kegunaan multimedia, kemampuan pengguna, dan fleksibilitas. Persiapan
Menyiapkan multimedia yang akan digunakan, yaitu menyesuaikan multimedia dengan kurikulum, menyesuaikan dengan kebutuhan,
memeriksa kelengkapan multimedia, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, dan membuat atau membeli multimedia.
Penggunaan Mengkondisikan kelas sesuai dengan penyajian multimedia, yaitu
memperhatikan pemasangan atau penyajian multimedia Menayangkan multimedia atau menyajikan multimedia
Memberikan bimbingan dan pengawasan selama penggunaan multimedia
2.1.10.5. Keunggulan Multimedia
Adapun keunggulan-keunggulan multimedia pembelajaran, yaitu: 1 mampu memperbesar tampilan benda yang kecil,2 mampu memperkecil
tampilan benda yang besar,3 mampu menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat,4 mampu menyajikan benda
atau peristiwa yang jauh,serta5 mampu meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa Hamdani, 2011: 191.
2.1.11. Langkah-langkah ModelPBLBerbantuanMultimedia
Dalam penelitian ini menggunakan gabungan model dan media yaitu antara model PBL dengan multimedia. Dari gabungan langkah-langkah penggunaan
model PBL dan langkah-langkah multimedia maka diperoleh langkah-langkah model PBL berbantuan multimedia. Adapun langkah-langkah dari model
PBLberbantuan multimedia secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3
Langkah-langkah Model PBL Berbantuan Multimedia
Sintaks Model Problem Based
Learning PBL menurut Arends
2008: 57
Penggunaan Multimedia menurut Munir 2012: 153-156
Langkah-langkah Model Problem Based LearningPBL Berbantuan Multimedia
1. Pemilihan multimedia, meliputi: memilih multimedia
yang sesuai tujuan pembelajaran, kegunaan
multimedia, kemampuan pengguna, dan fleksibilitas
1. Memilih multimedia yang akan digunakan dalam pembelajaran geometri melalui
model Problem Based Learning PBL
2. Persiapan, meliputi: memperhatikan kurikulum,
menyesuaikan dengan kebutuhan, memeriksa
kelengkapan multimedia, menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan, dan membuat atau membeli
multimedia 2. Menyiapkan multimedia yang akan
digunakan dalam pembelajaran geometri melalui model Problem Based Learning
PBL
1. Memberikan orientasi
tentang permasalahann
ya kepada siswa.
3. Penggunaan, meliputi: kegiatan pengkondisian kelas,
penayangan multimedia, dan memberikan bimbingan atau
pengawasan selama penggunaan multimedia.
3. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswamelalui
penggunaan multimedia, yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, dan memotivasi siswa agar terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah.
2. Mengorganisas
ikan siswa untuk meneliti.
4. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti, yaitu membantu siswa untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan
permasalahan.
2.1.12. Geometri
Geometri merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam mata pelajaran matematika.Geometri adalah ilmu yang membahas bentuk bidang dan ruang suatu
bendaJannah, 2011: 32.Sedangkan pengertian geometri menurut Muhsetyo 2009: 5.4 adalah ilmu yang mempelajari tentang himpunan titik.
Muhsetyo 2009: 5.31-5.32 menambahkan bahwa geometri mempunyai unsur-unsur diantaranya:1 titik, yaitu suatu objek yang tidak mempunyai ukuran
panjang, lebar, dan luas sehingga tidak bisa didefinisikan, biasanya hanya digambarkan dengan bentuk noktah pada kertas atau papan tulis;2 garis, yaitu
himpunan titik yang lurus tak terhingga serta tidak diketahui ujung dan pangkalnya, biasanya dalam kegiatan pembelajaran digunakan benang atau tali
yang direntangkan; 3 bidang, yaitu suatu permukaan yang meluas ke segala arah, misalnya meja yang rata, permukaan lantai, atau permukaan benda lainnya
yang rata; dan 5 ruang, yaitu bagian yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang membentuk bidang yang terdapat pada seluruh permukaannya.
3. Membantu investigasi
mandiri dan kelompok.
5. Membantu investigasi mandiri dan kelompok, yaitu mendorong siswa
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan
mempresentasi kan artefak dan
exhibit .
6. Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit, yaitu membantu siswa
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, serta membimbing siswa untuk
mempresentasikan secara lisan di depan kelas.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
mengatasi masalah.
7. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah, yaitu membantu siswa
melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang
mereka gunakan.
Sebuah bidang datar digambarkan sebagai hasil pengirisan permukaan yang setipis mungkin sehingga tidak memiliki ketebalan.Bangun datar atau bidang
datar tidak memiliki ketebalan, hanya mempunyai ukuran panjang dan lebar.Sedangkan bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan
titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.Permukaan bangun ruang disebut sisi Suharjana dkk, 2009: 4-30.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa geometri adalah salah satu aspek dalam pelajaran matematika yang mempelajari tentang himpunan
titik. Geometri mempunyai unsur-unsur yang dapat membentuk suatu bangun datar atau bangun ruang. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah permasalahan yang berkaitan dengan volume dan luas permukaan balok dan kubus yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.12.1. Volume Balok
Menurut Suwaji 2008: 8-10 volume atau isi bangun ruang dinyatakan sebagai banyaknya satuan isi yang dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volume
diukur dalam satuan kubik, seperti centimeter kubik cm
3
, inchi kubik in
3
, atau meter kubik m
3
. Satu cm
3
menyatakan volume kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Satuan lain untuk volume di antaranya adalah liter, gallon, barel, dan
sebagainya. Untuk mengajarkan konsep mengenai pengukuran volume kepada peserta didik dapat dilakukan dengan menakar berbagai macam bangun ruang
berongga dengan satuan takaran yang berbeda-beda dan merupakan satuan ukuran yang tidak baku, sehingga anak mengetahui makna dari volume. Bangun ruang
yang dimaksud adalah bangun ruang yang memiliki keteraturan, misalnya: toples,
termos, tangki, tandon air, kolam renang, dan lain-lain. Satuan ukuran volume atau satuan penakar dapat berupa bangun ruang lain yang ukurannya lebih kecil
daribangun ruang yang akan diukur. Satuan penakar dapat berupa: cangkir, gelas, mangkuk, gayung, dan lain-lain. Dari kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat
mendefinisikan bahwa volume suatu bangun ruang ialah banyaknyatakaran yang dapat menempati bangun ruang tersebut dengan tepat Pujiati dan Sigit, 2009: 34-
35. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang
masing-masing berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan sama ukurannyaSuharjana, 2008: 15.Volume bangun ruang yang pertama
dipelajari oleh peserta didik di SD adalah volume balok. Volume balok diajarkan pertama kali karena banyak bangun-bangun yang ditemui oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari yang berbentuk balok. Beberapa contoh benda-benda di sekitar kita yang berbentuk balok adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Balok dan Benda-benda berbentuk balok
Belajar mengenal volume balok bagi peserta didik di SD dapat dilakukan secara induktif, yaitu dengan cara mengisi balok tanpa tutup dengan kubus satuan.
Secara umum hal itu dapat ditunjukkan dengan sebuah balok berongga tanpa tutup dan transparan serta kubus-kubus satuan. Kemudian kubus satuan diisikan ke
kotak tersebut sampai penuh yang diperagakan di hadapan peserta didik dengan membilang satu demi satu sampai hitungan terakhir. Berarti volume balok adalah
banyaknya kubus satuan yang dapat memenuhi kotak tersebut.
Gambar 2.2 Percobaan Menentukan Volume Balok dengan Kubus Satuan
Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara umum volume balok V dengan panjang p, lebar l, dan tinggi
t dapat dinyatakan sebagai berikut:V = p x l x t. Mengingat bahwa alas balok berbentuk persegipanjang dengan L = p xl, maka volume balok dapat juga
dinyatakan sebagai hasil kali luas alasL dengan tinggi balok t, yaitu: V = L x t. 2.1.12.2.
Volume Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi
berbentuk persegi dengan ukuran yang samaSuharjana, 2008: 15. Kubus adalah sebuah balok yang semua rusuknya sama panjang atau p = l = t, sehingga rumus
volume kubus dapat diturunkan dari rumus volume balokPujiati dan Sigit, 2009: 39.
Gambar 2.3 Percobaan Menentukan Volume Kubus dengan Kubus Satuan
Dari gambar 2.3 di atas, volume kubus dapat diperoleh dengan menghitung banyaknya kubus satuan yang mengisi kubus transparan, yaitu 64 kubus satuan
atau dengan mengalikan panjang rusuk-rusuknya sebagai berikut: V = 4 x 4 x 4 = 64 kubus satuan.
Volume kubus = rusuk x rusuk x rusuk atau V = s x s x s atau V= s
3
. 2.1.12.3.
Luas Permukaan Balok Luas daerah permukaan bangun ruang adalah luas daerah seluruh
permukaannya, yaitu luas daerah bidang sisi-sisinyaMuhsetyo, 2008: 6.3.Berikut ini adalah bangun ruang balok beserta bagian-bagiannya.
Gambar 2.4 Bagian-bagian Balok
Dari gambar di atas, diketahui bahwa bidang sisi balok berupa bangun datar. Luas suatu bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi 1 satuan panjang
yang menutupi seluruh bangun datar tersebut Budhayanti, 2008: 3.33. Bidang sisi balok masing-masing berbentuk persegi panjang.Maka untuk menemukan luas
permukaan balok yaitu dengan menjumlahkan luas dari seluruh bidang sisi balok yang berbentuk persegi panjang.Luas persegi panjang dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut:
persegi satuan
p
l
Gambar 2.5 Langkah Menemukan Luas Daerah Persegi Panjang
Dari gambar di atas, diketahui bahwa banyaknya persegi yang menutupi persegi panjang adalah 24 buah, maka dikatakan bahwa luas persegi panjang
tersebut 24 satuan luas. Selanjutnya untuk menentukan panjang dan lebar persegi panjang dengan cara menutup persegi panjang tersebut dengan persegi satuan
hanya pada satu baris dan satu kolom saja. Panjang p adalah sisi terpanjang dari
Diisi
persegi panjang sedangkan lebar l adalah sisi terpendek dari persegi panjang. Luas persegi panjang diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebarnya, yaitu:
luas persegi panjang = panjang x lebar atau L = p x l. Panjang pada balok menunjukkan banyaknya kubus satuan pada dimensi ini.Demikian juga dengan
lebar dan tinggi.Panjang balok dinyatakan dengan p, lebar balok dinyatakan dengan l, dan tinggi balok dinyatakan dengan t.
