SMA N 1 Juwana Pati serta pengamatan di dalam kelas ketika pembelajaran Matematika. langkah ke dua adalah membandingkan hasil wawancara antara
informan satu dengan informan lain misalnya informasi dari guru peneliti bandingkan dengan keterangan dari kepala sekolah dan siswa. Langkah ketiga
adalah membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen yang dimiliki oleh SMA N 1 Juwana Pati misalnya keterangan dari guru bahwa nilai-nilai
karakter di sisipkan dalam RPP dan silabus maka peneliti melihat dokumenn RPP dan Silabus untuk menguji kebenaran tersebut.
3.10 Tekhnik Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah semua yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam
catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainyaā€¯ Moleong, 1990: 190. Setelah data sudah terkumpul cukup diadakan
penyajian data lagi yang susunannya dibuat secara sistematik sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan berdasarkan data tersebut. Menurut Miles and
Huberman 1992: 16 pengolahan data dilakukan dalam empat tahap yaitu: a.
Pengumpulan Data Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan
hasil observasi dan wawancara dilapangan. b.
Reduksi Data Proses
pemilihan, pemusatan
perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan
tertulis dilapangan.
c. Penyajian Data
Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang diberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
d. Pengambilan Keputusan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam
penelitian. Berikut ini adalah alur atau langkah-langkah analisis data kualitatif
Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analisis Data Sumber: Milles dan Hubberman 1992:20
Pengumpulan Data Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan Penarikan Verivikasi
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Setting Penelitian
4.1.1 Tinjauan SMA N 1 Juwana Pati
SMA Negeri 1 Juwana didirikan pada 29 September 1983 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dengan No.047301983 terhitung mulai 1 Juli 1983 ditetapkan di Jakarta tanggal 9 November 1983 oleh Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Soetojo, S.H. Kepala sekolah saat itu adalah K. H. Maskum dan jumlah siswa sebanyak 120
siswa. Namun saat itu, SMA Negeri 1 Juwana belum menempati gedungnya sendiri, karena masih dalam proses perbaikan. Sehingga harus menempati gedung
SMP Negeri 1 Juwana untuk sementara waktu. Namun pada bulan Juli tahun 1984, Gedung SMA Negeri 1 Juwana yang ada di Desa Dukutalit sudah jadi dan
siap ditempati, sehingga proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Juwana, Pati sudah berjalan dengan lancar.
Secara geografis letak SMA Negeri 1 Juwana sangat strategis yaitu berada di Jl. K. H. Dewantoro 54, Juwana
,
karena mudah dijangkau kendaraan umum atau angkota yang menuju ke arah Tayu. Terletak 1 km dari Pasar Juwana, yang
merupakan salah satu pusat perdagangan di Kabupaten Pati. Keberadaan SMA Negeri 1 Juwana memberikan kontribusi cukup besar bagi suksesnya program
pendidikan, karena merupakan satu-satunya SMA negeri di Juwana. Di SMA