Wilayah (Goegraphical Filling System)
Metode wilayah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan
tempat atau lokasi daerah atau wilayah.
Metode penyimpanan arsip yang digunakan oleh bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembagunan daerah pada Kantor Walikota Medan untuk surat
masuk menggunakan Metode Tanggal (Chronology Filling System) dan
mengurutkannya dengan Metode Nomor (Numerical Filling System) sebagai dasar
(47)
37
arsip pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah kota
Medan dapat dikatakan Cukup baik.
4. Prosedur Penyimpanan Arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Bidang Ekonomi pada Kantor Walikota Medan
Pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembagunan Daerah Kota
Medan, data-data atau dokumen yang diarsipakan adalah surat masuk yang
dieksposisi dari bagian Umum. Setelah dari bagian Umum surat-surat tersebut
diberikan ke setiap Bidang termasuk bidang Ekonomi. Surat masuk yang
diberikan dari bidang Umum ditulis kembali ke dalam buku Agenda surat masuk
bidang Ekonomi, lalu surat masuk tersebut di berikan ke kepala Bidang Ekonomi
untuk dieksposisi kembali kepada siapa surat tersebut ditujukan. Lalu surat
tersebut diarsipkan oleh petugas arsip.
Arsip dikelompokkan berdasarkan metodenya kemudian diberi nomor dan
diletakkan sesuai dengan lemari bagian masing-masing, namun terkadang masih
ada juga folder-folder yang ditemukan dengan nama yang sama. Hal ini dapat
membuat kebingungan sehingga dapat mempengaruhi pegawai dalam penyediaan
arsip kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan. Dari kondisi ini prosedur
penyimpanan arsip paba bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah pada Kantor Walikota Medan masih kurang Baik, sehingga perlu
ditingkatkannya ketelitian pegawai dalam mengarsipkan dokumen, agar tidak
(48)
D. Metode dan Prosedur Pemeliharaan Arsip 3. Metode Pemeliharaan Arsip
Pemeliharaan arsip adalah kegiatan membersihkan arsip secara rutin untuk
mencegah kerusakan akibat beberapa sebab Sedarmayanti, (2003:110). Sedangkan
menurut Wursanto (2004:272), Pemeliharaan arsip adalah usaha-usaha yang
dilakukan untuk menjaga arsip-arsip dari segala kerusakan dan kemusnahan.
Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada
Kantor Walikota Medan menggunakan Metode pemeliharaan arsip yang umum
digunakan oleh bidang lainnya. Metode pemeliharaan arsip yang terdapat pada
bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor
Walikota Medan yakni sebagai berikut:
1. Pengaturan Ruangan
Yang dimaksud ruangan dalam hal ini adalah ruangan penyimpanan arsip.
Ruangan penyimpanan arsip pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan diatur sebagai
berikut:
a. Ruangan penyimpanan arsip selalu dijaga agar tetap rapi.
b. Ruangan penyimpanan arsip yang selalu dijaga agar tetap kering
dengan suhu udara dalam ruangan berkisar 65° sampai 75°F, dengan
kelembapan udara sekitar 50° sampai 65°%.
c. Memiliki ventilasi yang memadai, sehingga sirkulasi udara dapat
terjaga dan dapat terhindar dari serangan api, air, maupun serangga
(49)
39
2. Tempat penyimpanan arsip
Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar ada
udara diantara berkas yang disimpan.Tingkat kelembapan yang diinginkan
perlu dipenuhi.
Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada
kantor Walikota Medan menggunakan lemari sebagai alat penyimpanan
arsip secara teratur agar arsip-arsip tidak mudah kotor oleh debu-debu
akan tetapi hal ini mengakibatkan arsip-arsip dilemari mudah lembap
sehingga harus sering dibuka untuk menjaga tingkat kelembapan. Penataan
arsip dibuat renggang agar ada udara diantara arsip-arsip tersebut.
3. Kebersihan
Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada
Kantor Walikota Medan mengusahakan agar tempat penyimpanan arsip
selalu bersih sehingga tidak menimbulkan serangga perusak atau pemakan
kertas arsip. Pada bidang Ekonomi penyimpanan arsipnya dibersihkan
melalui cara sebagai berikut :
a. Membersihkan lemari penyimpanan arsip yang dilakukan setiap hari.
b. Untuk membersihkan ruangan dan arsip dari debu yang melekat
menggunakan alat penyedot abu (vacuum cleaner)
c. Selain itu juga, untuk mencegah timbulnya noda karat di kertas
digunakan klip dari bahan plastik agar tidak menimbulkan bekas.
Dari kondisi ini, pemeliharaan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan dapat dikatakan Relatif
(50)
4. Prosedur Pemeliharaan Arsip
Dari hasil penelitian peneliti, prosedur pemeliharaan arsip yang dilakukan
oleh bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor
Walikota Medan dengan cara :
1. Ruangan penyimpanan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan diatur penerangannya,
yaitu dengan cahaya lampu dan sinar matahari. Tetapi, sinar matahari tidak
langsung mengenai kertas-kertas arsip melainkan melalui jendela-jendela
dan celah-celah. Sebab sinar matahari langsung dapat menyebabkan arsip
menjadi cepat rusak.
2. Arsip-arsip pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembagunan
Daerah pada Kantor Walikota Medan selalu dijaga kebersihannya dengan
cara membersihkan debu-debu yang menempel pada arsip.
Dari kondisi ini, pemeliharaan arsip pada bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembangunan daerah dapat dikatakan Cukup Baik.
E. Metode dan Prosedur Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip adalah kegiatan-kegiatan pemindahan berkas surat dari
penyimpanan pengolah berkas/arsip ke arsip Nasional termasuk memusnahkan
berkas surat yang tidak mempunyai nilai kegunaan dalam kegiatan administrasi
perkantoran Wiyasa, (2001:165)
Penyusutan arsip merupakan kegiatan terakhir dari siklus atau daur hidup
(51)
41
pemusnahan arsip. Pemindahan dan pemusnahan arsip penting dilakukan juga
dalam rangka menjaga dan menjamin efektifitas kearsipan.
3. Metode Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip adalah kegiatan-kegiatan pemindahan berkas surat dari
penyimpanan pengolah berkas/arsip ke arsip Nasional termasuk memusnahkan
berkas surat yang tidak mempunyai nilai kegunaan dalam kegiatan administrasi
perkantoran Wiyasa (2001:165).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusutan arsip menurut
Wiyasa yaitu sebagai berikut :
1. Mengadakan inventarisasi data arsip yang akan digunakan.
2. Mengadakan penilaian kegunaan berkas/arsip.
3. Penyusunan jadwal penyusutan berkas/arsip.
4. Penyaluran berkas surat.
Sebelum diusutkan, arsip perlu dinilai terlebih dahulu. Kegiatan penilaian
arsip mencakup kegiatan pemindahan arsip dari unit pengolah ke pusat
penyimpanan arsip organisasi atau perusahaan dan kemudian penggolongan arsip.
Menurut Wursanto, (2004:276) pada dasarnya ada dua cara pemindahan arsip,
yaitu :
1. Pemindahan secara berkala
Pemindahan secara berkala dibagi menjadi tiga, yaitu pemindahan satu
kali dalam waktu tertentu, pemindahan dua kali dalam jangka waktu
(52)
2. Pemindahan secara terus-menerus
Dalam pemindahan arsip secara terus-menerus, pemindahan dari arsip
dinamis aktif ke arsip dinamis inaktif tidak didasarkan pada jangka waktu
tertentu tetapi dilakukan secara terus-menerus.
