Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk pendidikan karakter terpadu dalam tiga kegiatan yaitu terpadu atau
terintegrasi dengan proses pembelajaran pada semua mata pelajaran, terpadu dalam manajemen sekolah dan terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler.
2.6 Model Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran yang sering digunakan pada pembelajaran matematika adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan kelompok
strategi yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga tujuan, yaitu: 1
hasil belajar akademik; 2 penerimaan terhadap karyawan; dan 3 pengembangan keterampilan sosial Ibrahim dalam Trianto, 2007: 44.
Menurut Trianto 2007 model pembelajaran cooperative learning terdiri dari 5 model. Kelima model tersebut adalah Student Teams Achievement
Divisiona STAD, Tim ahli Jigsaw, Investigasi kelompok, Think Pair Share TPS dan Numbered Head Together NHT.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jangka pendek menurut Soewarso 1998: 16 adalah sebagai berikut :
1 Metode pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi
pelajaran yang sedang dibahas. 2
Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota
kelompoknya.
3 Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat,
belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama.
4 Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang
tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
5 Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi
siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. 6
Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan.
7 Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk
memonitor siswa dalam belajar bekerja sama. Kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada pembelajaran STAD
adalah sebagai berikut: 1 pembelajaran kooperatif tipe STAD bukanlah obat yang paling mujarab untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok
kecil; 2 adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri; 3 memerlukan waktu yang lama sehingga target
pencapaian kurikulum tidak dapat dipenuhi; 4 tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat; dan 5 penilaian terhadap individu dan kelompok serta
pemberian hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya Soewarso, 1998:16.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang
menggunakan kelompok kecil yang anggotanya heterogen terdiri dari 4 sampai 6 orang dan menggunakan lembar kegiatan siswa, kemudian saling membantu,
berdiskusi dalam kelompok dan disertai kuis untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi.
2.7 Proses Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika