Menganalisa Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

(1)

MENGANALISA MEKANISME PERHITUNGAN KLAIM HABIS KONTRAK PADA PRODUK EKA WAKTU IDEAL DI ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

MIRA MARISSA LESTARI NAINGGOLAN 122101244

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i Bismillahirahmanirahim,

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini berjudul Menganalisa Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan yang diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tepat pada waktu yang ditentukan.

Dalam kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua orang tua saya ayahanda Drs. Harris Nainggolan, MM dan Ibunda Tjian Elissa Martiana Siagian, SE, terimakasih yang tak terhingga atas doa, kasih sayang, motivasi, dukungan dan pengorbanannya kepada Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Elisabet Siahaan, SE, M.Ec selaku Dosen Pembimbing Penulis pada saat Tugas Akhir.


(3)

6. Bapak Ir. Hadi Sulistio Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan serta seluruh Staff dan Karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Kepada abang Guntur Syahputra Nainggolan, SE, M.Si dan MHD. Sakti Maulana Nainggolan, SH dan kakak Juliyanti Sri kartika Nainggolan, SST, SE, M.Si yang telah memberikan bantuan, doa, motivasi dan semangat kepada Penulis serta saudara-saudara yang turut membantu.

8. Sahabat-sahabat tersayang Ayu Dalimunthe, Manda Nasution, Runa Samosir, Fariz, Ojik,dan KSS yang selama ini memberikan dukungan, serta teman-teman seperjuangan Grahady P.S dan Yunia Triva yang memberikan banyak bantuan dan berjuang bersama-sama selama magang dan teman-teman D-III Manajemen Keuangan Grup D stambuk 2012 yang bersama-sama berjuang dalam 3 (tiga) tahun ini.

9. Dan kepada pihak–pihak yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata Penulis memohon maaf bilamana penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat kekeliruan dan kesalahan. Terima Kasih

Medan, Agustus 2015 Penulis

Mira Marissa Lestari Nainggolan 122101244


(4)

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………. iii

DAFTAR TABEL………. v

DAFTAR GAMBAR……….... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. 1

B. Perumusan Masalah………. 5

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Manfaat Penelitian………... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan………... 7

1. Visi, Misi, dan Budaya AJB Bumiputera 1912………... 12

2. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912……….... 14

B. Struktur Organisasi………... 15

C. Uraian Pekerjaan………... 18

D. Kinerja Usaha Terkini………. 26

E. Produk - Produk Asuransi Pada AJB Bumiputera 1912……… 28

BAB III PEMBAHASAN A. Asuransi………... 34

1. Pengertian Asuransi……… 34

2. Jenis - Jenis Asuransi……….. 35

3. Fungsi Dan Tujuan Asuransi……….. 37

4. Istilah - Istilah Dalam Asuransi……….. 38

5. Asuransi Produk Eka Waktu Ideal……….. 39

B. Klaim……… 41

1. Pengertian Klaim………. 41

2. Jenis - Jenis Klaim………... 41

3. Dasar - Dasar Klaim……….... 42

4. Prosedur Penyelesaian Dalam Klaim…………... 43

5. Klaim Habis Kontrak……… 48

C. Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal………. 50


(5)

E. Analisa Kinerja Perusahaan………. 64 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………... 71

B. Saran………. 72

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(6)

Halaman Tabel 1.1 PDRB per Kapita Sumatera Utara

Tahun 2012 - 2014………... 2 Tabel 1.2 Jumlah Kejadian Bencana dan Korban

Bulan Jan s/d Mei 2015………... 3 Tabel 2.1 Target dan Realisasi Surat Permintaan/Polis

Tahun 2011 - 2013………... 27 Tabel 2.2 Target dan Realisasi Penerimaan Premi Income

Tahun 2011 - 2013………... 27 Tabel 2.3 Target dan Realisasi Klaim Habis Kontrak (KHK)

Tahun 2011 - 2013……… 28

Tabel 2.4 Target dan Realisasi Total Klaim

Tahun 2011 - 2013………... 28 Tabel 3.1 Jumlah Ratio dan Growth Surat Permintaan / Polis

Klaim Habis Kontrak di AJB Bumiputera 1912

Tahun 2011 - 2013.………. 66 Tabel 3.2 Jumlah Ratio dan Growth Premi Income

Tahun 2011 - 2013……….. 67 Tabel 3.3 Jumlah Ratio dan Growth Klaim Habis Kontrak

Tahun 2011 - 2013……….. 68 Tabel 3.4 Jumlah Ratio dan Growth Total Klaim


(7)

Halaman Gambar 2.1 Pendiri AJB Bumiputera 1912……… 7 Gambar 2.2 Logo AJB Bumiputera 1912……… 14 Gambar 2.3 StrukturOrganisasi AJB Bumiputera 1912………... 17


(8)

1 A.Latar Belakang

Indonesia telah menikmati pertumbuhan yang kuat dan stabil selama satu setengah dasawarsa sejak terjadinya Krisis Asia. Sebagai hasil strategi pemerintah dari kebijakan ekonomi makro yang hati - hati dan reformasi kebijakan yang efektif sehingga bangsa Indonesia dapat menikmati kemajuan selama beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dari pertumbuhan tersebut didorong dari dalam negeri, di mana konsumsi rumah tangga secara khusus memberikan landasan yang mantap dan kuat. Keputusan yang diambil belum lama ini juga untuk memotong subsidi bahan bakar minyak merupakan langkah yang patut dipuji. Terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat memberikan efek pada peningkatan kapasitas produksi di sektor rill yang tentu saja juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat atau laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap lapangan usaha meningkat.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Produk Domestik Bruto nya suatu daerah yang menyajikan atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan. Pada Perekonomian Sumatera Utara di 2014, total PDRB Sumut pada yang dihitung atas dasar harga berlaku sudah mencapai Rp 523.771,57 miliar dan PDRB per kapita mencapai Rp 38,05 juta atau 3.205,8 dolar AS. Perekonomian Indonesia terhambat sama dengan perekonomian Sumatera Utara pada 2014 yang tumbuh melambat atau sebesar 5,23 persen dari tahun 2013 yang masih bisa sebesar 6,08 persen. Perekonomian melambat dipicu masih berlangsungnya krisis


(9)

global. Tetapi syukur perekonomian Sumut masih bertumbuh dan krisis tersebut berdampak kecil bagi perekonomian Indonesia jika dibandingkan dengan dampak yang dialami negara lain. Adapun Nilai PDRB per Kapita provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1.

PDRB per Kapita Sumatera Utara Tahun 2012 - 2014

Uraian 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

Total PDRB (Milyar Rp) 417.120,44 470.221,98 523.771,56 Penduduk (Jiwa) 13.408.202 13.590.25 13.766,851

Kurs USD 9.348,08 10.643,20 11.867,96

PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rp)

31,11 34,60 38,05

PDRB per Kapita Atas Dasar Konstan (Juta US$)

3.315,12 3.306,82 3.205,76 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Tabel 1.1 tersebut menjelaskan bahwa Pertumbuhan per kapita masyarakat sehat setiap tahunnya dan semakin tinggi pendapatan masyarakat juga semakin banyaknya masyarakat yang sejahtera juga pasti banyak memiliki harta kekayaan. Hal ini membuat masyarakat tentu akan membutuhkan suatu jaminan perlindungan finansial ataupun program penggantian kerugian dari resiko yang tidak mereka inginkan. Dengan kata lain pemerintah juga menawarkan program jaminan sosial tersebut kepada warga guna membantu mengurangi kemiskinan secara signifikan nantinya.

Selain itu musibah atau bencana juga merupakan risiko yang senantiasa mengancam, bencana alam yang bersifat malapetaka seperti gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Antara tahun 2000 dan 2014, hampir 200.000 orang


(10)

meninggal akibat bencana alam di Indonesia. Ini adalah tingkat kematian per kapita yang empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata - rata di Asia maupun di dunia. Sementara untuk bencana non alam, kecelakaan transportasi paling banyak frekuensi kejadiannya diantara yang lainnya bencana non alam tersebut yakni seperti kecelakaan, kerusakan, kematian dan lainnya yang tidak diinginkan juga banyak terjadi. Pada tahun 2015 yang baru berjalan beberapa bulan bisa dilihat hingga bulan Mei jumlah bencana di Indonesia yang sudah terjadi tercatat adalah 888 kejadian, bisa dilihat pada Tabel 1.2 :

Tabel 1.2 Jumlah Kejadian bencana dan korban bulan Jan s/d Mei 2015

Jenis Bencana Jumlah Kejadian Korban (Jiwa) Meninggal dan Hilang Luka-Luka Menderita atau Mengungsi

Banjir 284 18 5 531.263

Banjir dan Tanah Longsor 16 2 0 25.967

Gelombang Pasang/Abrasi

4 1 0 0

Gempa Bumi 4 0 0 144

Kebakaran 2 0 0 0

Kebakaran Hutan dan Lahan

1 0 0 0

Kecelakaan Transportasi 5 9 0 0

Kekeringan 1 0 0 835

Letusan Gunung Api 1 0 0 553

Puting Beliung 282 19 66 3.285

Tanah Longsor 288 77 64 24.958

Total 888 126 135 587.005


(11)

Tabel 1.2 menjelaskan bahwa terkait dengan fenomena tersebut, tingginya frekuensi kejadian/kemalangan tak terduga saat ini mengondisikan masyarakat untuk memiliki kesadaran yang lebih tentang pentingnya berasuransi. Peranan atau manfaat nyata produk asuransi jiwa sebagai metode proteksi dan manfaat investasi yang terdapat didalamnya. Dengan ikut menjadi anggota program asuransi mereka dapat mengurangi kerugian finansial atau beban mereka dari kerugian diatas.

Banyak terdapat produk asuransi dan jenis yang ditawarkan, untuk mendapatkan perhatian masyarakat perusahaan asuransi di Indonesia berlomba - lomba untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Salah satu produk terobosan AJB Bumiputera 1912 ada yang dikenal dengan nama asuransi jiwa pada produk Eka Waktu Ideal yakni produk asuransi dalam mata uang Rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia mempersiapkan diri untuk masa pensiun, meningkatkan nilai tabungan yang akan mendukung nasabah dan keluarga ketika tidak lagi bekerja, sekaligus melindungi dari risiko keuangan. Klaim Habis Kontrak sendiri adalah dimana klaim tersebut timbul ketika jangka waktu perjanjian asuransi telah berakhir, sementara polis masih berlaku (premi telah dibayar selama jangka waktu kontrak).

Tetapi dari beberapa kali konsultasi ataupun wawancara dengan nasabah, penulis mendapati fakta dilapangan ada beberapa nasabah yang mendapati klaim mereka di tolak, beberapa dikarenakan persyaratan yang diminta saat hendak pencairan klaim tidak lengkap atau ada kebijakan secara tiba - tiba yang tidak ada di polis. Namun meskipun dokumen - dokumen tersebut telah dipenuhi proses waktu pencairan memakan waktu relatif lama dan intinya mekanisme yang


(12)

diterapkan dirasa sulit sehingga dapat mengakibatkan perjanjian batal atau menimbulkan masalah - masalah tersebut diatas.

Dari uraian diatas, membuat penulis tertarik membahas tentang bagaimana mekanisme sebenarnya perhitungan klaim habis kontrak pada asuransi jiwa eka waktu ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor wilayah Medan ini. Maka Penulis menyajikan penelitian sebagai Tugas Akhir dengan judul : “MENGANALISA MEKANISME PERHITUNGAN KLAIM HABIS KONTRAK PADA PRODUK EKA WAKTU IDEAL DI ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang dapat dirumuskan Penulis dalam Tugas Akhir ini adalah:

“Apakah mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan sudah berjalan dengan efektif dan efisien?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui dan Menganalisa Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.


(13)

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukkan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan Asuransi Bumiputera 1912 dalam perbaikan dan penyempurnaan menjalankan bisnis khususnya dalam mekanisme perhitungan klaim habis kontrak kepada nasabah.

2. Sebagai bahan referensi bagi Penulis lain dalam melaksanakan penelitian terhadap masalah yang sama dimasa yang akan datang dengan diperoleh model mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi eka waktu ideal yang efektif dan efesien.

3. Untuk menambah wawasan penulis mengenai system dan mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi khususnya produk eka waktu ideal di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.


(14)

7 A.Sejarah Perusahaan

Dilatar belakangi oleh kondisi bangsa Indonesia yang terjajah lebih dari 3(tiga)abad oleh kolonial Belanda maka timbullah gerakan nasional bangsa Indonesia dengan berdirinya Boedi Uetomo pada tahun 1909 yang merupakan gabungan dari unsur - unsur Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak, Jong Islamieten dan Jong Selebes.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama “Onderlingen Levensverzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda” atau disingkat O.L.Mij.PGHB.


(15)

Perusahaan ini digagas dan didirikan oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Uetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, dua orang guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo turut mendirikan perusahaan ini, masing-masing sebagai Direktur dan Bendahara. Bersama R. Soepadmo dan M.Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij. PGHB ini menjadi pemegang polis yang pertama.

Bumiputera 1912 memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal perusahaan, dengan syarat Uang Pertanggungan tidak akan dibayarkan kepada ahli waris Pemegang Polis yang meninggal sebelum berjalan tiga tahun penuh. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honorarium, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.

Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi Poetera, yang sekarang dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912.

Pada tahun 1921, perusahaan pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1934 perusahaan melebarkan sayapnya dengan membuka cabang - cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin dan Ujung Pandang. Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke Jakarta, dan pada tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili di Jakarta.


(16)

Selama lebih Sembilan dasawarsa, Bumiputera 1912 telah berhasil melewati berbagai rintangan yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa revolusi, dan masa-masa krisis ekonomi seperti sanering di tahun 1965 dan krisis moneter yang dimulai pada pertengahan tahun 1997.

Salah satu kekuatan Bumiputera 1912 adalah pada kepemilikkan dan bentuk perusahaannya yang unik, dimana Bumiputera 1912 adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama”, artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal. Badan Perwakilan Anggota yang merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menetukan garis-garis besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.

Kini Bumiputera 1912 melakukan hubungan internasional dengan rekan - rekan di negara lain. Sekitar 2.900 karyawan dan 23.000 agen melayani lebih dari 5 (lima) juta pemegang polis dan peserta.

Pengurus juga mengendalikan kelompok usaha Bumiputera 1912 yang terdiri dari anak-anak perusahaan, asosiasi danpenyertaan, antara lain :

Anak Perusahaan / Yayasan :

1. Bumida Bumiputera (Asuransi Kerugian) 2. PT Wisma Bumiputera (Properti)

3. PT Mardi Mulyo (Penerbitan & Percetakan) 4. PT Eurasia Wisata (Tour & Travel)


(17)

6. PT Informatics OASE (Tekonologi Informasi)

7. PT Bumi Wisata (Perhotelan : Bumi Wisata Hotel-Depok, Hyatt Regency, Surabaya)

8. PT Bumiputera Mitrasarana (Jasa Konstruksi)

9. Yayasan Dharma Bumiputera (Pendidikan : STIE Dharma Bumiputera) 10.Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan Karyawan) 11.Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan) 12.Bumiputera Capital Indonesia

Asosiasi / Penyertaan :

1. PT Bumiputera BOT Finance (Leasing & Financing) 2. PT Damai Indah Padang Golf (Pengelola Padang Golf) 3. PT Sukapraja Padang Golf (Pengelola Padang Golf) 4. PT Preton Nusantara (Pengelola Padang Golf) 5. PT Kyoai Medical Centre (Medical Check Up)

6. PT Langen Kridha Pratyangga (Pengelola Padang Golf) 7. PT Daggo Endah (Pengelola Padang Golf)

8. PT Pondok Indah Padang Golf (Pengelola Padang Golf) 9. Asean Re, Ltd. (Pengelola Padang Golf)

10.PT Merapi Padang Golf (Pengelola Padang Golf) 11.PT Martabe Sejahtera (Pengelola Padang Golf)

AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa dan seiring dengan berjalannya kegiatan perusahaan, dalam memasarkan produk-produknya, AJB Bumiputera 1912 juga tidak pernah lepas dari resiko. Dalam hal ini resiko yang dimaksud adalah hal untung/rugi


(18)

perusahaan. Terkadang perusahaan mengalami keuntungan, namun terkadang juga mengalami kerugian.

Seperti yang kita ketahui, tidak ada perusahaan yang menginginkan kerugian. Oleh karena itu, kepemimpinan di AJB Bumiputera 1912 diatur sebaik mungkin untuk mencapai target perusahaan. Hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari para karyawan yang bekerja di AJB Bumiputera 1912. Sehingga AJB Bumiputera 1912 membina komunikasi yang baik antara pimpinan dengan semua staffnya, dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Seperti halnya perusahaan yang lain, aktivitas AJB Bumiputera 1912 adalah memperkenalkan dan menawarkan semua produk - produk mereka kepada calon - calon nasabah Bank, karena mereka berfikir di asuransi jiwa juga mereka menyimpan uang di Bank, mereka hanya melihat perbedaan waktu pengambilan. Seperti yang kita ketahui, setoran nasabah di Bank bisa diambil kapan saja nasabah memerlukannya. Namun sebenarnya asuransi jiwa tidaklah sama dengan Bank, perbedaannya adalah :

Asuransi Jiwa :

1. Jumlah uang yang dikehendaki dapat ditentukan sebelumnya. 2. Terdapat unsur perlindungan / proteksi.

3. Besarnya premi ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria.

4. Adanya unsur keharusan dalam membayar premi asuransi secara teratur. Tabungan :

1. Tidak terdapat unsur perlindungan


(19)

3. Tidak ada unsur keharusan untuk menabung dan tidak dilakukan dengan waktu secara teratur.

4. Jumlah uang tidak dapat ditentukan sebelumnya karena tergantung padajumlah uang yang ditabung.

1. Visi, Misi dan Budaya AJB Bumiputera 1912 yaitu : a. Visi AJB Bumiputera 1912 :

1. Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional yang kuat, modern dan menguntungkan.

2. Didukung oleh sumber daya manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.

b. Misi AJB Bumiputera 1912 :

Menjadi AJB Buniputera 1912 senantiasa berada dibenak dan hati seluruh masyarakat Bangsa Indonesia. Dalam mewujudkan misi AJB Bumiputera 1912 ini, adapun cara yang dilakukan atau cara yang harus ditempuh oleh AJB Bumiputera 1912 adalah sebagai berikut :

1. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan bangsa Indonesia.

2. Mengembangkan korporasi yang menerapkan prinsip dasar gotong royong.

3. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal bagi komunikasi Bumiputra.


(20)

c. Budaya AJB Bumiputera 1912

Setiap perusahaan sudah pasti mempunyai budaya, yang disebut dengan budaya perusahaan, dimana budaya tersebut harus dijalankan oleh setiap karyawannya dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan. Demikian juga dengan AJB Bumiputera 1912, dalam menjalankan tugasnya setiap karyawan AJB Bumiputera 1912 harus bertindak sesuai dengan budaya yang telah ada di AJB Bumiputera 1912.

Budaya AJB Bumiputera 1912 tersebut adalah : Berorientasi pada kepuasan pelanggan. Utamakan proses kerja yang benar. Menjadi teladan dan panutan.

Ikutan menjaga tradisi kebersamaan didasari rasa memiliki perusahaan.

Profitabilitas menjadi sasaran. Ulet dalam melakukkan pekerjaan.

Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan peraturan perusahaan. Efisiensi dan efektif dalam segala kegiatan.

Ramah dan tulus ikhlas terhadap rekan kerja. Amanah dalam mengembangkan tugas perusahaan.


(21)

2. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912

Gambar 2.2Logo AJB Bumiputera 1912

Bentuk bulatan, penyangggah dan gunung merupakan perwujudan tiga pendiri Bumiputera yang mengaspirasikan cita - cita Bumiputera 1912, yaitu : Prinsip mutualisme yang berakar pada azas kekeluargaan dan kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan.

a. Unsur Bulatan

Menggambarkan bola dunia, yaitu dari atmosfer dinamika gerak dan aktifitas Bumiputera yang jangkauannya tidak lagi terbatas pada lingkup nasional melainkan telah meluas ke skala internasional. Kegiatan Bumiputera tersebut selalu berlandaskan pada filosofi dan misi usaha, yaitu : mengabdi, memajukan dan bertekad turut mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa.

b. Unsur Penyanggah

Menggambarkan kemandirian dan ketinggalan Bumiputera di dalam mengembangkan misi usaha dan cita-cita serta di dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.


(22)

c. Unsur Gunung

Merupakanperwujudan alam semesta beserta isinya dan merupakan penggambarkan dari keteguhan tekad untuk meneruskan misi para pendiri guna mensejahterakan bangsa melalui usaha asuransi.

d. Warna Biru

Melambangkan kesetiaan AJB Bumiputera 1912 terhadap pemegang polis dalam bentuk pelayanan sampai dengan kontrak asuransinya berakhir, hal ini menjadi falsafah kita di Bumiputera sebagai perusahaan yang berbentuk mutual. e. Unsur Bentuk Huruf Friz Quadrata

Mengandung makna tangguh sesuai dengan keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan asuransi yang tertua dan terpercaya.

B.Struktur Organisasi

Agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif, perlu suatu sistem dimana suatu perusahaan mengalokasikan tugas dan melakukan tanggungjawab berdasarkan jabatan yang dapat dilihat pada struktur organisasinya.Struktur organisasi yang disusun sesuai dengan tujuan organisasi tersebut, sumber daya yang memiliki lingkungan yang dimilikinya.

Setiap bagian memiliki tanggung jawab masing-masing dalam penyelesaian tugasnya, memiliki wewenang dalam pengerjaan pekerjaan di setiap jabatan dan berhak untuk mengambil keputusan secara bersama dalam tim kerja. Memiliki peran penting dalam perusahaan untuk memajukan kelancaran kerja.

Struktur ini dibuat berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh setiap para karyawan dan staf - staf yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 Medan. Dengan


(23)

struktur ini akan memudahkan bagi semua bagian dalam melaksanakan tugasnya masing-masing serta dapat tersusun rapi dalam pengerjaan tugasnya.

Struktur ini dirancang berdasarkan jabatan seluruh karyawan, mulai dari pemimpin perusahaan AJB Bumiputera1912 Medan sampai jabatan paling bawah tersusun secaraberurutan. Dari struktur organisasi ini kita dapat melihat dan mengetahui tugas-tugas yang dilakukan oleh para karyawan serta pelaksanaan dalam tugas masing-masing.

Struktur ini sudah dibuat sejak berdirinya AJB Bumiputera 1912 Medan oleh para pendiri pertama. Hanya saja belum begitu sempurna dalam pembagian tugas masing-masing di karenakan dulu masih menggunakan sistem ketoleransian dan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan dari yang dikerjakan oleh para pekerja dan pelaksanaan. Namun sekarang sudah mulai bagus dalam penataan pembagian tugas bagi para karyawan, dikarenakan penyusunan daftar kerja berdasarkan kemampuan dan memperoleh imbalan jasa bagi para karyawan.Itu sebabnya dibuatkan struktur organisasi berdasarkan kegiatan yang dilakukan di perusahaan AJB Bumiputera 1912 Medan setiap harinya untuk dapat memperincikan penyelesaian tugas-tugas yang dilakukan di perusahaan tersebut dan memberikan imbalan menurut apa yang dikerjakan dan dilakukan dalam perusahaan tersebut setiap harinya, dimana imbalan yang diperoleh berupa gaji.

Adapun struktur perusahaan AJB Bumiputera 1912 Medan dapat kita lihat pada Gambar 2.3 berikut ini:


(24)

Struktur Organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Medan

Gambar 2.3 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Medan Sumber : AJB BUMIPUTERA 1912 MEDAN

Kasir & Pegawai KEPALA WILAYAH Ka Bag Pemasaran Staf Fungsi Mekanisme Staf Fungsi Analisa Toa Staf Fungsi Marketing Staf Fungsi Pelayanan & CS

Ka Bag PSDM

Staf Fungsi Diklat Staf Fungsi Pemberdayaan SDM Staf Fungsi Sekretaris Staf Fungsi Pesuruh, Satpam

& Supir Staf Fungsi

Verifikasi Ka Bag Adm

Keuangan &Umum

Staf Fungsi Klaim & Pinjaman Polis

Staf Underwriting DEO/PIO Staf Fungsi Konservasi Staf Fungsi Teknik Komputer Ka Cabang KUO/SPV Agen

Ka Unit Adm &Keuangan


(25)

C.Uraian Pekerjaan

Untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam AJB Bumiputera 1912 pembagian tugas dan tanggung jawab setiap karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Wilayah Tugas:

a. Menjabarkan strategi bisnis asuransi jiwa menjadi taktik operasional dengan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal.

b. Membangun dan mengembangkan organisasi pemasaran wilayahnya yang mampu mengaplikasikan taktik operasional dalam rangka mencapai sasaran yang telah diterapkan.

c. Membangun dan membina kinerja operasi antara rekan bisnis. Tanggung Jawab:

a. Membangun dan mengembangkan budaya perusahaan yang positif. b. Terjaminnya pelaksanaan mekanisme operasional dengan tertib. c. Menilai dan membina kinerja bawahan.

d. Terlaksananya program pengembangan sumber daya manusia. e. Tersusunnya rencana dan program kerja kantor wilayah. f. Tersusunnya taktik operasional yang dapat dilaksanakan. g. Terlaksananya tertib administrasi dan keuangan.

2. Sekretaris Kanwil Tugas:

a. Surat menyurat kepala wilayah. b. Customer Service (CS).


(26)

c. Remove Email. 3. Divisi Pemasaran

Terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya: 1. Kabag Pemasaran

Tugas :

a. Mendapatkan taktik pemasaran operasional kantor wilayah. b. Menetapkan sasaran pemasaran operasional.

c. Mengusulkan kegiatan komunikasi pemasaran di wilayahnya.

d. Mengusulkan perjanjian kerjasama penutup atau kerjasama direksi melalui kepala divisi.

e. Mengembangkan jaringan pasar. 2. Staf Fungsi Mekanisme dan SOP

Tugas :

a. Pengawasan dan mekanisme kerja. b. Evaluasi kinerja SDM pemasaran. c. Rangking Prestasi KUA/Agen. 3. Staf Fungsi Analisa TAO

Tugas :

a. Menganalisa pendapatan SDM. b. Mengevaluasi mekanisme kerja. c. Memeriksa kinerja SDM. 4. Staf Fungsi Marketing

Tugas :


(27)

b. Penerbitan Buletin Wilayah.

c. Monitoring aktivitas harian wilayah. d. Menghimpun arsip.

e. Menerima dan mengarsip surat masuk/keluar pemasaran. 5. Staf Fungsi Pelayanan dan CS

Tugas :

a. Marketing intelegent. b. Kehumasan.

c. Bedah Produk.

d. Maping SDM pemasaran.

4. Divisi PSDM (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) Divisi PSDM ini terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya:

1. Kabag PSDM Tugas :

a. Mengusulkan promosi, mutasi alih tugas, skorsing dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pejabat/pegawai dilingkungannya.

b. Memberikan teguran lisan dan peringatan tertulis kepada sumber daya manusia di unit kerjanya.

c. Mengembangkan teguran lisan dan peringatan tertulis kepada sumber daya manusia di unit kerjanya.

d. Mengembangkan sumber daya manusia secara terprogram dan terstruktur.

e. Menyetujui atau menolak permohonan cuti pegawai/pejabat. f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.


(28)

g. Menandatangani kontrak agen koordinator. 2. Staf Fungsi Pemberdayaan SDM

Tugas :

a. Surat menyurat bagian PSDM. b. Menyusun laporan keagenan.

c. Menerima kontrak keagenan dari kantor cabang.

d. Mengarsip dengan tata tertib dan aman surat perjanjian keagenan dan supervisor.

e. Mengirimkan kartu dan sertifikasi lisensi ke kantor cabang yang diterbitkan oleh AJJ kemasing-masing agen supervisor.

3. Staf Fungsi Diklat Tugas :

a. Merencanakan pemenuhan kebutuhan agen dan supervisor di kantor cabang.

b. Merencanakan dan melaksanakan program perekrutan dan seleksi keagenan untuk setiap kantor cabang.

c. Melaksanakan program pendidikan dan pelantikan agen dan supervisor. d. Melaksanakan pengelola ruang rapat dan pendidikan.

e. Menyusun dan melakukan program refreshing agen dan supervisor. 5. Divisi Administrasi Keuangan dan Umum

Terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya : 1. Kabag Administrasi Keuangan dan Umum


(29)

a. Mengusulkan rencana kerja dan anggaran kantor wilayah kepada kepala divisi.

b. Mengusulkan penempatan dana didaerah dalam rangka kerjasama dengan lembaga perbankan.

c. Mengelola keuangan kantor wilayah.

d. Mengusulkan pengeluaran biaya non kontraktual kepada divisi.

e. Melakukan pengawasan dan pengendalian keuangan kontrak wilayah dan kantor cabang.

f. Melakukan pengawasan penyelenggaraan administrasi kantor wilayah dan kantor cabang.

g. Melakukan evaluasi kinerja kantor cabang. 2. Staf Fungsi Verifikasi

Tugas :

a. Verifikasi administrasi pajak untuk wilayah. b. Rekonsiliasi Bank.

c. Verifikasi biaya non kontraktual. 3. Staf Fungsi Klaim dan Pinjaman Polis

Tugas :

a. Memproses surat klaim meninggal dunia. b. Klaim penembusan nilai tunai.

c. Proses klaim yang habis kontrak. d. Rekonsiliasi klaim.

4. Staf Fungsi Underwriting DEO/PIO Tugas :


(30)

b. Memutuskan dan mengakseptasikan permintaan pertanggungan askum (Asuransi Kumpulan) sesuai dengan batas wewenangnya.

c. Mengusulkan permintaan biaya teknik penutupan program asuransi jiwa kumpulan non standard.

d. Merekomendasikan evaluasi produk dan pengembangan produk baru. 5. Staf Fungsi Teknik Komputer dan Umum

Tugas :

a. Perbaikan Software dan Hardware Komputer. 6. Staf Fungsi Konsentrasi dan Perubahan Polis

Tugas :

a. Melaksanakan rekuli.

b. Koordinasi kebersihan gedung. c. Pelaksanaan DSP, SPAP. 7. Staf Fungsi Kasir

Tugas :

a. Sebagai administrasi melayani transaksi nasabah. b. Mengurus penerimaan dan pengeluaran.

c. Menyusun laporan keuangan wilayah. d. Setoran dan pelaporan pajak.

8. Staf Fungsi Sekretariat Tugas :

a. Surat menyurat (agenda dan distribusi) b. Operator telepon.


(31)

6. Kepala Cabang Tugas :

a. Membangun dan mengembangkan organisasi pemasaran kantor cabang yang mampu mengaplikasikan taktik operasional dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

b. Mengawasi pelaksanaan tugas pegawai dinas dalam dan dinas luar dikantor cabangnya.

c. Melakukan pengawasan terhadap Pelaksanaan Trilogi Operasional Asuransi di kantor cabangnya.

d. Menciptakan strategi pemasaran asuransi. 7. Kepala Unit Operasional

Tugas :

a. Mengawasi kinerja pemasaran di wilayah unit operasionalnya. b. Membina agen pemasaran di wilayah unit operasionalnya. 8. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan

Tugas :

a. Melakukan fungsi administrasi di kantor cabang. b. Mengelola keuangan kantor cabang.

c. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan administrasi di kantor cabang. 9. Kasir

Tugas :

a. Menangani penerimaan dan pengeluaran

b. Menyusun laporan keuangan dan memberikan kepada kepala unit administrasi untuk di check dan recheck.


(32)

c. Mengirimkan Lembaran Buku Kas ke Kantor Wilayah secara rutin. 10.Pegawai Administrasi

Tugas :

a. Menangani fungsi administrasi produksi, pinjaman polis, klaim, Surat Permintaan Asuransi Pindah, Pemulihan Polis yang ada di kantor cabangnya.

b. Mendistribusikan kwitansi premi pertama atau kwitansi premi lanjutan kepada petugas pemasaran (agen penutup dan agen debit).

11.Agen Tugas :

a. Melakukan pemasaran produk asuransi sesuai target yang diberikan perusahaan.

b. Melakukan penutupan asuransi sesuai target yang diberikan perusahaan oleh perusahaan.

c. Memberikan pelayanan kepada para Pemegang Polis (penagih premi) khusus agen debit.

d. Menjaga nama baik perusahaan dikalangan para pemegang polis.

e. Melakukan proses seleksi langsung dilapangan secara fisik dan keuangan terhadap kondisi calon nasabah yang akan diprospek.


