Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

N j = populasi negara j, D ij = jarak antara i dan j, U ij = error term. β 2 0, β 3 0, β 4 ≠ 0, β 5 ≠0, β 6

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai perdagangan intra-industri telah banyak dilakukan di dunia dan bahkan di Asia. Salah satu diantaranya adalah yang dilakukan oleh Austria 2004 yang meneliti mengenai pola perdagangan intra-ASEAN dan derajat integrasi dari sektor-sektor produk yang dianggap sebagai sektor prioritas yang dapat mempercepat integrasi ekonomi. Sektor-sektor tersebut terdiri dari produk berbahan dasar pertanian, perikanan, produk kesehatan, produk berbahan dasar karet, produk berbahan dasar kayu, tekstil dan garment, elektronik, information and communication technology ICT, dan otomotif. Awalnya penelitian dilakukan dengan memeriksa faktor-faktor penggerak integrasi ekonomi di ASEAN. Kemudian derajat integrasi pada setiap sektor dan produk diukur dengan menggunakan indeks perdagangan intra-industri IIT index. Hasil penelitian Austria tersebut memperlihatkan bahwa hanya sektor produk kesehatan, elektronik, information and communication technology ICT, dan otomotif yang dapat mencapai derajat integrasi ekonomi yang relatif tinggi, walaupun tidak di semua produk pada sektor tersebut. Di sisi lain, walaupun integrasi pada sebagian besar produk pada sektor prioritas masih lemah, terjadi peningkatan pada perdagangan intra-industri antara tahun 1997 dan 2001, yang mengindikasikan meningkatnya integrasi. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Ito dan Umemoto 2004 tentang pola dan tren perdagangan intra-regional pada sektor industri otomotif di kawasan ASEAN-4, menunjukkan bahwa IIT index memiliki tren yang tetap bila dibandingkan dengan wilayah ASEAN secara keseluruhan, tetapi bernilai lebih rendah bila dibandingkan dengan wilayah NAFTA dan MERCOSUR. Dalam analisis regresi yang mereka lakukan terhadap faktor-faktor determinan IIT diketahui bahwa pada negara-negara yang terlibat AFTA, peningkatan market size, menurunnya perbedaan dalam market size antar negara, dan perluasan yang terjadi dalam industri otomotif merupakan faktor-faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan IIT. Sedangkan variabel dummy yang berupa free trade agreement FTA di tingkat regional, yaitu AFTA, pada sebagian besar analisis ekonometrika yang dilakukan menunjukkan insignifikansi dalam menentukan pertumbuhan IIT di negara-negara yang terlibat AFTA, dalam kasus ini yaitu negara-negara ASEAN-4. Umemoto 2004 melakukan penelitian lain tentang pola perdagangan pada industri komponen-komponen mobil automobile parts antara Korea dan Jepang. Dalam penelitian ini juga diteliti mengenai tren perdagangan intra- industri, yang dibedakan menjadi perdagangan intra-industri horisontal HIIT perdagangan intra-industri vertikal VIIT. Melalui perbandingan dengan kasus intra-regional IIT yang lain, Umemoto menyelidiki faktor-faktor spesifik regional dari IIT untuk memperoleh determinan utama dari pola IIT antara Korea dan Jepang. Berdasarkan analisis ekonometrika yang dilakukan, diketahui bahwa penurunan perbedaan pada market size antar negara dan biaya transportasi adalah sumber utama dari IIT antara Korea dan Jepang. Sehubungan dengan hal tersebut, disimpulkan bahwa free trade agreement FTA antara Korea dan Jepang dapat berkontribusi pada pertumbuhan IIT antara kedua negara tersebut.

2.7. Kerangka Pemikiran