Gambar 4.2. IIT index antara Singapura dan ASEAN-5
4.1.3. Intra-industry Trade Thailand
Pengkajian secara agregat menunjukkan bahwa tingkat integrasi sektor industri ICT di Thailand tergolong agak kuat. Perdagangan dengan empat negara
partner yang sesama ASEAN-5 ditandai dengan nilai IIT index di atas 50 yang
diklasifikasikan dalam tingkat integrasi yang agak kuat.
IIT Index Singapura- Malaysia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Singapura- Thailand
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
KETERANGAN:
Strong Integration Moderately Strong Integration
IIT Index Singapura- Indonesia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Singapura- Filipina
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
Tabel 4.3 Nilai IIT index Thailand-ASEAN 5 Reporter
Partner Tahun IIT index
2001 53,810 2002 65,894
2003 74,535 2004 90,068
Thailand Indonesia
2005 66,759 2001 55,552
2002 51,008 2003 53,397
2004 69,310 Thailand Singapura
2005 71,334 2001 77,432
2002 57,779 2003 67,465
2004 81,078 Thailand Malaysia
2005 67,646 2001 65,822
2002 75,142 2003 79,364
2004 76,257 Thailand Filipina
2005 57,702 Analisis secara bilateral memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dimana
perdagangan intra-industri dengan Indonesia menunjukkan tingkat integrasi yang agak kuat pada empat tahun yang dianalisis yaitu 2001, 2002, 2003, dan 2005.
Pada tahun 2004 terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar lebih dari 25 persen yang mengubah tingkatan integrasi menjadi integrasi kuat. IIT Thailand-
Singapura yang dilakukan selama periode analisis menghasilkan tingkat integrasi yang berada di kisaran level agak kuat. Terjadi kenaikan dan penurunan IIT index
Thailand-Singapura selama periode analisis, tetapi tidak cukup signifikan untuk merubah level integrasi dari tingkatan awal yaitu agak kuat Tabel 4.3.
Gambar 4.3. IIT index antara Thailand dan ASEAN-5 Untuk kasus mitra dagang Malaysia, Thailand mencapai tingkatan
integrasi yang kuat pada tahun 2001 dan dua tahun berikutnya menurun ke level integrasi agak kuat. Setelah itu terjadi kenaikan pada IIT index sekitar 13 persen
yang menyebabkan integrasi meningkat kembali ke level integrasi kuat. Kenaikan ini tidak bertahan lama karena pada tahun berikutnya IIT index menurun sekitar
13 persen sehingga tingkat integrasi kembali ke level agak kuat. Kasus serupa terjadi pada IIT dengan Filipina dimana pada awal periode tingkat integrasi
IIT Index Thailand- Filipina
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
KETERANGAN:
Strong Integration Moderately Strong Integration
IIT Index Thailand- Indonesia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Thailand- Singapura
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Thailand- Malaysia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
mencapai level agak kuat. Dua tahun berikutnya IIT index terus meningkat ke level integrasi kuat hingga mencapai puncaknya sebesar 79 persen di tahun 2003.
Pada dua tahun terakhir dalam periode, derajat integrasi terus menurun sampai kembali pada tingkat integrasi agak kuat pada tahun 2005 Tabel 4.3.
Dari sisi pergerakannya, IIT index Thailand untuk komoditas ICT mengalami perubahan yang dapat dikatakan tidak fluktuatif. Kenaikan atau
penurunan IIT index untuk semua mitra dagang yang dianalisis tergolong kecil dan membawa perubahan pada kisaran tingkat integrasi, hanya pada level kuat
dan agak kuat Gambar 4.3.
4.1.4. Intra-industry Trade Filipina