(33)

D.Kinerja Usaha Terkini

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dalam rangka mencapai visi, misi dan targetnya mendirikan kantor Cabang Utama pada setiap Ibu kota provinsi dengan sebutan Kanwil (Kantor Wilayah) dan di bantu oleh Kantor-kantor Cabang pada Wilayah kerja tertentu (Kab/Kota) yang dianggap potensial. Dan Kantor Cabang di Provinsi Aceh termasuk dalam Lini Asper Kantor Wilayah Medan.

Kantor Wilayah Medan

No

Kantor Cabang Sewilayah Medan Lini Asper 1 KC . Serdang 2 KC . Pulo Brayan 3 KC . Petisah 4 KC . Medan Baru 5 KC . Stabat 6 KC . Kesawan 7 KC . Setia Budi 8 KC . Binjai 9 KC .L . Pakam 10 KC . Baiturrahman 11 KC . Kuta Alam 12 KC . Sigli 13 KC . Bireuen 14 KC . Meulaboh 15 KC . Langsa 16 KC . Lhokseumawe 17 KC . Takengon 18 KC . Askum Medan 19 KC . Askum Aceh 20 KC . Syariah Medan 21 KC . Syariah Aceh


(34)

Selanjutnya setiap Kantor Cabang di bebani target dalam pencapaian produksi yaitu surat permintaan, penerimaan premi, pembayaran klaim dan pengeluaran biaya-biaya.

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan telah menetapkan target dan perolehan realisasi target berturut-turut selama 3 tahun bagi masing-masing Kantor Cabangnya dan secara total keseluruhan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 dapat penulis sajikan data-datanya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Target dan RealisasiSurat Permintaan/PolisTahun 2011 - 2013 Keterangan Surat Permintaan Polis

Target Realisasi

Tahun 2011 21,150 12,624

Tahun 2012 23,326 11,096

Tahun 2013 30,864 13,720

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

Tabel 2.2 Target dan RealisasiPenerimaan Premi Income (PI) Tahun 2011 - 2013

Keterangan Premi Income (000)

Target Realisasi

Tahun 2011 224.865.846 226.838.236

Tahun 2012 264.589.529 207.124.707

Tahun 2013 300.350.776 206.952.428


(35)

Tabel 2.3 Target dan RealisasiKlaim Habis Kontrak (KHK) Tahun 2011 - 2013

Keterangan Klaim Habis Kontrak (000) Target Realisasi

Tahun 2011 67,243,166 72,039,456

Tahun 2012 72,778,466 76,897,292

Tahun 2013 76,451,250 79,323,773

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

Tabel 2.4 Target dan RealisasiTotal KlaimTahun 2011 -2013 Keterangan Total Klaim (000)

Target Realisasi

Tahun 2011 154.561.632 197.003.891

Tahun 2012 153.560.748 169.239.147

Tahun 2013 163.690.449 177.834.020

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

E.Produk - Produk Asuransi 1. Asuransi Jiwa Perseorangan

Asuransi Jiwa Perorangan adalah produk asuransi jiwa yang dipasarkan secara individual (orang per orang) oleh perusahaan asuransi. Karena sifatnya yang demikian maka proses seleksi (underwriting) terhadap calon tertanggung juga dilakukan secara orang per orang, sehingga sangat memungkinkan tarif preminya menjadi lebih mahal. Besaran premi asuransi perorangan juga sangat bervariasi, hal ini dikarenakan oleh perbedaan kondisi dan karakteristik masing-masing individu calon tertanggung. Sehingga meskipun beberapa polis diterbitkan untuk individu yang usianya relatif sama, Uang Pertanggungan (UP) persis sama besarnya, jangka waktu asuransinya juga sama, akan tetapi besaran preminya bisa


(36)

berbeda. Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa Perseorangan pada AJB Bumiputera 1912 :

a. Mitra Prima

Program asuransi Mitra Prima AJB Bumiputera 1912 dengan mata uang dolar ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar dari program Asuransi: perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika programberakhir, dan warisan untuk orang yang dicintai jika kematian mengakhiri program lebih awal.

b. Eka Waktu Ideal

Eka Waktu Ideal AJB Bumiputera 1912 adalah produk asuransi dalam mata uang rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia dengan memberikan layanan tabungan untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia lebih awal. c. Mitra Beasiswa

Mitra Beasiswa disediakan dalam mata uang Rupiah dan merupakan program Mitra Beasiswa yang menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari perubahan keadaan keuangan.

d. Mitra Permata

Mitra Permata dirancang untuk menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi.Walaupun Mitra Permata adalah sebuah program asuransi, produk ini dirancang untuk menawarkan fleksibilitas yang tidak terbatas, serta dapat menentukan pembayaran premi, jumlah uang pertanggungan, dan nilai penarikan tabungan.


(37)

e. Mitra Melati

Mitra Melati AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam rupiah yang menawarkan manfaat dalam bentuk perlindungan dan tabungan serta menjamin pendapatan investasi biasa. Dirancang khusus untuk yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap, Mitra Melati menawarkan perpaduan antara kebutuhan perlindungan dan tabungan/investasi.

f. Mitra Cerdas

Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.

g. Mitra Sehat

Menderita sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan masalah yang berat. Kecemasan atas pembayaran biaya pengobatan dan keadaan keluarga saat tidak bekerja akan membuat segalanya menjadi jauh lebih buruk. Untuk perlindungan terhadap dampak penyakit dan perawatan rumah sakit, Mitra Sehat AJB Bumiputera 1912 mempersiapkan dana untuk membiayai perawatan serta memberikan hasil investasi terbaik dari premi yang dibayar untuk menanggung biaya hidup keluarga di masa depan.

h. Mitra Abadi

Mitra Abadi AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang dolar yang dirancang untuk memberikan perlindungan seumur hidup, memastikan bahwa orang yang dicintai tetap dapat merasakan perlindungan keuangan setelah meninggal dunia.


(38)

i. Mitra Poesaka

Mitra Poesaka AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang dolar yang menawarkan perlindungan asuransi dan tabungan yang terkait dengan program investasi, dengan fleksibilitas yang unik yang memungkinkan untuk merubah pembayaran premi, menarik tabungan, dan meningkatkan nilai pertanggungan.

j. Mitra Guru

AJB Bumiputera 1912 didirikan oleh tiga orang guru dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi para guru pada zaman Hindia Belanda. Kini, AJBBumiputera meneruskan misi tersebut melalui perlindungan asuransi yang khusus diperuntukkan oleh para guru.Mitra Guru dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi para guru di Indonesia. Melalui program ini, para guru akan mendapatkan asuransi perlindungan dari AJB Bumiputera 1912 yang nilainya meningkat setiap tahun.

2. Asuransi Jiwa Kumpulan

Asuransi Jiwa Kumpulan (Askum) adalah asuransi yang diperuntukkan bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi atau lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu yang pelaksanaanya diatur suatu kumpulan atau grup. Pemegang polis Askum adalah pimpinan perusahaan/instansi atau pimpinan organisasi dan event tertentu. Tertanggung dalam polis Askum adalah karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi/lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu.


(39)

Program Asuransi Kumpulan secara ekonomis memberikan jaminan berupa perlindungan bagi tertanggung terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh resiko yang mungkin menimpa berupa kematian, cacat karena kecelakaan, kehilangan pekerjaan karena PHK atau pensiun. Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa Kumpulan pada AJB Bumiputera 1912 :

a. Asuransi Kredit

Kredit merupakan bagian dari kehidupan bisnis dan/atau pribadi semua orang. Kredit memberikan dana untuk menunjang kegiatan bisnis dan pengeluaran modal, serta membuat investasi pribadi mungkin yang memungkinkan bagi individu yang berinvestasi di proyek-proyek seperti kepemilikan rumah atau renovasi.

b. Asuransi Mitra Medicare

Asuransi Jiwa Kumpulan Mitra Medicare ini memberlakukan metode pelayanan kesehatan dimana peserta bebas melakukan perawatan melalui jaringan pemberi layanan kesehatan (jaringan provider) yang dikelola oleh TPA yang bekerja sama dengan Bumiputera yaitu PT Administrasi Medika (AdMedika), PT Intensive Medicare (I'MCARE 177).

c. Asuransi Kecelakaan

Program perlindungan asuransi kecelakaan AJB Bumiputera 1912, memberikan santunan kepada tertanggung jika terjadi kecelakaan dalam periode asuransi. Jika seorang karyawan meninggal dunia atau cacat permanen karena kecelakaan, baik keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja akan merasakan akibatnya. Bagi keluarga, kematian atau cacat dapat mempengaruhi kesejahteraan


(40)

keluarga, sedangkan bagi perusahaan, dapat berarti kehilangan tenaga kerja yang terampil dan diperlukan proses perekrutan dan biaya pelatihan yang tidak sedikit. d. Asuransi IDAMAN (Iuran Dana Mantap)

Kesejahteraan keuangan adalah hal yang didambakan oleh setiap karyawan atau anggota asosiasi, tetapi memastikan kesejahteraan tersebut bukan hanya merupakan tanggung jawab perusahaan atau organisasi dimana mereka bekerja.

Manfaat kedua belah pihak: karyawan dengan mengetahui jaminan keuangannya dilindungi, dan perusahaan dengan memiliki tenaga kerja yang termotivasi, loyal yang yakin dengan masa depannya. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya berbagi tanggung jawab.


(41)

34 A.Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Asuransi merupakan suatu perjanjian antara tertanggung atau nasabah dengan penanggung atau perusahaan asuransi. Pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang setelah tertanggung menyepakati pembayaran uang yang disebut premi. Premi merupakan uang yang dikeluarkan oleh tertanggung sebagai imbalan kepada penanggung.

Adapun pengertian lain dari asuransi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Prof. Mehr dan Cammack, asuransi adalah suatu alat guna mengurangi risiko keuangan dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, supaya kemungkinan terjadinya risiko kerugian individu bisa diprediksikan, kemudian dipikul sama mereka sama merata oleh mereka yang bergabung.

Menurut Prof. Mark R. Green, asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan guna mengurangi risiko dengan cara mengombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga keberadaan kemungkinan terjadinya risiko kerugian tersebut secara menyeluruh bisa diprediksikan dalam batas-batas tertentu.


(42)

2. Jenis-Jenis Asuransi

Perusahaan asuransi membuat kebijakan pengelompokan asuransi sesuai dengan fokus dan resiko untuk mereka. Ini memberikan ukuran keseragaman dalam resiko yang ditutupi oleh jenis kebijakan, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan menetapkan premi yang sesuai. Adapun jenis - jenis asuransi adalah sebagai berikut :

a. Asuransi jiwa

Persetujuan antara kedua pihak, yang di dalamnya tercantum pihak mana yang berjanji akan membayar premi dan pihak lain yang berjanji akan membayar sejumlah uang yang telah ditentukan jika seseorang tertanggung meninggal atau selambat-lambatnya pada waktu yang ditentukan. Asuransi jiwa adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan konsumen yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan santunan sejumlah dana apabila konsumen meninggal dunia, atau ditanggung sampai masa tertentu. Dengan adanya asuransi jiwa ini, maka keluarga yang ditinggalkan merasa aman dari segi keuangan.

b. Asuransi kredit

Mempertanggungkan kemungkinan resiko pemberian kredit kepada orang lain. Dalam hal ini asuransi hanya mengganti kerugian setinggi-tingginya 75% darikerugian.Di negara kita pernah ada LJKK (Lembaga Jaminan Kredit Koperasi) yang memberi jaminan kepada Bank, terhadap pinjaman koperasi.


