menggunakan media, serta menciptakan iklim belajar yang kondusif, melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, serta nilai karakter siswa dalam
pembelajaran geometri melalui model PBL berbantuan multimedia. 3.6.3.2.2.
Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya Arikunto, 2010:274. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data siswa dan memperoleh bukti keterampilan guru dalam memilih dan menyajikan materi, memilih dan menggunakan media, menciptakan
iklim belajar yang kondusif, serta aktivitas siswa dalam bentuk foto maupun video selama pembelajaran berlangsung.
3.6.3.2.3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi catatan selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan berguna
untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
Berikut ini akan dijelaskan mengenai teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini. 3.7.1.
Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif
Untuk menganalisis data kuantitatif peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menentukan mean. Data tersebut disajikan dalam
bentuk persentase. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif.
3.7.1.1.
Menentukan skor berdasarkan proporsi
Skor = x 100
Keterangan:
B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan gandaatau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir item soal padatesbentuk penguraian.
S
t
= skor teoritis Poerwanti, 2008: 6.14-6.16
3.7.1.2. Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam
pembelajaranPoerwanti,2008: 6.16. Dalam penelitian ini batas ketuntasan dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu tuntas dan tidak tuntas berdasarkan
kriteria ketuntasan minimal KKM mata pelajaran matematika kelas V SDN Purwoyoso 01 Semarang.
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Matematika
KKM Matematika Kualifikasi
≥ 60 Tuntas
60 Tidak Tuntas
Sumber: KKM SDN Purwoyoso 01 Semarang Tahun 20122013 3.7.1.3.
Menentukan ketuntasan klasikal
ketuntasan belajar
=
Aqib, 2011:41
Djamarah 2010: 108 mengemukakan bahwa apabila 75 dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan yang telah ditentukan, maka tidak perlu
mengulang suatu pokok bahasan. Sedangkan Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241 menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya belajar klasikal
jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas belajarnya. Akan
tetapi penetapan kriteria tersebut dapat ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah dengan tiga pertimbangan, yaitu: 1 kemampuan peserta didik yang
berbeda-beda, 2 fasilitas sekolah, dan 3 daya dukung sekolah. Berdasarkan uraian di atas dan sesuai keadaan di kelas V SDN Purwoyoso
01 Semarang yang belum mampu mencapai kriteria ketuntasan belajar ≥ 85,
maka peneliti dan kolaborator telah sepakat menetapkan kriteria ketuntasan belajar klasikal dalam penelitian ini yaitu sekurang-kurangnya 80 dari jumlah
siswa kelas V SDN Purwoyoso 01 Semarang. 3.7.1.4.
Menghitung mean rerata kelas
Menurut Aqib 2011:40 nilai rata-rata diambil dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa dibagi dengan jumlah siswa di dalam kelas, yaitu dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan: = nilai rata-rata
Σx = jumlah semua nilai siswa
ΣN = jumlah siswa Aqib,
2011:40 3.7.2.
Teknik Analisis DeskriptifKualitatif
Untuk menganalisis data kualitatif peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan mengolah data skor yang diperoleh. Berikut ini
Poerwanti dkk 2008: 6.9 menerangkan langkah-langkah untuk mengolah data skor.
1 Menentukan skor terendah;
2 Menentukan skor tertinggi;
3 Mencari median;
4 Membagi rentang nilai menjadi empat kategori yaitu sangat baik, baik,
cukup, kurang. Penelitian ini menggunakan empat deskriptor pada masing-masing
indikator. Rentang skor yang digunakan untuk mengolah data keterampilan guru dan aktivitas siswa, yaitu sebagai berikut:
1 skor 4jika tampak 4 deskriptor;
2 skor 3jika tampak 3 deskriptor;
3 skor 2 jika tampak 2 deskriptor;
4 skor 1jika tampak 1 deskriptor.
Pembagian rentang menjadi empat kategori dilakukan dengan menghitung kuartil dari jumlah skor yang ada.
n
1
,_______n
2
,_______n
3
,_______n
4
k
1
k
2
k
3
Jika banyak data n ≥ 3 maka banyak data yang terletak di bawah k
1
= n
1
. Banyak data yang terletak di antara k
1
dan k
2
= n
2
, banyak data yang terletak di antara k
2
dan k
3
= n
3
, dan banyak data yang terletak di antara k
3
dan k
4
= n
4
Herrhyanto, 2008: 5.3.
Menurut Simangunsong 2005: 321, dalam menghitung median Q
2
menggunakan perhitungan sebagai berikut: Q
2
= median = X + X ; untuk n genap
= X ; untuk n ganjil.
R = skor terendah T = skor tertinggi
N = banyaknya skor = T-R + 1 Letak Q
1
= n +2 untuk data genap atau Q
1
= n +1 untuk data ganjil. Letak Q
3
= n +2 untuk data genap atau Q
3
= n +1 untuk data ganjil. Q
4
= kuartil keempat = T
Nilai yang diperoleh dari perhitungan kemudian dikonversikan ke dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif
Skala penilaian Kategori penilaian
Q3 ≤skor ≤T Sangat
Baik Q2
≤ skor Q3 Baik
Q1 ≤ skor Q2
Cukup R
≤ skor Q1 Kurang
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat ditentukan kriteria penilaian kualitatif keterampilan guru dan aktivitas siswa sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian KualitatifKeterampilan Guru
Interval Skor Kriteria
43,5 ≤skor ≤52 SangatBaik
33,5 ≤ skor 43,5
Baik 22,5
≤ skor 33,5 Cukup
13 ≤ skor 22,5
Kurang Keterangan: Jumlah indikator pengamatan keterampilan guru yaitu 13 indikator
Tabel 3.4
KriteriaPenilaianKualitatifAktivitas Siswa
Interval Skor Kriteria
24 ≤ skor ≤ 28
SangatBaik 17,5
≤ skor 24 Baik
12 ≤ skor 17,5
Cukup 7
≤ skor 12 Kurang
Keterangan: Jumlah indikator pengamatan aktivitas siswa yaitu 7 indikator
3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN