Pendirian Perseroan Terbatas Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

jasa akuntan publik. Akuntan publik melakukan pemeriksaan keadaan pembukuan,asset-asset perseroan, manajemen sumber daya manusia, dsb. Dari hasil pemeriksaan akan mengeluarkan pendapatnya guna meluruskan sekaligus dengan peringatan-peringatan yang dapat menjadi usaha penyempurnaan PT.

B. Pendirian Perseroan Terbatas

Di dalam UUPT, prosedur pendirian PT juga tidak banyak berubah dengan prosedur pendirian PT yang ditentukan oleh UU No. 1 Tahun 1995. Prosedur pendirian PT di dalam UUPT diatur di dalam Pasal 7 sampai dengan Pasal 14 delapan pasal. Pasal 7 ayat 1 UUPT, dikatakan bahwa “ Perseroan didirikan minimal oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia “. Pada prinsipnya, sebagai badan hukum, maka pendirian Perseroan memang harus dilakukan dengan perjanjian dengan lebih dari 1 satu orang pendiri atau pemegang saham yakni dengan bantuan Notaris di daerah hukum tempat dimana para pendiri berada. Menurut undang-undang ini, yang dimaksud dengan “ orang “ adalah orang perseorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun yang asing atau badan hukum Indonesia atau asing. Pada saat perseroan didirkan, setiap pendiri perseroan wajib mengambil saham. 36 Alasan mengambil bagian saham pada“ Perseroan Baru “ adalah para pemegang saham dari Perseroan yang meleburkan diri sedangkan pendiri dari “ Perseroan Baru “ yang didirikan dalam rangka peleburan adalah badan hukum Perseroan yang meleburkan diri. Apabila Perseroan memperoleh status badan 36 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang PT, Pasal 7 ayat 2 Universitas Sumatera Utara hukum pemegang sahamnya menjadi kurang dari 2 dua, dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut, pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain. Setelah jangka waktu 6 enam bulan dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 dua orang, maka keadaan ini akan berpengaruh pada pertanggungjawaban, yakni pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, Pengadilan Negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut. Akan tetapi, menurut Pasal 7 ayat 7 UUPT, ketentuan pemegang saham minimal 2 dua orang atau lebih tidak berlaku bagi. Ada lima prosedur, yang harus dilalui oleh suatu PT. Kelima Prosedur tersebut adalah sebagai berikut: 37 1. Pembuatan perjanjian tertulis Pendirian suatu perseroan harus didirikanoleh dua orang atau lebih karena umumnya suatu perjanjian memang harus dilakukan oleh minimal dua orang. Ketentuan ini menunjukan bahwaundang-undang perseroan sebagai badan hukum harus terdiri dari minimal dua orang pemegang saham. Seperti yang telah dikemukakan bahwa pendirian perseroanyang harus dilakukan oleh minimal dua orang ini tidak berlaku bagi: perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara atau oleh perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Tentang Pasar Modal. 37 Herry Sutrisno,dkk, Persyaratan Dan Prosedur Pendirian Beserta Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, Makalah, Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2013, hlm 6. Universitas Sumatera Utara 2. Pembuatan Akta Pendirian Di Depan Notaris. Para pendiri yang telah membuatperjanjian itu kemudian menghadap ke notaris untuk minta dibuatkan akta pendirian perseroan. Sejak akta pendirian ditandatangani oleh para pendiri, berdirilah perseroan dan hubungan antara para pendiri adalah hubungan kontrak, yang belum perseroan memperoleh status badan hukum. Akta pendirian ini mempunyai fungsi intern, yaitu sebagai aturan main para pendiri saham dan organ perseroan, dan fungsi ekstern terhadap pihak ketiga sebagai identitas dan pengaturan tanggungjawabperbuatan hukum yang dilakukan oleh yang berhak atas nama perseroan. Ketentuan nama PT yang termuat dalam anggaran dasar, Pasal 16 UUPT menentukan bahwa perseroan tidak boleh memakai nama yang: a. Telah dipakai secara sah oleh perseroan lain atau sama pada pokoknya dengan nama perseroan lain; b. Bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan; c. Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah atau lemaga internasional, kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan; d. Tidak sesuai dengan maksuddan tujuan, serta kegiatan usaha, atau menunjukan maksud dan tujuan perseroan saja tanpa nama diri; e. Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak membentuk kata; f. Mempunyai arti sebagai perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata. Universitas Sumatera Utara Nama perseroan harus didahului dengan frase ”perseroan terbatas” atau disingkat “PT”, dan dalam hal perseroan terbuka, pada akhir nama perseroan harus d itambahi kata “ Tbk”. 3. Pengedahan oleh menteri hukum dan HAM Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri Hukum dan HAM dengan melampirkan akta pendirian perseroan. Permohonan pengesahan harus dilakukan secara tertulis dan harus diajukan paling lambat enam puluh haris dari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani. Jika permohonan tidak diajukan dalam jangka waktu tersebut, akta pendirian secara yuridis menjadi batal. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama empat belas hari setelah permohonan diterima. Dan yang paling penting disini adalah bahwa perseroan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM. Ketentuan Pasal 13 UUPTmenyatakan sebagai berikut: Perbuatan hukum yang dilakukan para pendiri untukkepenrtingan perseroan disahkan, mengikat perseroan setelah perseroan menjadi badan hukum apabila: a. Perseroan dalam RUPS pertama secata tegas menyatakan menerima semua perjanjian yang dibuat oleh pendiri atau orang lain yang ditugaskan oleh pendiri pihak ketiga; b. Perseroan secara tegas menyatakan mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian yang dibuat pendiri atau orang lain Universitas Sumatera Utara yang ditugaskan oleh pendiri, walaupun perjanjiantidak dilakukan atas nama perseroan; atau c. Persroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yang dilakukan atas nama perseroan. Apabila ketentuan diatas tidak dilakukan, masing-masing pendiri yang melakukan perbuatan hukum tersebut bertanggung jawab secara pribadi atau tanggung renteng atas segala akibat yang timbul. Jadi, bagi para perndiriperseroan terbatas, jika melakukan hubungan hukum sebelum persroan terbatas san berbadan hukum, segala perbuatan hukum danakibatnya akan menjadihak dan kewajiban mereka yang melakukannya sendiri, bukanhak kewajiban perseroan terbatas. Lebih alanjut dapat ditegaskan bahwa hubungan hulum yang yang dilakukan sebelum diperolehnya pengesahan dari menteri Kehakiman akan menjadie tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan tindakan dalam perbuatan hukum dari perseroan tersebut. Mereka akan bertanggung jawab dengan kekayaan pribadi untuk segala perbuatan perseroan terbatas dan segala tagihan pihak ketiga terhadap perseroan terbatas sebelum status badan hukum diperoleh. Memperhatikan ketentuan UUPT yang menyatakan bahwa setelah mendapat pengesahan akta pendirian oleh Menteri hukum dan HAM, sejak saa itu suatu perseroan terbatas sebagai institusi secara hukum. Konsekuensi logisnya adalah sejak saat itu pula institusi tersebut dapt mengikatkan diri sebagai suatu pihak dalam perjanjian atau dapat melakukan perbuatan hukum. Universitas Sumatera Utara a. Pendafrtaran perseroan. Direksi persroan wajib mendaftaran dalam daftar perusahaan akta pendirian beserta surat pengesahan Menteri Kehakiman paling lambat tiga puluh hari setelah pengesahan diberikan Pasal 28 UUPT Pendaftaran ini wajib dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelh perusahaan mulai menjalankan usahanya. b. Pengumuman dalam tambahan berita negara. Ketentuan Pasal 30 UUPT, perseroan yang telah didaftarkan diumumkan dalam tanbahan berita negeara. Menurut ketentuan Undang-Undang. Nomor 2 Tahun 1950 Tentang Lembaran Negara dan pengumuman, permohonan pengumuman ditujukan kepada menteri kehakiman, kemudian Menteri Kehakiman akan menerbitkan Berita Negaratambahan berita negara dengan menberi nomor dan tahun penerbitan. Dalam berita Negara tambahan Berita Negara dimuat akat pendirian dan surat pengesahan perseroan

C. Pengelolaan Perseroan Terbatas