(43)

c. Asuransi kecurian

Yang termasuk dalam asuransi kecurian ini harus disebutkan satu persatu barang yang diasuransikan itu. Apabila terjadi resiko, maka barang-barang tersebut akan diganti.

d. Asuransi perusahaan

Pertanggungan kerugian ini menyangkut perusahaan yang dirugikan oleh suatu sebab yang dapat menghentikan atau menghambat kegiatan perusahaan. Ganti kerugiannya biasanya didasarkan kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya kegiatan perusahaan tersebut.

e. Asuransi mobil

Resiko yang dipertanggungkan dalam asuransi kendaraan bermotor ini antara lain: kerugian atau kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dijalan, oleh sebab apapun juga, karena perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran, sambaran petir, juga termasuk kerugian karena adanya uru hara, dan total lost dari kendaraan.

f. Asuransi Pendidikan

Setelah buah hati anda beranjak membesar dan sudah waktunya untuk sekolah, anda tidak perlu lagi repot-repot sama urusan biaya pendidikan.

g. Asuransi tenaga kerja (Astek)

Asuransi tenaga kerja yaitu usaha asuransi yang dibentuk oleh pemerintah untuk menanggung resiko yang menimpa tenaga kerja diperusahaan/pabrik.

Dengan jasa asuransi ini para pengusaha dan masyarakat umumnya dapat mengurangi/meringankan malapetaka.Selain itu dengan asuransi diharapkan


(44)

perlindungan ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas yang dapat membantu kepentingan orang banyak.

3. Fungsi Dan Tujuan Asuransi

Yang menjadi fungsi utama dari sebuah asuransi adalah sebagai mekanisme pengalihan atau transfer resiko atau disebut juga risk transfer mechanism, yakni mengalihkan resiko dari satu pihak yakni pihak tertanggung

terhadap pihak lain yaitu sipenanggung.Pengalihan resiko ini bukan berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, namun pihak penanggung menyediakan fasilitas keamanan keuangan (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi pihak tertanggung. Sebagai imbalannya, maka pihak tertanggung wajib

membayar sejumlah premi dalam nominal yang relatif kecil bila dibandingkan terhadap potensi kerugian yang mungkin akan dialaminya.

Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga memiliki berbagai tujuan yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.

2. Meningkatkan efisiensi, karena kita tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.

3. Membantu mengadakan pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya premi saja yang jumlahnya sudah tertentu dan secara tetap


(45)

setiap periode, sehingga tidak perlu mengganti atau membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

4. Dasar pemberian kredit dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya, dimana dalam pemberian Kredit atau Leasing tersebut, pihak pemberi kredit atau leasing memerlukan jaminan perlindungan atas barang anggunan kredit/leasing tersebut.

5. Sebagai Tabungan, bahkan lebih daripada itu, karena yang dibayar kepada perusahaan Asuransi akan dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini dalam Asuransi Jiwa.

4. Istilah-Istilah Dalam Asuransi

Asuransi memiliki istilah - Istilah sendiri yang sebaiknya dipahami. Berikut adalah daftar istilah asuransi yang sering digunakan berdasarkan yang tertuang di polis asuransi umum AJB Bumiputera 1912 yaitu:

a. Polis yaitu Surat perjanjian yang memuat perjanjian asuransi jiwa antara pemegang polis dengan Badan/Perusahaan.

b. Pemegang Polis yaitu Seseorang atau suatu lembaga yang mengadakan suatu perjanjian asuransi jiwa dengan Badan atau yang menggantikannya.

c. Tertanggung yaitu Seseorang yang atas jiwanya dikaitkan dengan pembayaran jaminan atau santunan.

d. Yang Ditunjuk yaitu Seseorang atau suatu lembaga yang namanya tercantum dalam polis yang ditunjuk untuk menerima pembayaran santunan dari badan. e. Uang Pertanggungan yaitu Sejumalah uang yang tercantum dalam polis yang


(46)

f. Incontestable Period yaitu Periode dimana pihak perusahaan tidak dapat meninjau ulang keabsahan kontrak asuransi.

g. Klaim yaitu Tuntutan yang diajukan karena haknya telah terpenuhi.

h. Jaminan yaitu Uang pertanggungan yang dibayarkan jika tetanggung masih hidup pada saat masa asuransinnya berakhir.

i. Santunan yaitu Uang pertanggungan yang akandibayarkan jika tertanggung meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir.

j. Nilai Tunai yaitu Sejumlah uang yang besaran nilainya ditentukan secara aktuaria oleh badan berdasarkan perjanjian dalam polis.

k. Reversionary Bonus yaitu Pembagian atas laba yang diperoleh badan.

l. Premi yaitu Sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pemegang polis kepada badan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam polis dan menjadi syarat diperolehnya manfaat asuransi jiwa.

5. Asuransi Jiwa Produk Eka Waktu Ideal

Eka Waktu Ideal AJB Bumiputera 1912 adalah produk asuransi dalam mata uang Rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia dengan memberikan layanan tabungan untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia lebih awal. Waktu cenderung berlalu dengan cepat. Sebelum kita mengetahuinya, anak-anak telah tumbuh dewasa dan masa pensiun sudah dekat.

Jika nasabah ingin menikmati masa pensiun dengan bahagia karena kebutuhan keuangan terpenuhi, nasabah tidak perlu khawatir bagaimana


(47)

mempertahankan standar hidup dan keluarga nasabah seperti ketika belum pensiun.

Eka Waktu Ideal dirancang untuk membantu mempersiapkan diri untuk masa pensiun, meningkatkan nilai tabungan yang akan mendukung dan ketika tidak lagi bekerja, sekaligus melindungi dari risiko keuangan.

Dengan Eka Waktu Ideal, sebagai Tertanggung hidup hingga akhir masa pertanggungan, maka pemegang polis akan menerima akumulasi dana, yang terdiri dari semua premi dasar yang dibayarkan, ditambah Bonus Pengembalian.

Namun, jika nasabah meninggal dunia selama masa pertanggungan, maka ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar Nilai Pertanggungan yang disebutkan di dalam polis.

Eka Waktu Ideal bersifat fleksibel dan mudah. Syarat-syarat kontrak mulai dari minimal 5 (lima) tahun. Nasabah dapat mengatur premi yang lebih rendah dan periode pembayaran yang fleksibel, serta dengan mudah dapat menyesuaikan jangka waktu kontrak sesuai dengan kebutuhan dan situasi keuangan nasabah, dan memilih pembayaran premi secara setengah tahunan, atau tahunan.

Adapun manfaat asuransi dari eka waktu ideal adalah sebagai berikut :

1. Jika Tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu asuransi maka Uang Pertanggungan sebesar yang tercantum dalam polis dibayarkan kepada yang ditunjuk.

2. Jika Tertanggung masih hidup pada waktu habis kontrak, semua premi dasar yang telah diterima oleh Badan/Perusahaan dibayarkan kepada pemegang polis sebagai Pembayaran Habis Kontrak.


(48)

B.KlAIM

1. Pengertian Klaim

Pengertian klaim secara umum adalah tuntutan atas hak sebagai akibat dari pemenuhan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sebelumnya dalam perjanjian. SedangkanPengertian Klaim Asuransi Jiwa atau secara khusus adalah suatu tuntutan atas hak dari Pemegang Polis/penerima pengalihan hak kepada Penanggung atas pembayaran jumlah Uang Pertanggungan (UP) atau Saldo Tunai sebagai akibat dari pemenuhan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian asuransi.

2. Jenis-Jenis Klaim

Jenis - jenis yang terdapat dalam klaim adalah sebagai berikut : 1. Klaim Habis Kontrak

Klaim tersebut timbul ketika jangka waktu perjanjian asuransi telah berakhir, sementara polis masih berlaku (premi telah dibayar selama jangka waktu kontrak).

2. Klaim Meninggal Dunia

Klaim tersebut muncul ketika penerima manfaat atau pemohon yang disebutkan dalam polis telah meninggal dunia sementara polis masih berlaku.

3. Klaim Penebusan/Nilai Tunai

Klaim tersebut timbul ketika polis telah mempunyai nilai tunai, sementara pemegang polis mengakhiri perjanjian asuransi.


(49)

4. Klaim Polis Bebas Premi

Klaim tersebut timbul ketika Pemegang Polis atau Yang Ditunjuk mengajukan klaim (habis kontrak, meninggal dunia, penebusan) terhadap polis yang statusnya bebas premi (Bebas Premi Otomatis, Bebas Premi Habis Kontrak dan Bebas Premi Meninggal).

5. Klaim Dana kelangsungan Belajar (DKB)/Tahapan

Klaim tersebut timbul ketika Pemegang Polis atau Yang Ditunjuk mengajukan pembayaran dan beasiswa/Dana Kelangsungan Belajar (DKB)/ Tahapan

3. Dasar-Dasar Klaim

Adapun dasar - dasar klaim adalah sebagai berikut : 1. Tertanggung meninggal dunia

2. Pemegang polis menghentikan pembayaran preminya dan memutuskan perjanjian asuransinya pada saat polisnya sudah mempunyai nilai tunai. 3. Perjanjian asuransi sudah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang

tercantum dalam polis kewajiban pemegang polis telah terpenuhi atau polis dalam keadaan lapse tetapi telah mempunyai nilai tunai (Habis kontrak bebas premi).

4. Tertanggung mendapat kecelakaan.


(50)

4. Prosedur Penyelesaian Dalam Klaim

Dalam prosedur penyelesaian klaim asuransi, terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh nasabah selaku pihak penanggung. Hal tersebut juga berkenaan dengan hak dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh nasabah.

Penyelesaian klaim asuransi, setiap orang utamanya nasabah atau pihak tertanggung terlebih dahulu harus memahami hak dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh pihak penanggung. Setelah itu, baru kemudian melangkah kepada tahapan yang berikutnya, yaitu penyelesaian perselisihan klaim asuransi yang memang kerap terjadi.

1. Kewajiban dan Hak Tertanggung- Penanggung

Terdapat beberapa kewajiban sekaligus hak antara penanggung dan tertanggung yang keberadaannya harus dipatuhi sekaligus dipenuhi. Berikut ini penjelasan mengenai kewajiban dan hak tertanggung.

a. Kewajiban Tertanggung

Pada saat terjadi suatu peristiwa tidak diinginkan yang keberadaannya bisa mendatangkan kerugian bagi pihak tertanggung, sekaligus itu bisa menimbulkan klaim pada polis, maka pada saat bersamaan, terdapat beberapa kewajiban yang sudah ada seharusnya dipatuhi oleh pihak penanggung.

b. Hak Tertanggung

Pada saat nasabah atau pihak tertanggung sudah menyelesaikan sekaligus memenuhi kewajibannya, maka pada saat bersamaan dirinya memiliki hak untuk memperoleh penyelesaian ganti rugi berdasarkan dengan syarat-syarat polis.