Adapun tujuan penyusutan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan adalah :
1. Mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja maupun referensi.
2. Menghemat ruangan, peralatan, dan perlengkapan.
3. Mempercepat penemuan kembali arsip.
4. Menyelamatkan bahan bukti pertanggung jawaban.
Berdasarkan hasil peneltian yang dilaksanakan maka dapat dianalisis
bahwa penyusutan arsip di bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan belum cukup baik, karena
masih banyak arsip yang sudah tidak digunakan lagi namun masih disimpan. Hal
ini membuat lemari arsip (filling cabinet) akan semakin penuh. Selain itu juga,
Bidang Ekonomi Badan perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor
Walikota Medan tidak memiliki jadwal retensi arsip yang pasti, bila lemari arsip
(filling cabinet) sudah penuh, barulah kegiatan penyusutan arsip dilakukan.
Sebaiknya Bidang Ekonomi menetapkan jadwal retensi arsip untuk
(53)
43
4. Prosedur Penyusutan Arsip
Menurut Wiyasa (2001:165) pelaksanaan penyusutan arsip dapat dibagi
tiga, yaitu :
1. Penyusutan arsip dari aktif ke inaktif.
File aktif yaitu yang berisikan arsip-arsip yang masih aktif dan banyak
dipergunakan di dalam pekerjaan sehari-hari. Sedangkan file inaktif yaitu
file yang arsipnya sudah jarang dipergunakan dalam pekerjaan.
2. Pemusnahan arsip.
Pemusnahan arsip yaitu aktivitas menghancurkan arsip secara fisik yang
sudah berakhir fungsinya serta tidak memiliki nilai guna secara total
dengan cara membakar habis, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak
dapat lagi dikenal baik isi atau bentuknya.
3. Penyusutan arsip Instansi ke Arsip Nasional
Memelihara dan menyelamatkan arsip/dokumen sebagai bahan bukti
akuntabiitas kinerja instansi pemerintah dan pertanggung jawaban
nasional.
Langkah-langkah pelaksanaan penyusutan arsip Bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan adalah :
1. Memilih/mengambil yang tidak berguna, supaya arsip berkurang.
2. Menyiapkan peralatan untuk menampung arsip yang akan diusutkan.
3. Membuat catatan atau daftar tentang arsip yang akan diusutkan.
Tetap disimpan atau dipindahkan ke bagian perlengkapan untuk diproses lebih
(54)
arsip harus ditetapkan terlebih dahulu, agar mempermudah pemusnahan atau
pemindahan arsip.
F. Pedoman Pengelolaan Surat Masuk
Menurut Basir Barthos (2007:220-224)untuk memudahkan pengelolaan
surat dapat digolongkan secara sederhana berdasarkan 3 (tiga) golongan sebagai
berikut :
4. Surat Penting
a. Surat penting adalah semua surat yang mengemukakan
masalah-masalah pokok yang mempengaruhi langsung ataupun tidak langsung
terhadap berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi.
b. Pengurusan surat penting, semua surat masuk jenis ini harus
diserahkan kepada satuan kerja pengarah untuk diproses. Ketika surat
diterima oleh satuan kerja pengarah ini seterusnya oleh pengarah
dilampiri 3 (tiga) lembar kartu kendali dan satu lembar disposisi.
5. Surat Rahasia dan Pribadi (tertutup)
a. Surat rahasia yang biasanya beramplop dua dan surat pribadi ini
pemprosesannya dilakukan dalam keadaan tertutup sampai kepada si
alamat. Surat rahasia tidak boleh dibuka oleh penerima surat. Surat ini
harus disampaikan kepada pemimpin dalam keadaan masih terbungkus
oleh sampulnya (yang dalam).
b. Surat rahasia. Surat-surat pribadi langsung diberikan kepada
masing-masing pribadi tanpa diproses seperti surat penting. Jika nanti surat
(55)
45
penting atau biasa. Kalau penting maka proses pengurusannya seperti
surat penting dengan mempergunakan kartu kembali.
6. Surat Biasa
a. Surat biasa, adalah surat yang tidak tergolong penting dan bukan
rahasia serta bukan pribadi. Surat-surat ini kegunaannya relative
singkat dan tidak perlu disimpan.
b. Pengurusan surat biasa, sama seperti pengurusan surat tertutup rahasia.
Hanya bedanya, lembar pengantarnya disebut “Lembar Surat Sutin”,
identitas surat biasa ini secara lengkap dapat diketahui sebelumnya.
