2 manipulations of material or objects, meliputi: menyusun, membersihkan,
menggeser, memindahkan, dan membentuk; 3
neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan, menghubungkan, memasang, memotong, dan menarik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan
belajarnya.Hasil belajar meliputi tiga ranah, yaitu perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.Penelitian inibertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran geometri melalui model PBL berbantuan multimedia.
2.1.7. Nilai Karakter
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 telah dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
dikembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pemerintah mengupayakan
pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik habituation sehingga peserta didik
dapat menerapkan nilai-nilai yang membentuk kepribadiannya dalam sikap maupun tindakan Kemdiknas, 2011: 6.
Pendidikan karakter dibentuk dari nilai-nilai karakter. Nilai adalah pembentukan mental yang dirumuskan dari tingkah laku manusia. Nilai dijadikan
sebagai suatu prinsip dalam pemilihan tindakan-tindakan tertentu yang ada dalam kehidupan bermasyarakat Mustari, 2011: xiv. Sedangkan menurut Suyanto
2009: 1 karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan bekerjasamadalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari
keputusan yang diambilnya.Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, peserta didik akan menjadi cerdas emosinya.
Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan masa depan. Berdasarkan Pusat Kurikulum Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa dalam Kemdiknas, 2011: 23-24 terdapat 18 nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional.
a. Religius, yaitu sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yangdianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain;
b. Jujur, yaitu perilaku yang menunjukkan dirinya sebagai orang yang dapat
dipercaya, konsisten terhadap ucapan dan tindakan sesuai dengan hati nurani;
c. Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan, baik
perbedaanagama, suku, ras, sikap atau pendapat dirinya dengan orang lain;
d. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan adanya kepatuhan,
ketertibanterhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku; e.
Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammenghadapi dan mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas atau
yang lainnyadengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah; f.
Kreatif, yaitu kemampuan olah pikir, olah rasa dan pola tindak yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan inovatif;
g. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku dalam bertindak yang tidak tergantung
padan orang lain dalam menyelesaikan suatu masalah atau tugas; h.
Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap dan bertindak dengan menempatkan hak dan kewajiban yang sama antara dirinya dengan orang
lain; i.
Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang menunjukkan upaya untukmengetahui lebih dalam tentang sesuatu hal yang dilihat, didengar, dan
dipelajari; j.
Semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak dan cara pandang yanglebih mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan kelompok; k.
Cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menunjukkanrasa kesetiaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara;
l. Menghargai prestasi, yaitu sikap dan perilaku yang mendorong dirinya
untuksecara ikhlas mengakui keberhasilan orang lain atau dirinya;
m. Bersahabatkomunikatif, yaitu tindakan yang mencerminkan
ataumemperlihatkan rasa senang dalam berbicara, bekerja atau bergaul bersama dengan orang lain;
n. Cinta damai, yaitu sikap perilaku, perkataan atau perbuatan yang membuat
orang lain merasa senang, tentram dan damai; o.
Gemar membaca, yaitu sikap atau kebiasaan meluangkan waktu untuk membaca buku-buku yang bermanfaat dalam hidupnya, baik untuk
kepentingansendiri atau orang lain; p.
Peduli lingkungan, yaitu sikap perlaku dan tindakan untuk menjaga,melestarikan dan memperbaiki lingkungan hidup;
q. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu memperhatikan
kepentinganorang lain dalam hidup dan kehidupan; r.
Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang yang ditunjukkan dalammelaksanakan tugas sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Sedangkan nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran matematika kelas 4-6 SDMI terdiri atas: 1 tekun, 2 teliti, 3 kerja keras, 4 rasa ingin tahu, dan 5 pantang
menyerah Sulistyowati, 2012: 184. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai karakter adalah
suatu prinsip dalam pelaksanaan tindakan yang menjadi ciri khas dari seorang individu. Pendidikan karakter merupakan implementasi nilai karakter dalam
pendidikan yang sangat penting agar peserta didik mempunyai bekal untuk menjadi manusia yang tangguh dan berkepribadian baik.
Bersumber dari Pusat Kurikulum Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran matematika
kelas 4-6 SDMI yang telah dikemukakan di atas, kemudian disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan siswa dalampembelajaran geometri melalui model PBL
berbantuan multimedia, maka dalam penelitian ini akan diamati beberapa nilai karakter, yaitu : 1 disiplin, 2 tanggung jawab, 3 teliti, 4 rasa ingin tahu, dan
5 pantang menyerah. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul nilai-nilai karakter yang lain selain nilai karakter tersebut.
2.1.8. Pembelajaran Matematika diSekolah Dasar