(51)

c. Kewajiban dan Hak Penanggung

Pada saat tertanggung sudah memenuhi sekaligus mematuhi semua kewajiban yang harus dilakukan berkenaan dengan kerugian tersebut, maka pada saat bersamaan pihak penanggung memiliki kewajiban sebagaimana yang disinggung pada penjelasan sebelumnya.

d. Hak Penanggung

Ketika sudah memperoleh pemberitahuan dan pihak tertanggung berkenaan dengan suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian sekaligus menimbulkan klaim polis, maka penanggung berhak untuk bersama-sama dengan pihak tertanggung guna mengamankan pokok pertanggungan yang mengalami kerugian dalam peristiwa tersebut.

2. Pengajuan Klaim

Prosedur pengajuan klaim asuransi, pada umumnya, melewati beberapa tahap. Berikut penjelasan megenai beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Pelaporan Klaim

Sebagaimana yang disinggung sebelumnya, dalam pelaporan klaim asuransi, tertanggung berkewajiban untuk sesegera mungkin melaporkan peristiwa yang tidak diinginkan yang telah mengakibatkan kerugian dan bisa menimbulkan klaim polis, sesuai dengan rentang/batasan waktu yang telah ditentukan.

b. Validasi Dokumen

Segera sesudah memperoleh laporan dari pihak tertanggung, pihak penanggung akan melakukan pemeriksaan dokumen akseptasi mengenai


(52)

ada atau tidaknya kepentingan tertanggung berkenaan dengan objek yang diasuransikan.

3. Penelitian Klaim Asuransi

Penelitian klaim akan dilaksanakan pada saat validitas polis sudah terpenuhi. Hal itu akanmelewati beberapa tahapan. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan-tahapan tersebut secara lebih rinci.

a. Survey Klaim

Survey on the spot dilakukan terhadap objek yang mengalami kerugian

dalam suatu peristiwa tidak diinginkan dan bisa menimbulkan polis. b. Validitas Klaim

Klaim dinyatakan valid apabila dokumen-dokumen pendukung klaim sudah membuktikan kebenaran mengenai terjadinya klaim dan keberadaannya dijamin dalam syarat-syarat pertanggungan.

4. Penyelesaian Klaim

Adapun penyelesaian klaim antara lain, mencakup beberapa poin. Beberapa poin tersebut yaitu :

a. Apabila pihak tertanggung menyetujui berkenaan dengan jumlah ganti rugi yang diajukan oleh pihak penanggung, maka pembayaran klaim akan dilaksanakan.

b. Apabila pihak tertanggung tidak menyetujui berkenaan dengan jumlah ganti rugi yang diajukan oleh pihak penanggung, maka jumlah ganti rugi akan berpijak pada keputusan pengadilan.

c. Berdasarakan kepada hasil survey klaim, maka dokumen klaim yang diberikan oleh pihak tertanggung sekaligus kondisi polis bisa diketahui


(53)

secara jelas melalui status klaim tersebut beserta jumlah kerugian objek yang diasuransikan.

d. Pihak penanggung akan memberikan penjelasan yang dibutuhkan kepada pihak tetanggung berkenaan dengan dasar penyelesaian klaim yang diajukan.

e. Apabila penjelasan yang diberikan oleh pihak penanggung keberadaannya dapat diterima oleh pihak tertanggung, maka proses penyelesaian akan melangkah kepada tahap berikutnya, yaitu penyelesaian administrasi dan pembayaran klaim.

f. Dalam pembayaran klaim juga akan diperhitungkan berkenaan dengan risiko sendiri dan penyusutan nilai. Penyusutan nilai diperhitungkan dalam hal mengkalkulasi nilai klaim, mengingat bahwa sebelum terjadi kerugian, pihak tertanggung juga sudah menikmati objek yang diasuransikan.

g. Setelah semua permasalahan diselesaikan, maka pihak penanggung akan dengan sesegera mungkin untuk melakukan pembayaran klaim, baik hal itu dilakukan secara tunai, cek atau giro, maupun melalui jalan mentransfernya, atau bisa pula dengan cara melakukan perbaikan, penggantian, maupun dengan jalan melakukan pemulihan kembali.

5. Perselisihan Mengenai Klaim

Tidak jarang dalam bisnis asuransi berpotensi terjadi perselisihan antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung. Setiap perikatan mempunyai risiko timbulnya sengketa. Tidak semua perikatan/perjanjian berjalan dengan mulus sesuai dengan harapan para pihak yang berkontrak, pada suatu titik terjadi sesuatu yang tidak diharapkan yang awalnya hanya kesalahpahaman


(54)

biasa kemudian berakhir dengan sengketa. Penyebabnya sengketa sangat bervariasi, antara lain wanprestasi, salah menafsirkan isi perjanjian dan lain-lain. Satu hal yang menjadi inti dari sengketa yaitu salah satu pihak yang berkontrak merasa hak-haknya tidak dipenuhi sebagaimana mestinya.

Sengketa (dispute) merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia bisnis. Hal yang sama juga terjadi di industri asuransi. Karena kontrak asuransi menggunakan terminologi yang pada umumnya hanya dipahami oleh pelaku bisnis asuransi saja, selain itu juga banyak hal-hal yang terkait ketentuan ketentuan yang harus dipatuhi oleh tertanggung.

1. Upaya Menyelesaikan perselisihan klaim

Berikut ini prosedur mengenai upaya penyelesaian sengeketa di AJB Bumiputera 1912 :

a. Negosiasi atau Perundingan

Jalan negosiasi atau perundingan merupakan salah satu jalan yang kerap ditempuh oleh pihak tertanggung dengan pihak penanggung apabila perselisihan terjadi.

b. Pengadilan

Pada umumnya, apabila tidak tercapai kata sepakat dalam proses negosisasi atau perundingan oleh pihak tertanggung dan pihak penanggung, maka hal itu akan berlanjut pada pengadilan.

c. Arbitrase

Pada umumnya, polis asuransi harta benda memuat klausularbitrase yang keberadaannya mengatur apabila terjadi perselisihan mengenai klaim, maka masalah tersebut akan diselesaikan melalui arbitrase.Putusan


(55)

arbitrase bersifat final dan mengikat para pihak (final and binding), dan agar putusan arbitrase mempunyai kekuatan eksekutorial maka putusan tersebut dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah dibacakan harus segera didaftarkan ke Pengadilan Negeri.

d. Melalui Ombudsman Bureau

Hal ini biasanya berlaku dan banyak dilaksanakan di Inggris dimana hal itu ditujukan guna mengatasi kekurangan dalam penyelesaian perselisihan melalui pengadilan dan arbitrase.

5. Klaim habis Kontrak

Klaim Habis kontrak adalah dimana klaim tersebut timbul ketika jangka waktu perjanjian asuransi telah berakhir, sementara polis masih berlaku (premi telah dibayar selama jangka waktu kontrak).

1. Syarat - Syarat Pengajuan Klaim Habis Kontrak

Adapun syarat - syarat pengajuan klaim habis kontrak adalah sebagai berikut : a. Polis asli duplikat bila polis asli hilang atau sertifikat pengganti polis, surat

pengakuan hutang bila polis asli menjadi jaminan pinjaman. b. Kuitansi asli bukti pembayaran premi terakhir.

c. Surat pengajuan klaim

d. Fotocopy bukti dari pemegang polis

2. Persyaratan Pengajuan Klaim Jika Polis Hilang

Apabila polis asli atau pengganti polis hilang maka pemegang polis harus memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan pengajuan klaim polis hilang untuk habis kontrak adalah sebagai berikut:


(56)

a. Surat pengajuan klaim polis hilang harus diajukan dan diisi datanya secara lengkap oleh pemegang polis (form Klaim-01). Apabila Pemegang Polis atas nama Perusahaan, maka pengajuan klaim harus dilakukan oleh Direksi yang masih aktif dengan dibuktikan surat keputusan pengangkatan sebagai direksi. b. Surat pernyataan hilang oleh pemegang polis bermaterai (form. KLMPH-01). c. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian yang masih berlaku (asli) dengan

pelapor pemegang polis/ahli waris.

d. Copy KTP pemegang polis dengan menunjukkan aslinya dihadapan KUAK. e. Copy KTP seluruh ahli waris dan akte kelahiran masih dibawah umur

sekurang-kurangnya yang tercantum pada polis sebagai ahli waris.

f. Copy buku tabungan pemegang polis untuk menjamin kebenaran kepemilikkan rekening.

g. Copy Kartu Keluarga yang dilegalisir sekurang-kurangnya oleh Camat.

h. Surat ketetapan ahli waris dari kantor kecamatan atau fatwa waris dari pengadilan jika ahli waris yang tercantum dalam polis telah meninggal dunia. i. Surat pernyataan penerimaan klaim dan pernyataan pelepasan hak oleh

pemegang polis dengan saksi-saksi ditanda tangan oleh ahli waris yang ditunjuk dalam polis atau sesuai fatwa waris dan bukan orang yang namanya tidak tercantum dalam polis. (form. KLMPH-03).

j. Laporan aktivitas verifikasi dan investigasi oleh kantor cabang wilayah, meliputi cek data : MF Polis, SPAJ, Agen Penutup, Supervisor, kantor produksi dan buku produksi, penagihan premidan konfirmasi ke pemegang polis dan ahli waris serta informasi lainnya untuk memastikan kelengkapan dan


(57)

keabsahan berkas pengajuan klaim, dengan lampiran lembar wawancara dan informasi tambahan lainnya yang relevan.

k. Kantor Cabang setelah melakukan verifikasi dan investigasi dapat menolak (secara tertulis) atau meneruskan pengajuan klaim ke Departemen Klaim melalui Kantor Wilayah apabila telah memenuhi persyaratan.

l. Surat Pernyataan Kepala Cabang dan KUAK, di ketahui kepala Wilayah (form KLMPH-02) yang memastikan keabsahan dokumen dan kebenaran data-data yang diajukan pemegang polis atau waris data investigasi lapangan.

C.Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal

Berdasarkan hasil penelitian pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan khususnya tentang klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dapat dijelaskan berikut ini :

Dalam Perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal terlebih dahulu harus diketahui yang berkaitan dengan Masa Waktu Kontrak, Uang Pertanggungan (UP), dan Jumlah Premi.

1. Masa waktu kontrak berlaku asuransi :

Masa asuransi pada jenis asuransi eka waktu ideal adalah minimal 5 tahun sampai dengan 20 tahun.

2. Uang Pertanggungan (UP) :

Besarnya uang pertanggungan tergantung kepada kesepakatan dari pada si tertanggung kepada pihak asuransi minimal : Rp 10.000.000,00


(58)

3. Usia Tertanggung

Usia tertanggung turut mempengaruhi besarnya premi yang akan dibayarkannya.Usia bagi tertanggung yang dipersyaratkan minimal 20 tahun dan usia maksimal adalah 60 tahun.

4. Jangka Pembayaran premi dan Pembayaran klaim a. Pembayaran Premi

Besarnya jumlah premi yang harus dibayarkan oleh tertanggung telah ditetapkan oleh pihak asuransi disamping berdasarkan besaran nominal uang pertanggungan juga berdasarkan waktu pembayaran apakah setengah tahun (semester) dan tahunan.

Untuk memudahkan perhitungan pembayaran premi, perusahaan Asuransi telah menetapkan dan membuat tabel premi Tahunan per 1.000 (Lampiran 7) yang disebut Nilai Konstanta Besarnya premi ditentukan atau dipengaruhi oleh besarnya Uang Pertanggungan asuransi eka waktu ideal, umur pemegang polis/tertanggung dan jangka waktu asuransi.

Dari tabel (Lampiran 7) tersebut diketahui berapa besaran nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal. Apabila pembayaran premi secara setengah tahunan maka premi tahunan dikali 51 %. Dengan rumus sebagai berikut : Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × 51% × Uang Pertanggungan

Dan Rumus perhitungan premi yang dibayarkan dengan cara pembayaran tahunan, sebagai berikut:

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal


(59)

b. Pembayaran Klaim

Jika tertanggung hidup sampai berakhir kontrak asuransi, kepada pemegang polis akan di bayarkan seluruh dana premi yang telah dibayarkan beserta hasil pengembangan investasinya yakni sebesar 10% dari jumlah total premi.

Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli waris yang di tunjuk akan di bayarkan santunan pertanggungan 100 % sesuai perjanjian dalam kontrak.

c. Contoh Kasus

Berikut ini sebagai ilustrasi disajikan data klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dari pemegang polis Ny. Norma Rangkuti dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp 10.000.000,00 sebagai berikut :

Nomor Polis : 211103008637

Nama Pemegang Polis : NY. NORMA RANGKUTI Nama Tertanggung : NY. NORMA RANGKUTI

Alamat Tertanggung : JL. P.BARIS NO. 67 MEDAN, MEDAN SUNGGAL, MEDAN

Tempat/Tanggal Lahir : MEDAN / 31 Desember 1969 Umur Tertanggung : 42 Tahun

Macam Asuransi : EKA WAKTU IDEAL

TANPA PEMERIKSAAN DOKTER DENGAN HAK PEMBAGIAN LABA Mulai/Masa Asuransi : 30 SEPTEMBER 2011 Selama 15 Tahun Uang Pertanggungan : Rp. 10.000.000,00


(60)

Uang Pertanggungan dibayar jika tertanggung meninggal dunia sebelum tanggal 30-09-2026. Jika tertanggung hidup sampai tanggal 30-09-2026 semua premi dasar yang telah diterima oleh Badan dibayarkan kembali kepada pemegang polis. Premi Dasar : Rp. 171.360,00

Jumlah Premi : Rp. 171.360,00 Yang ditunjuk untuk menerima santunan : 1. MAISYARAH HALAWA Anak

2. YULIA MAHARANI Anak

Berdasarkan data diatas maka dapat dihitung berapa besaran klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal yang akan di terima oleh Nasabah (Ny. Norma Rangkuti) sebagai berikut :

a. Rumus perhitungan premi yang dibayarkan pada perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dengan cara pembayaran setengah tahun, sebagai berikut :

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × 51% × Uang Pertanggungan

Nilai Konstanta Produk Eka Waktu Ideal dari seorang tertanggung (Ny. Norma Rangkuti) yang berumur 42 tahun, dengan masa pertanggungan 15 tahun adalah 33,60.

Sehingga perhitungan premi eka waktu ideal secara setengah tahunan Ny. Norma Rangkuti diatas adalah sebagai berikut :


(61)

33,60

1000 × 51 % × Rp 10.000.000,00 = 0,0336 × 51 % × Rp 10.000.000,00 = 0,017136 × Rp 10.000.000,00

= Rp 171.360,00

Jadi, dalam satu tahun besar premi yang dibayar sebesar Rp 342.720,00

b. Rumus perhitunganpremi yang dibayarkan pada perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dengan cara pembayaran tahunan, sebagai berikut:

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × Uang Pertanggungan

Perhitungan premi pada eka waktu ideal secara tahunan dari data diatas, sebagai berikut:

33,60

1000 × Rp 10.000.000,00 = 0,0336 × Rp 10.000.000,00 = Rp 336.000,00

Jadi, besar premi yang dibayarkan tahunan sebesar Rp 336.000,00

Jika tertanggung meninggal dunia selama masa pertanggungan, maka ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar Nilai Pertanggungan yang disebutkan di dalam polis yaitu Rp 10.000.000,00 sesuai perjanjian dalam kontrak. Bilamana tertanggung masih hidup sampai jangka waktu tempo klaim habis kontrak maka tertanggung Ny. Norma Rangkuti akan menerima sebesar total jumlah premi yang dibayarkan selama 15 tahun tersebut ditambah bonus pengembalian yaitu sebagai berikut :

Premi asuransi produk Eka Waktu Ideal setelah masa asuransinya berakhir yang dibayar setiap setengah tahunan selama 15 tahun adalah sebesar


(62)

Rp 171.360,00 × 2 × 15 = Rp 5.140.800,00 ditambah Bonus Pengembalian = 10% Rp 5.140.800,00 = Rp 514.080,00

Jadi, Total klaim habis kontrak yang dibayarkan adalah Rp 5.140.800,00 + Rp 514.080,00 = Rp 5.654.880,00

Premi asuransi produk Eka Waktu Ideal setelah masa asuransinya berakhir yang dibayar setiap tahunan selama 15 tahun adalah sebesar Rp 336.000,00 × 15 = Rp 5.040.000,00 ditambah Bonus Pengembalian = 10% × Rp 5.040.000,00 = Rp 504.000,00

Jadi, total pembayaran klaim Habis Kontrak yang dibayarkan adalah Rp 5.040.000,00 + Rp. 504.000,00 = Rp 5.544.000,00

Berikut ini disajikan data klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dari pemegang polis dari Tn. M. Arif Fadhla dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp 100.000.000,00 sebagai berikut :

Nomor Polis : 21310513321

Nama Pemegang Polis : TN. M. ARIF FADHLA Nama Tertanggung : TN. M. ARIF FADHLA

Alamat Tertanggung : JL. J. GINTING PERUMAHAN PERWIRA, TUNTUNGAN, MEDAN.

Tempat/Tempat Lahir : B. LAMA / 05 Desember 1985 Umur Tertanggung : 28 Tahun

Macam Asuransi : EKA WAKTU IDEAL

TANPA PEMERIKSAAN DOKTER DENGAN HAK PEMBAGIAN LABA


(63)

Mulai/Masa Asuransi : 27JUNI 2013 Selama 20 Tahun Uang Pertanggungan : Rp. 100.000.000,00

Uang Pertanggungan dibayar jika tertanggung meninggal dunia sebelum tanggal 27-06-2033. Jika tertanggung hidup sampai tanggal 27-06-2033semua premi dasar yang telah diterima oleh badan dibayarkan kembali kepada pemegang polis. Premi Dasar : Rp. 810.900,00

Jumlah Premi : Rp. 810.900,00

Dibayar setiap27Juni dan 27 Desember selama 20tahun atau sampai akhir tahun polis jika tertanggung meninggal dunia.

Yang ditunjuk untuk menerima santunan: 1. IKA ZULIYA HASIBUAN Istri

2. HARTY ALRAMI T Anak

Berdasarkan data diatas maka dapat dihitung berapa besaran klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal yang akan di terima oleh Nasabah (Tn. M. Arif Fadhla) sebagai berikut :

a. Rumus perhitungan besarnya premi yang dibayar pada klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dengan cara pembayaran setengah tahun, sebagai berikut:

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × 51% × Uang Pertanggungan

Nilai Konstanta Produk Eka Waktu Ideal dari seorang tertanggung (Tn. Arif Fadhla) yang berumur 28 tahun, dengan masa pertanggungan 20 tahun adalah 15,90.


(64)

Sehingga perhitungan premi eka waktu ideal secara setengah tahunan Tn. Arif Fadhla diatas adalah sebagai berikut :

15,90

1000 × 51 % × 100.000.000,00 = 0,0159 × 51 % × Rp 100.000.000,00 = 0,008109 × Rp 100.000.000,00

= Rp 810.900,00

Jadi, dalam satu tahun besar premi yang dibayar sebesar Rp 1.621.800,00

b. Rumus perhitungan besarnya premi yang dibayar pada klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dengan cara pembayaran tahunan, sebagai berikut:

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × Uang Pertanggungan

Perhitungan premi pada eka waktu ideal secara tahunan dari data diatas, sebagai berikut:

15,90

1000 × Rp 100.000.000,00 = 0,0159 × Rp 100.000.000,00 = Rp 1.590.000,00

Jadi, besar premi yang dibayarkan tahunan sebesar Rp 1.590.000,00

Jika tertanggung (Tn. Arif Fadhla) meninggal dunia selama masa pertanggungan, maka ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar Nilai Pertanggungan yang disebutkan di dalam polis yaitu Rp 100.000.000,00 ditambah pengembangan dana yang diinvestasikan sesuai perhitungan kontrak. Bilamana tertanggung masih hidup sampai jangka waktu tempo klaim habis kontrak maka tertanggung Tn. Arif Fadhla akan menerima sebesar uang premi yang dibayarkan selama 20 tahun yaitu sebagai berikut :


(65)

Premi asuransi produk Eka Waktu Ideal setelah masa asuransinya berakhir yang dibayar setiap setengah tahunan selama 20 tahun adalah sebesar Rp 810.900,00 × 2 × 20 = Rp 32.436.000,00 ditambah Bonus Pengembalian = 10% Rp 32.436.000,00 = Rp 3.243.600,00

Jadi, klaim habis kontrak yang dibayarkan adalah sebesar Rp 32.436.000,00 + Rp 3.243.600,00 = Rp 35.679.600,00

Premi asuransi produk Eka Waktu Ideal setelah masa asuransinya berakhir yang dibayar setiap tahunan selama 20 tahun adalah sebesar Rp 1.590.000,00 ×

20 = Rp 31.800.000,00 ditambah Bonus Pengembalian = 10%

Rp 31.800.000,00 = Rp 3.180.000,00

Jadi, total klaim yang dibayarkan adalah Rp 31.800.000,00 + Rp 3.180.000,00 = Rp 34.980.000,00

Berikut ini disajikan data klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dari pemegang polis dari Tn. Bazisokhi Gori dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp 250.000.000,00 sebagai berikut :

Nomor Polis : 215101301228

Nama Pemegang Polis : TN. BAZISOKHI GORI Nama Tertanggung : TN. BAZISOKHI GORI

Alamat Tertanggung : TETEHOSI, IDANOGAWO, NIAS Tempat/Tanggal Lahir : TETEHOSI / 09 Mei 1969

Umur Tertanggung : 46 Tahun

Macam Asuransi : EKA WAKTU IDEAL


(66)

DENGAN HAK PEMBAGIAN LABA Mulai/Masa Asuransi : 29 Mei 2015 Selama 15 Tahun

Uang Pertanggungan : Rp. 250.000.000,00

Uang Pertanggungan dibayar jika tertanggung meninggal dunia sebelum tanggal 29-05-2030. Jika tertanggung hidup sampai tanggal 29-05-2030 semua premi dasar yang telah diterima oleh Badan dibayarkan kembali kepada pemegang polis. Premi Dasar : Rp. 10.125.000,00

Reduksi : Rp. 202.500,00 Jumlah Premi : Rp. 9.922.500,00

Dibayar setiaptanggal 29 Mei selama 15tahun atau sampai akhir tahun polis jika tertanggung meninggal dunia.

Yang ditunjuk untuk menerima santunan : 1. MEINIATI GEA Istri

2. YUMITRA M. GORI Anak

3. ALZAFAN E.N GORI Anak

4. JEAN A GORI Anak

Berdasarkan data diatas maka dapat dihitung berapa besaran klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal yang akan di terima oleh Nasabah (Tn. Bazisokhi Gori) sebagai berikut :

Rumus perhitungan besarnya premi yang dibayar pada klaim habis kontrak pada produk eka waktu ideal dengan cara pembayaran tahunan, sebagai berikut:


(67)

Nilai konstanta Produk Eka Waktu Ideal

1.000 × Uang Pertanggungan

Perhitungan premi pada eka waktu ideal secara tahunan dari data diatas, sebagai berikut:

40,50

1000 × Rp250.000.000,00 = 0,0405 × Rp 250.000.000,00

= Rp 10.125.000,00

Jadi, besar premi dasar yang dibayarkan tahunan sebesar Rp 10.125.000,00

Reduksi yang diberikan sebesar 2% dari premi yaitu 2% × Rp 10.125.000,00 = Rp 202.500,00

Jadi jumlah premi yang dibayar setiap tahunan adalah sebesar Rp 9.922.500,00 Jika tertanggung (Tn. Bazisokhi Gori) meninggal dunia selama masa pertanggungan, maka ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar Nilai Pertanggungan yang disebutkan di dalam polis yaitu Rp 250.000.000,00 ditambah pengembangan dana yang dinvestasikan sesuai perhitungan kontrak. Bilamana tertanggung masih hidup sampai jangka waktu tempo klaim habis kontrak maka tertanggung Tn. Bazisokhi Goriakan menerima sebesar uang premi yang dibayarkan selama 15 tahun yaitu sebagai berikut :

Premi asuransi produk Eka Waktu Ideal setelah masa asuransinya berakhir yang dibayar setiap tahunan selama 15 tahun adalah sebesar Rp 10.125.000,00 × 15 = Rp 151.875.000,00 ditambah Bonus Pengembalian = 10% × Rp 151.875.000,00 = Rp 15.187.500,00

Jadi, Total pembayaran klaim habis kontrak yang dibayarkan adalah sebesar Rp Rp 151.875.000,00 + Rp 15.187.500,00 = Rp. 167.062.500,00


(1)

Namun apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan setiap tahunnya (Growth) pada tahun 2011 terdapat kenaikan pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 23,66% dari realsiasi tahun sebelumnya dan padatahun 2012 juga masih terjadi kenaikan pertumbuhanyaitu16,87% begitu juga dengan tahun 2013 terjadi pertumbuhan yang kenaikan yakni hanya 9,72%.

Klaim Habis Kontrak adalah sebahagian dari jenis Klaim disamping klaim Meninggal Dunia, Klaim Penebusan, Klaim Dana Kelangsungan Belajar (DKB)/Tahapan (THP).

4. Total Klaim

Data pembayaran berupa target dan realisasi pembayaran total klaim untuk tahun 2011 - 2013 dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Jumlah Ratio dan Growth Total KlaimTahun 2011 - 2013 Keterangan Klaim Habis Kontrak (000) Ratio Growth

Target Realisasi % %

Tahun 2010 136,431,396

Tahun 2011 154,461,632 197,003,891 127,54 44,40 Tahun 2012 153,560,748 169,239,147 110,21 -12,26 Tahun 2013 163,690,449 177,834,020 108,64 5,08 Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

Berdasarkan Tabel 3.4dapat diketahui bahwa realisasi total klaim tahun 2011 terealisasi sebesar 127,54 % dari jumlah yang ditargetkan ( 154,461,632 – 197,003,891 ) dan meningkat pertumbuhan hanya dibanding 2010 sebesar 44,40 %. Namun pada tahun 2012 realisai total klaim menurun yaitu 110,21 % dari target yang ditetapkan yaitu 110,21 % ( 153,560,748 – 169,239,147 ) dan bahkan pertumbuhan total klaim tahun 2012 menurun negative sebesar 12,26 % bila


(2)

dibanding dengan realisasi tahun 2011. Pada tahun 2013 terealisasi sebesar 108,64 % dari target yang ditetapkan ( 163,690,449 – 177,834,020 ) dan terjadi pertumbuhan hanya sebesar 5,08 %.

Berdasarkan hasil analisa atas Kinerja Perusahaan dan Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak pada Produk Eka Waktu Ideal di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan diatas dapat disimpulkan :

1. Surat PermintaanPolis

Bahwa dari jumlah permintaan polis yang ditarget 3 tahun berturut-turut realisasinya hanya tahun 2011 yang mencapai 59,69 % sementara realisasi 2012 dan 2013 dibawah 50 % hendaknya tahun berikutnya perusahaan menurunkan target tahunan penerimaan polis sebesar 15.000 dan disamping itu lebih mengubah paradigma dan konsep pemasaran sehingga realisasinya dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

2. Premi Income

Premi Income ini adalah akumulasi daripada penerimaan premi (Premi Lanjutan, Penerimaan premi, Premi Lanjutan Tahun Pertama) tahun 2011 realisasi sangat memuaskan yaitu 100,88 % dan tumbuh positif dibanding 2012 yaitu 28,44 %. Namun terjadi penerimaan premi income tahun 2012 dan 2013 diharapkan perusahaan mampu mencari solusi Premi Lanjutan sehingga tahun berikutnya terjadi peningkatan realisasi dan peningkatan pertumbuhan.

3. Klaim Habis Kontrak

Selama 3 tahun berturut-turut pembayaran klaim habis kontrak melebihi jumlah yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun berikutnya perusahaan harus menaikkan target klaim habis kontrak antara 5 sampai 10 %.


(3)

71 A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang Penulis lakukan pada uraian bab sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor wilayah Medan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi jiwa. Produk Asuransi Eka Waktu Ideal merupakan rancangan untuk membantu menyiapkan tabungan hari tua, sekaligus memberikan perlindungan terhadap resiko keuangan ekonomi keluarga nasabah dan telah memiliki ketentuan sesuai dengan Standar yang jelas dan efisien yakni bersifat fleksibel, persyaratan pengajuan klaim habis kontrak yang jelas dan transfaran, prosedur penyelesaian dalam klaimnya juga jelas serta mekanisme perhitungan pun sudah jelas efisien dan transfaran dimana klaim habis kontrak timbul ketika jangka waktu perjanjian asuransi telah berakhir. Dimana pada praktiknya sesuai rumusan masalah yakni pada proses pembayaran klaim tergolong kurang efisien dan efektif di karenakan antara AJB Bumiputera Kantor Wilayah Medan dengan pusat memakan waktu relatif lama untuk proses koordinasi dan verifikasi klaim.

Dari analisa kinerja perusahaan yang didapat bahwa Premi Income selama 2 (dua) tahun terakhir mengalami penurunan dari target yang diharapkan tetapi selama 3 (tiga) tahun berturut - turut pembayaran klaim habis kontrak yang dilakukan telah melebihi jumlah yang ditargetkan bahkan setiap tahunnya pertumbuhannya semakin meningkat. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan


(4)

dalam pembayaran klaim nasabah setiap tahunnya terealisasi bahkan berlebih dari target sehingga dianggap belum efektif bagi AJB Bumiputera 1912 kantor Wilayah Medan.

B.Saran

Dari kesimpulan diatas, maka Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan. Adapun saran yang dapat Penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bahwa dari jumlah permintaan polis yang ditarget 3 tahun berturut - turut realisasinya hanya tahun 2011 yang mencapai 59,69 % sementara realisasi 2012 dan 2013 dibawah 50 % hendaknya tahun berikutnya perusahaan menurunkan target tahunan penerimaan polis sebesar 15.000 dan disamping itu lebih mengubah paradigma dan konsep pemasaran sehingga realisasinya dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

2. Calon nasabah harus mengetahui dan menyesuaikan masa kontrak, uang Pertanggungan dan jumlah premi yang dipilih dengan keadaan keuangannya serta memahami mekanisme perhitungan pembayaran premi juga pembayaran klaimnya.

3. Diharapkan perusahaan mampu mencari solusi pada premi lanjutan sehingga tahun berikutnya terjadi peningkatan realisasi dan peningkatan pertumbuhan pada premi income.

4. Selama 3 tahun berturut - turut pembayaran klaim habis kontrak melebihi jumlah yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun berikutnya perusahaan harus menaikkan target klaim habis kontrak antara 5 sampai 10 %.


(5)

5. Harus adanya sanksi yang jelas baik sanksi administratif atau sanksi pidana bagi perusahaan asuransi jiwa yang tidak melaksanakan ketentuan mengenai penyelesaian atau pembayaran klaim sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

6. Diharapkan menurunkan agen pemasaran yang terlatih bekerja secara professional dan dapat memberikan informasi yang sejelas - jelasnya kepada calon pemegang polis mengenai mekanisme perhitungan premi, tata cara pengajuan klaim, pembayaran klaim dan ketentuan lainnya agar kepercayaan masyarakat atau calon nasabah asuransi semakin tinggi sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat yang akan berasuransi di perusahaan AJB Bumiputera 1912 di Kantor Wilayah Medan khususnya asuransi pada produk eka waktu ideal dan akhirnya pencapaian target permintaan polis maupun penerimaan premi akan tercapai.

7. Terakhir kepada masyarakat umum dapat membedakan manfaat asuransi dan tabungan. Keduanya memang memiliki manfaat namun asuransi lebih berperan besar ketika kita berada dalam kondisi darurat akibat sesuatu yang terjadi secara tiba - tiba seperti terjadi kondisi krisis keuangan negara yang menyebabkan barang kebutuhan serba mahal. Banyak pilihan jenis asuransi jadi pilihlah sesuai dengan kebutuhan anda.


(6)

74

Farodis, Zian. 2014. Buku Pintar Asuransi; Mengenal dan Memilih Asuransi yang Menguntungkan Nasabah. Yogyakarta:

Sigma. 2011. Jurus Pintar ASURANSI; Agar Anda Tenang, Aman dan Nyaman. Yogyakarta: G-Media

Peraturan Direksi AJB Bumiputera 1912 NO.PE.12/DIR/TEK/2007

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Cetakan IV. Citra Umbara, Bandung. 2010

http://sumut.bps.go.id