Karena itu dapat dicatat secara lengkap pula dalam lembar pengantar.
Karena itu lembar pengantarnya berlainan dengan kolom lembar
(56)
46 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sistem pengorganisasian arsip yang dilakukan bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan
cukup baik karena menggunakan gabungan antara sentralisasi dan
desentralisasi yang dapat memudahkan pegawai untuk menyimpan dan
menemukan kembali arsip yang sewaktu-waktu diperlukan sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pegawai.
2. Sistem penyimpanan arsip yang dilakukan bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembanguanan Daerah pada Kantor Walikota Medan
belum cukup baik karena saat melakukan penyimpanan arsip masih
terdapat folder-folder yang ditemukan dengan nama yang sama sehingga
dapat membuat kebingungan yang dapat mempengaruhi pegawai dalam
penyediaan arsip apabila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Sistem pemeliharaan yang dilakukan bidang Ekonomi Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sudah melakukan
metode pemeliharaan yang umum dilakukan oleh bidang lainnya, seperti
pengatur ruangan, tempat penyimpanan arsip, kebersihan tempat, dan
(57)
47
4. Sistem penyusutan dan pemusnahan arsip yang dilakukan bidang Ekonomi
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota
Medan belum cukup baik karena memiliki jadwal retensi yang pasti
sehingga sulit untuk melakukan penyusutan maupun pemusnahan arsip.
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan, penulismembuat saran-saran sebagai berikut :
1. Sistem pengorganisasian arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya
menggunakan gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi secara
berkelanjutan agar sistem pengorganisasian pada bidang Ekonomi dapat
lebih meningkat efisiensi dan efektifitas kerja pegawai dimasa yang akan
datang.
2. Sistem penyimpanan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya dilakukan
lebih teliti agar tidak terjadi penyimpanan arsip dengan nama folder yang
sama sehingga tidak membuat kebingungan dan agar pegawai dapat
dengan cepat menyediakan arsip apabila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Sistem pemeliharaan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya
melaksanakan tindakan pemeliharaan tambahan seperti melakukan
pemeriksaan arsip secara berkala untuk melihat kaedaan atau kondisi arsip.
(58)
pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pemabangunan Daerah
pada Kantor Walikota Medan dapoat lebih baik.
4. Sistem penyusutan dan pemusnahan arsip bidang Ekonomi Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan
sebaiknya menetapkan jadwal retensi arsip yang pasti agar mempermudah
proses penyusutan dan pemusnahan arsip secara berkala dan sesuai
(59)
49
DAFTAR PUSTAKA
Basir Barthos, 2007. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi Negeri, Jakarta: Bumi Aksara
Saiman, 2002. Manajemen Sekretaris, Jakarta: Ghalia Indonesia
Sedarmayanti, 2003.Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern, Bandung: Mandar maju
Wiyasa, 2001. Tugas Sekretaris dalam Mengelola Surat dan Arsip Dinamis, Jakarta: Pradnya Paramita
(1)
arsip harus ditetapkan terlebih dahulu, agar mempermudah pemusnahan atau pemindahan arsip.
F. Pedoman Pengelolaan Surat Masuk
Menurut Basir Barthos (2007:220-224)untuk memudahkan pengelolaan surat dapat digolongkan secara sederhana berdasarkan 3 (tiga) golongan sebagai berikut :
4. Surat Penting
a. Surat penting adalah semua surat yang mengemukakan masalah-masalah pokok yang mempengaruhi langsung ataupun tidak langsung terhadap berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi.
b. Pengurusan surat penting, semua surat masuk jenis ini harus diserahkan kepada satuan kerja pengarah untuk diproses. Ketika surat diterima oleh satuan kerja pengarah ini seterusnya oleh pengarah dilampiri 3 (tiga) lembar kartu kendali dan satu lembar disposisi. 5. Surat Rahasia dan Pribadi (tertutup)
a. Surat rahasia yang biasanya beramplop dua dan surat pribadi ini pemprosesannya dilakukan dalam keadaan tertutup sampai kepada si alamat. Surat rahasia tidak boleh dibuka oleh penerima surat. Surat ini harus disampaikan kepada pemimpin dalam keadaan masih terbungkus oleh sampulnya (yang dalam).
