lapangan informan, maka berikut ini ada data temuan di lapangan yang diperoleh dari wawancara dan observasi
.
1. Bentuk Pendidikan Karakter yang Komprehensif di SMA Negeri 1
Juwana Pati
Pelaksanaan pendidikan berkarakter sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran perlu segera dilakukan dengan melakukan berbagai bentuk strategi
khusus di tingkat sekolah. Hal ini diharapkan agar tujuan pembelajaran dengan mengarah kepada pembentukan karakter dapat di capai yaitu membentuk bangsa
yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Sehingga Strategi Pembelajaran Berkarakter
disekolah harus disusun dengan mengacu pada beberapa komponen yaitu strategi Kegiatan Pembelajaran, Pengembangan budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan
Belajar, Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, dan Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat.
Tujuan pendidikan karakter di SMA N 1 Juwana Pati menurut informan dalam penelitian ini yaitu:
“Tujuan pendidikan karakter pastinya banyak sekali. Pertama, pendidikan karakter ingin menyiapkan dan mencetak peserta didik yang mampu untuk
mengembangkan sikap seperti kebiasaan berperilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai bangsa yang religius. Kedua, kemampuan peserta didik
untuk menjadi manusia yang mandiri,kreatif dan berwawasan kebangsaan. Ketiga mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dan yang
terakhir adalah membentuk jiwa kepemimpinan”. Guru Matematika 1
“Menciptakan insan Indonesia seutuhnyayang tidak hanya pintar tetapi juga
terampil dan yang utamanya punya budi pekerti yang baik”. Kepala Sekolah
Pengembangan kurikulum pendidikan karakter dilakukan melalui kurikulum KTSP untuk kelas XI dan kelas XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas
X. Dalam kurikulum tersebut pendidikan karakter diterapkan dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dalam RPP dan Silabus
tersebut dituliskan nilai-nilai karakter yang akan ditanamkan kepada siswa misalnya kejujuran, sportivitas, bekerjasama, rasa ingin tahu dan sebagainya.
Pendidikan karakter di SMA N 1 Juwana Pati dilakukan secara komprehensif yaitu pendidikan karakter terjadi dalam keseluruhan proses
pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler,dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara bendera dan semua aspek kegiatan di lingkungan
sekolah SMA N 1 Juwana Pati. Hal tersebut diperkuat hasil wawancara dengan Kepala Sekolah seperti di bawah ini:
“Menerapkannya kepada siswa secara terus menerus, lalu kita anjurkan guru untuk memberikan contoh yang baik dan benar dalam perilaku sehari-hari di
sekolah sehingga siswa dapat menirunya. Proses ini akan menjadi pola perilaku menuju pola kebiasaan yang menunjukkan keberhasilan pendidikan
karakter di sekolah”. Kepala Sekolah
“Semua guru wajib melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajarannya. SMA N 1 Juwana selama ini tidak pernah ada masalah
seperti tawuran, perilaku buruk seperti di televisi-televisi karena semua guru
diwajibkan memberikan contoh dalam berperilaku yang baik”. Wakasek Kurikulum
Melihat hasil wawancara di atas, ternyata SMA N 1 Juwana Pati tidak hanya menerapkan pendidikan karakter pada proses pembelajaran di kelas saja
namun juga setiap kegiatan di lingkungan sekolah. Perilaku guru dan tenaga
kependidikan tenaga pendukung juga harus mencerminkan contoh-contoh nilai- nilai karakter sehingga dapat dicontoh oleh siswa. Penerapan dan penanaman
pendidikan karakter juga dapat dilihat dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Juwana Pati seperti hasil wawancara di bawah ini:
“Kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan pendidikan karakter misalnya kegiatan Paskibraka, Pramuka, Rohis dan Olahraga. Dalam kegiatan itu,
siswa ditanamkan nilai-nilai karakter seperti bekerjasama, sportivitas, pantang menyerah dan lain-
lain”. Kepala Sekolah
“Pendidikan karakter dilaksanakan oleh Bapak Kepala Sekolah, Guru, BK yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan karakter. Kegiatan rutin sekolah yang mencerminkan pendidikan karakter misalnya saat upacara bendera, upacara Agustusan,
sholat berjamaah, berdoa setiap selesai pelajaran, mengucapkan salam sebagai suatu budaya yang harus dilakukan secara terus menerus. Guru juga
harus mempraktekkan nilai-nilai karakter misalnya berpakaian rapi, sepatu
harus bersih” Guru Matematika 1
Secara rinci strategi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan
karakter siswa SMA N 1 Juwana Pati menggunakan pendekatan kooperatif sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan peserta didik
memahami materi dan mengerjakan soal-soal dengan cara berkelompok. Selain pada proses pembelajaran, pendidikan karakter di SMA N 1 Juwana Pati juga di
tanamkan melalui kegiatan lain seperti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, upacara agustusan dan lain sebagainya. Dengan begitu, melalui pembelajaran kooperatif
peserta didik lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif olah pikir, tetapi pada tataran afektif olah hati, rasa, dan karsa, serta
psikomotor olah raga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter yang bersifat komprehensif di
SMA N 1 Juwana pati dilaksanakan dalam bentuk: 1 Proses pembelajaran yang berarti bahwa pendidikan karakter secara terpadu diberikan dalam pembelajaran
dikelas. 2 Manajamen sekolah, yaitu pengelolaan pendidikan karakter secara terpadu direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. 3 Kegiatan pembinaan kesiswaan, yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler.
2. Model Pembelajaran Matematika Kelas X di SMA Negeri 1 Juwana Pati