Tahap memeriksa ulang jawaban atau hasil yang diperoleh dilakukan untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang
ditanyakan. Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman dalam tahap memeriksa ulang jawaban yang diperoleh, yaitu: 1
mencocokkan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan, 2 menginterpretasikan jawaban yang diperoleh, 3 mengidentifikasi cara lain
untuk menyelesaikan masalah, dan 4 mengidentifikasi cara lain atau jawaban lain yang diperoleh.
Dari uraian di atas, dapat dapat disimpulkan bahwa permasalahan adalah segala sesuatu yang menghalangi pencapaian suatu tujuan sehingga perlu
dicarikan solusi pemecahannya. Agar proses pemecahan masalah dapat berhasil dengan baik, maka perlu didukung dengan strategi dan pendekatan pemecahan
masalah yang sesuai dengan karakteristik permasalahan.
2.1.9. Model Problem Based Learning PBL
2.1.9.1. Pengertian Model Problem Based Learning PBL
PBL adalah suatu model pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi
masalah, mempelajari peran-peran orang dewasa, dan menjadi pelajar yang mandiriArends, 2008: 43. Sedangkan menurut Woods dalam Amir, 2010: 13
menyebutkan bahwa PBL lebih dari sekedar lingkungan yang efektif untuk mempelajari pengetahuan tertentu. PBL mampu membantu siswa membangun
kecakapan hidup dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi. Dalam PBL guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator,
siswa diberi kesempatan untuk belajar berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk meningkatkan kemampuan
berpikir melalui pemecahan masalah serta membantu siswa untuk mendapatkan kecakapan hidup untuk bekerja sama dan berkomunikasi di lingkungan mereka.
2.1.9.2. Karakteristik Model Problem Based Learning PBL
Rusman 2011:232 menyebutkan beberapa karakteristik dalam PBL, yaitu: 1 permasalahan menjadi startingpoint dalam pembelajaran, 2 permasalahan
yang digunakan adalah permasalahankontekstual, 3 permasalahan yang digunakan membutuhkan perspektif ganda, 4 permasalahan yang digunakan
adalah permasalahan yang menantang dan membutuhkan identifikasi belajar, 5 belajar pengarahan diri merupakan hal utama bagi siswa, 6 pemanfaatan sumber
pengetahuanyang beragam, 7 belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif, 8 pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah, 9
melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. 2.1.9.3.
Langkah-Langkah Model Problem Based Learning PBL Adapun sintak dari modelPBL menurut Arends 2010 : 57 dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1
Sintak Model PBL
Fase Kegiatan
Perilaku Guru
1 Memberikan orientasi
tentang permasalahannya kepada siswa
Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah
2 Mengorganisasikan
siswa untuk meneliti Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan
menggorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya
3 Membantu investigasi
mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang
tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan informasi
4 Mengembangkan dan
mempresentasikan artefak dan exhibit
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak-artefak yang tepat, seperti laporan,
rekaman video, dan model-model, serta membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.
2.1.9.4. Keunggulan Model Problem Based Learning PBL
ModelPBLmenurut Hamruni 2012: 114 mempunyai keunggulan- keunggulan sebagai berikut: 1 menantang kemampuan siswa untuk menemukan
masalah baru, 2 meningkatkan aktivitas pembelajaran, 3 membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam dunia nyata,
4 membantu siswa mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggung jawab pada pembelajaran yang telah mereka lakukan, 5 mendorong siswa melakukan
evaluasi mandiri terhadap proses dan hasil dari belajarnya, 6 pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik minat siswa, 7 mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa dan penyesuaian dengan pengetahuan baru, dan 8 memberi kesempatan siswa mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki
dalam kehidupan nyata.
2.1.10. Multimedia