Berikut ini digambarkan rusuk-rusuk pada bangun balok beserta bidang sisi-sisi balok.
Gambar 2.6 Bidang Sisi-sisi Balok Berbentuk Persegi Panjang
Luas permukaan balok diperoleh dengan menjumlahkan luas bidang sisi-sisi balok, yaitu sisi depan, sisi belakang, sisi alas, sisi kanan, dan sisi kiri.
Berdasarkan gambar 2.6, maka diperoleh bidang-bidang sisi balok sebagai berikut:
t t
p p
Gambar 2.7 Bidang Sisi Depan dan Sisi Belakang Balok
Bidang sisi depan balok mempunyai unsur-unsur yang sama dengan sisi belakang balok, yaitu terdiri atas panjang p dan tinggi t, maka untuk mencari
luas sisi depan atau luas sisi belakang balok adalah dengan mengalikan panjang dan tingginya sebagai berikut:
luas sisi depan dan luas sisi belakang = panjang x tinggi + panjang x tinggi L = 2 p x t
l l
p p
Gambar 2.8 Bidang Sisi Atas dan Sisi Alas Balok
Bidang sisi atas balok mempunyai unsur-unsur yang sama dengan sisi alas balok, yaitu terdiri atas panjang p dan lebar l, maka untuk mencari luas sisi
atas atau luas sisi alas balok adalah dengan mengalikan panjang dan lebarnya sebagai berikut:
Luas sisi atas dan luas sisi alas = panjang x lebar + panjang x lebar L = 2 p x l
t t
l l
Gambar 2.9 Bidang Sisi Kanan dan Sisi Kiri Balok
Bidang sisi kanan mempunyai unsur yang sama dengan sisi kiri balok, yaitu terdiri atas lebar dan tinggi, maka untuk mencari sisi kanan atau sisi kiri balok
adalah dengan mengalikan lebar dan tingginya sebagai berikut: luas sisi kanan dan luas sisi kiri = lebar x tinggi + lebar x tinggi
L = 2 l x t Dari uraian di atas, maka diperoleh rumus luas permukaan balok sebagai
berikut:
Luas permukaan balok = L
sisi alas
+ L
sisi atas
+ L
sisi depan
+ L
sisi belakang
+ L
sisi kanan
+ L
sisi kiri
p x l +p x l + p x t + p x t + l x t + l x t Sehingga L = 2 p x l + 2 p x t + 2 l x t
2.1.12.4. Luas Permukaan Kubus
Kubus merupakan bentuk khusus dari balok dengan semua rusuknya sama panjang sehingga cara menemukan rumus luas permukaannya berdasarkan cara
yang telah diterapkan pada balok Budhayanti, 2008: 3.40. Berikut ini contoh benda-benda di sekitar kita yang berbentuk kubus:
Gambar 2.10 Kubus dan Benda-benda Berbentuk Kubus
Luas permukaan kubus ditentukan dengan menjumlahkan luas bidang sisi- sisi kubus yang berbentuk bangun persegi. Perhatikan bangun ruang kubus berikut
ini:
Gambar 2.11 Bagian-bagian Kubus
Cara mencari luas persegi sama dengan cara yang digunakan pada persegi panjang. Pada persegi, panjang dan lebarnya adalah sama yang selanjutnya
disebut panjang sisi. Luas persegi diperoleh dengan mengalikan panjang sisinya.
Gambar 2.12 Bidang Sisi-sisi Kubus Berbentuk persegi
Berdasarkan gambar 2.12, diketahui bahwa bidang sisi-sisi kubus luasnya sama, maka luas permukaan kubus diperoleh dengan menjumlahkan luas keenam
sisinya yang berbentuk persegi, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.13 Bidang Sisi-sisi Kubus
Luas satu sisi kubus = sisi x sisi atau L = s x s
Jumlah sisi kubus ada 6, maka diperoleh rumus luas permukaan balok sebagai berikut:
luas permukaan kubus = L
sisi alas
+ L
sisi atas
+ L
sisi depan
+ L
sisi belakang
+ L
sisi kanan
+ L
sisi kiri
s x s + s x s + s x s + s x s + s x s + s x s Sehingga L = 6 s x s
2.2. KAJIAN EMPIRIS