Pengertian Asuransi Fungsi Dan Tujuan Asuransi

34 BAB III PEMBAHASAN

A. Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Asuransi merupakan suatu perjanjian antara tertanggung atau nasabah dengan penanggung atau perusahaan asuransi. Pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang setelah tertanggung menyepakati pembayaran uang yang disebut premi. Premi merupakan uang yang dikeluarkan oleh tertanggung sebagai imbalan kepada penanggung. Adapun pengertian lain dari asuransi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Menurut Prof. Mehr dan Cammack, asuransi adalah suatu alat guna mengurangi risiko keuangan dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, supaya kemungkinan terjadinya risiko kerugian individu bisa diprediksikan, kemudian dipikul sama mereka sama merata oleh mereka yang bergabung. Menurut Prof. Mark R. Green, asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan guna mengurangi risiko dengan cara mengombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga keberadaan kemungkinan terjadinya risiko kerugian tersebut secara menyeluruh bisa diprediksikan dalam batas-batas tertentu.

2. Jenis-Jenis Asuransi

Perusahaan asuransi membuat kebijakan pengelompokan asuransi sesuai dengan fokus dan resiko untuk mereka. Ini memberikan ukuran keseragaman dalam resiko yang ditutupi oleh jenis kebijakan, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan menetapkan premi yang sesuai. Adapun jenis - jenis asuransi adalah sebagai berikut :

a. Asuransi jiwa

Persetujuan antara kedua pihak, yang di dalamnya tercantum pihak mana yang berjanji akan membayar premi dan pihak lain yang berjanji akan membayar sejumlah uang yang telah ditentukan jika seseorang tertanggung meninggal atau selambat-lambatnya pada waktu yang ditentukan. Asuransi jiwa adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan konsumen yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan santunan sejumlah dana apabila konsumen meninggal dunia, atau ditanggung sampai masa tertentu. Dengan adanya asuransi jiwa ini, maka keluarga yang ditinggalkan merasa aman dari segi keuangan.

b. Asuransi kredit

Mempertanggungkan kemungkinan resiko pemberian kredit kepada orang lain. Dalam hal ini asuransi hanya mengganti kerugian setinggi-tingginya 75 darikerugian.Di negara kita pernah ada LJKK Lembaga Jaminan Kredit Koperasi yang memberi jaminan kepada Bank, terhadap pinjaman koperasi.

c. Asuransi kecurian

Yang termasuk dalam asuransi kecurian ini harus disebutkan satu persatu barang yang diasuransikan itu. Apabila terjadi resiko, maka barang-barang tersebut akan diganti. d. Asuransi perusahaan Pertanggungan kerugian ini menyangkut perusahaan yang dirugikan oleh suatu sebab yang dapat menghentikan atau menghambat kegiatan perusahaan. Ganti kerugiannya biasanya didasarkan kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya kegiatan perusahaan tersebut.

e. Asuransi mobil

Resiko yang dipertanggungkan dalam asuransi kendaraan bermotor ini antara lain: kerugian atau kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dijalan, oleh sebab apapun juga, karena perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran, sambaran petir, juga termasuk kerugian karena adanya uru hara, dan total lost dari kendaraan. f. Asuransi Pendidikan Setelah buah hati anda beranjak membesar dan sudah waktunya untuk sekolah, anda tidak perlu lagi repot-repot sama urusan biaya pendidikan. g. Asuransi tenaga kerja Astek Asuransi tenaga kerja yaitu usaha asuransi yang dibentuk oleh pemerintah untuk menanggung resiko yang menimpa tenaga kerja diperusahaanpabrik. Dengan jasa asuransi ini para pengusaha dan masyarakat umumnya dapat mengurangimeringankan malapetaka.Selain itu dengan asuransi diharapkan perlindungan ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas yang dapat membantu kepentingan orang banyak.

3. Fungsi Dan Tujuan Asuransi

Yang menjadi fungsi utama dari sebuah asuransi adalah sebagai mekanisme pengalihan atau transfer resiko atau disebut juga risk transfer mechanism , yakni mengalihkan resiko dari satu pihak yakni pihak tertanggung terhadap pihak lain yaitu sipenanggung.Pengalihan resiko ini bukan berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, namun pihak penanggung menyediakan fasilitas keamanan keuangan financial security serta ketenangan peace of mind bagi pihak tertanggung. Sebagai imbalannya, maka pihak tertanggung wajib membayar sejumlah premi dalam nominal yang relatif kecil bila dibandingkan terhadap potensi kerugian yang mungkin akan dialaminya. Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko secara finansial, asuransi juga memiliki berbagai tujuan yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak. 2. Meningkatkan efisiensi, karena kita tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya. 3. Membantu mengadakan pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya premi saja yang jumlahnya sudah tertentu dan secara tetap setiap periode, sehingga tidak perlu mengganti atau membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti. 4. Dasar pemberian kredit dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya, dimana dalam pemberian Kredit atau Leasing tersebut, pihak pemberi kredit atau leasing memerlukan jaminan perlindungan atas barang anggunan kreditleasing tersebut. 5. Sebagai Tabungan, bahkan lebih daripada itu, karena yang dibayar kepada perusahaan Asuransi akan dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini dalam Asuransi Jiwa.

4. Istilah-Istilah Dalam Asuransi