b. Surat rahasia. Surat-surat pribadi langsung diberikan kepada masing-masing pribadi tanpa diproses seperti surat penting. Jika nanti surat pribadi tersebut ternyata bersifat dinas, kemudian dilihat termasuk
(2)
45
penting atau biasa. Kalau penting maka proses pengurusannya seperti surat penting dengan mempergunakan kartu kembali.
6. Surat Biasa
a. Surat biasa, adalah surat yang tidak tergolong penting dan bukan rahasia serta bukan pribadi. Surat-surat ini kegunaannya relative singkat dan tidak perlu disimpan.
b. Pengurusan surat biasa, sama seperti pengurusan surat tertutup rahasia. Hanya bedanya, lembar pengantarnya disebut “Lembar Surat Sutin”, identitas surat biasa ini secara lengkap dapat diketahui sebelumnya. Karena itu dapat dicatat secara lengkap pula dalam lembar pengantar. Karena itu lembar pengantarnya berlainan dengan kolom lembar pengantarnya surat rahasia.
(3)
46 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sistem pengorganisasian arsip yang dilakukan bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan cukup baik karena menggunakan gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi yang dapat memudahkan pegawai untuk menyimpan dan menemukan kembali arsip yang sewaktu-waktu diperlukan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pegawai.
2. Sistem penyimpanan arsip yang dilakukan bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembanguanan Daerah pada Kantor Walikota Medan belum cukup baik karena saat melakukan penyimpanan arsip masih terdapat folder-folder yang ditemukan dengan nama yang sama sehingga dapat membuat kebingungan yang dapat mempengaruhi pegawai dalam penyediaan arsip apabila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Sistem pemeliharaan yang dilakukan bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sudah melakukan metode pemeliharaan yang umum dilakukan oleh bidang lainnya, seperti pengatur ruangan, tempat penyimpanan arsip, kebersihan tempat, dan penyimpanan arsip.
(4)
47
4. Sistem penyusutan dan pemusnahan arsip yang dilakukan bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan belum cukup baik karena memiliki jadwal retensi yang pasti sehingga sulit untuk melakukan penyusutan maupun pemusnahan arsip.
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan, penulismembuat saran-saran sebagai berikut :
1. Sistem pengorganisasian arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya menggunakan gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi secara berkelanjutan agar sistem pengorganisasian pada bidang Ekonomi dapat lebih meningkat efisiensi dan efektifitas kerja pegawai dimasa yang akan datang.
2. Sistem penyimpanan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya dilakukan lebih teliti agar tidak terjadi penyimpanan arsip dengan nama folder yang sama sehingga tidak membuat kebingungan dan agar pegawai dapat dengan cepat menyediakan arsip apabila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Sistem pemeliharaan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya melaksanakan tindakan pemeliharaan tambahan seperti melakukan pemeriksaan arsip secara berkala untuk melihat kaedaan atau kondisi arsip. Dengan melaksanakan tindakan tersebut maka sistem pemeliharaan arsip
(5)
pada bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pemabangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan dapoat lebih baik.
4. Sistem penyusutan dan pemusnahan arsip bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah pada Kantor Walikota Medan sebaiknya menetapkan jadwal retensi arsip yang pasti agar mempermudah proses penyusutan dan pemusnahan arsip secara berkala dan sesuai prosedur.
(6)
49
DAFTAR PUSTAKA
Basir Barthos, 2007. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi Negeri, Jakarta: Bumi Aksara
Saiman, 2002. Manajemen Sekretaris, Jakarta: Ghalia Indonesia
Sedarmayanti, 2003.Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern, Bandung: Mandar maju
Wiyasa, 2001. Tugas Sekretaris dalam Mengelola Surat dan Arsip Dinamis, Jakarta: Pradnya Paramita