Pendirian Koperasi Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

tetap menjalin hubungan dan kerjasama antar koperasi berupa komunikasi dan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung karena koperasi berlandaskan kekeluargaan dan dalam menjaga kelangsungan kehidupan perkoperasian diusahakan selalu mengadakan kerjasama agar dapat memperluas bidang usaha dan saling memberikan dukungan.

B. Pendirian Koperasi

Ketentuan Pasal 16 UU Koperasi dinyatakan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Sedangkan dalam Penjelasan pasal tersebut, mengenai jenis koperasi ini diuraikan seperti antara lain : Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran, dan Koperasi Jasa. Untuk koperasi-koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota TNI, karyawan dan sebagainya, bukanlah merupakan suatu jenis koperasi dalam arti sebenarnya. Jenis koperasi ini, jika ditinjau dari berbagai sudut pendekatan maka dapatlah diuraikan seperti berikut : 24 1. Berdasarkan pendekatan sejarah timbulnyagerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi seperti berikut: a. Koperasi Konsumsi; b. Koperasi Kredit; c. Koperasi Produksi 24 Nindyo Pramono, Beberapa Aspek Koperasi pada Umumnya dan Koperasi Indonesia Di Dalam Perkembangan Yogyakarta : TPK Gunung Mulia, 2006, hlm. 118. Universitas Sumatera Utara 2. Berdasarkan pendekatan menurut lapangan usaha danatau tempat tinggal para anggotanya, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara lain : a. Koperasi Desa. Koperasi desa adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dalam koperasi dan menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan tertentu. Untuk satu daerah kerja tingkat desa, sebaiknya hanya ada satu Koperasi Desa yang tidak hanya menjalankan kegiatan usaha bersifat single purpose, tetapi juga kegiatan usaha yang bersifat multi purpose serba usaha untuk mencukupi segalakebutuhan para anggotanya dalam satu lingkungan tertentu, misalnya usaha pembelian alat-alat pertanian, usaha pembelian dan penyaluran pupuk, usaha pembelian dan penjualan kebbutuhan hidup sehari-hari dan sebagainya. b. Koperasi Unit Desa KUD. Koperasi Unit Desa ini lahir berdasar Instruksi Presiden Republik Indonesia No.4 Thun 1973, adalah merupakan bentuk antara dari Badan Usaha Unit Desa BUUD sebagai suatu lembaga ekonomi berbentuk koperasi, yang pada tahap awalnya merupakan gabungan dari koperasi- koperasi pertanian atau koperasi desa dalam wilayah Unit Desa, yang dalam perkembangannya kemudian dilebur atau disatukan menjadi satu KUD. Dengan keluarnya Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 1978, KUD bukan lagi merupakan bentuk antara dari BUUD tetapi telah menjadi organisasi ekonomi yang merupakan wadah bagi Universitas Sumatera Utara pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat pedesaan itu sendiri serta memberikan pelayanan kepada anggotanyadan masyarakat pedesaan. c. Koperasi Konsumsi. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. Koperasi jenis ini biasanya menjalankan usaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari para anggotanya dan masyarakat sekitarnya. d. Koperasi Pertanian Koperta. Koperta adalah Koperasi yang angota-anggotanya terdiri dari para petani pemilik tanah, penggadoh atau buruh tani, dan orang-orang yang berkepentingan serta bermata pencaharian yang berhubungan dengan usaha-usha pertanian. e. Koperasi Peternakan. Koperasi Peternakan adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari peternak, pengusaha peternakan dan buruh peternakan yang berkepentingan dan mata pencahariannya langsung berhubungan dengan soal-soal peternakan. f. Koperasi Perikanan. Koperasi Perikanan adalah Koperasi yang anggotanya terdiri dari para peternak ikan, pengusaha perikanan, pemilik kolam ikan, pemilik alat Universitas Sumatera Utara perikanan, nelayan, dan sebagainya yang kepentingan serta mata pencahariannya langsung berhubungan dengan soal-soal perikanan. g. Koperasi Kerajinan atauKoperasi Industri. Koperasi Kerajinan atau Koperasi Industri adalah Koperasi yang anggota- anggotanya terdiri dari para pengusaha kerajinanindustri dan buruh yang kepentingan serta mata pencahariannya langsung berhubungan dengan kerajinan atau industri. h. Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit. Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit adalah Koperasi yang angota-anggotanya terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam soal-soal perkreditan atau simpan pinjam. 3. Berdasarkan pendekatan menurut golongan fungsional, maka dikenal jenis- jenis koperasi, misalnya ; Koperasi Pegawai Negeri KPN, Koperasi Angkatan Darat KOPAD, Koperasi Angkatan Laut KOPAL, Koperasi Angkatan Udara KOPAU, Koperasi Angkatan KepolisianKOPAK, Koperasi Pensiunan Angkatan Darat, Koperasi Pensiunan Pegawai Negeri, Koperasi Karyawan dan lain-lainnya. 4. Berdasarkan pendekatan sifat khusus dari aktivitas dan kepentingan ekonominya, maka dikenal jenis-jenis koperasi misalnya; Koperasi Batik, Bank Koperasi, Koperasi Asuransi, dan sebagainya. Koperasi sebagai suatu badan usaha, adalah merupakan suatu bentuk perhimpunan orang-orang danatau badan hukum koperasi dengan kepentingan yang sama. Oleh karena itu, koperasi biasanya didirikan oleh orang-orang yang Universitas Sumatera Utara mempunyai alat dan kemampuan yang sangat terbatas tetapi memiliki keinginan untuk memperbaiki taraf hidup dengan cara bergotong-royong. Tahapan-tahapan pendirian koperasi adalah sebagai berikut: 25 1. Dua orang atau lebih yang mewakili kelompok masyarakat atau yang sering disebut pemrakarsa, menghubungi kantor koperasi ditingkat II kabupaten atau kotamadya untuk mendapatkan penjelasan awal mengenai persyaratan dan tata ara mendirikan koperasi. 2. Selanjutnya, Pemrakarsa mengajukan proposal gambaran umum yang berisi tentang potensi ekonomi anggota, jenis usaha yang akan dikembangkan, dasar pembentukan koperasi dan sekaligus mengajukan permohonan ke pejabat kantor koperasi, dalam rangka mempersiapkan rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ADART koperasi akan didirikan. 3. Atas dasar pendirian pada butir 2, pejabat kantor koperasi memberikan penyuluhan, yang intinya antara lain berisi tentang pengertian pendirian koperasi, tujuan dan manfaat berkoperasi, hak dan kewajiban anggota, dan peraturan-peraturan lainnya. 4. Penyuluhan dan rapat pembentukan koperasi diharapkan dihadiri minimal 20 anggota calon-calon anggota koperasi. Rapat pembentuk koperasi ini dipimpin oleh pemrakarsa yang didampingi oleh pejabat kantor koperasi, dengan materi rapat sebagai berikut: a. Kesepakatan pembentuk koperasi. b. Pembahasan dan pensahan ADART koperasi. 25 Arifin Sitorus, Koperasi Teori dan Praktek Jakarta: Erlangga, 2001 hlm 43-44 Universitas Sumatera Utara c. Penetapan pendirian koperasi. d. Pemilihan pengurus dan pengawas koperasi. e. Pengucapan sumpahjanji pengurus dan pengawas koperasi. f. Sambutan-sambutan bila dianggap perlu. g. Penutup. 5. Sejak rapat pembentukan tersebut, koperasi telah dapat menjalankan aktifitas usahanya, antara lain : a. Anggota membayar simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan lainnya. b. Pengurus menyelenggarakan administrasi organisasi, usaha dan keuangan koperasi. c. Pengurus mulai melaksanakan kegiatan usaha atau pelayanan kepada anggota, sesuai dengan bidang usaha yang telah disepakati untuk dikembangkan koperasi seperti simpan pinjam, pertokoan, dan lain-lain. 6. Pengurus mengajukan permohonan pengesahan koperasi sebagai badan hukum ke kantor koperasi setempat. Permohonan tersebut dibuat rangkat 3 dan aslinya bermaterai Rp 1000, disertai lampiran sebagai berikut: 26 a. Akta pendirian dan ADART koperasi dibuat rangkap tiga dan aslinya bermaterai Rp.1000, b. Berita acara rapat pembentukan koperasi. c. Daftar hadir pembentuk koperasi. 26 Adler Haymans Manurung, Modal untuk Bisnis dan UKM , Erlangga, 2008 hlm 161 Universitas Sumatera Utara d. Neraca awal koperasi atau surat pernyataan pengurus bahwa anggota telah membayar simpanan-simpanan yang telah ditentukan. e. Daftar susunan pengurus dan pengawas koperasi. f. Daftar riwayat hidup masing-masing pengurus dan pengawas koperasi. 7. Pejabat kantor koperasi setempat melakukan verifikasi dan penelitian atas kebenaran data-data yang diajukan oleh pengurus koperasi tersebut, apabila datanya telah sesuai dan lengkap maka paling lambat dalam waktu 3 bulan pejabat kantor koperasi menyerahkan akta badan hukum koperasi tersebut kepada pengurus.

C. Perangkat Koperasi