kuat, 36 IIT index pada klasifikasi integrasi kuat, 12 nilai IIT index pada klasifikasi integrasi sedang, 12 lainnya klasifikasi integrasi lemah, sedangkan dua
hasil perhitungan tidak dapat ditampilkan karena adanya data arus perdagangan yang tidak dilaporkan.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa terdapat hubungan ketergantungan antar perekonomian yang semakin tinggi di ASEAN-5, khususnya dari segi
perdagangan komoditas ICT. Jadi, dapat diinterpretasikan juga bahwa ketersediaan komoditas ICT di ASEAN-5 semakin tergantung pada ekspor dan
impor intra-industri antara kelima negara tersebut. Implikasi dari kondisi tersebut adalah adanya peluang yang cukup besar untuk melakukan ekspansi ekspor di
kawasan ASEAN-5, dan di sisi lain negara-negara ASEAN-5 harus siap untuk menghadapi persaingan dengan komoditas-komoditas ICT hasil impor.
Adapun hasil perhitungan IIT index secara bilateral yang diperoleh akan dijelaskan melalui pemaparan berikut:
4.1.1. Intra-industry Trade Malaysia
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa secara mayoritas perdagangan intra-industri komoditas ICT antara Malaysia dengan mitra
dagangnya, yaitu negara-negara ASEAN-5, pada tahun 2001-2005 telah terintegrasi secara bilateral. Hal ini terlihat dari nilai IIT index yang sebagian
besar berada di kisaran 60 sampai 90 persen yang menandakan tingkat integrasi agak kuat bahkan mencapai tingkat integrasi kuat.
Pada kasus IIT dengan Indonesia, terindikasi bahwa sektor ICT telah terintegrasi dengan kuat pada semua periode analisis, dilihat dari nilai IIT index
yang berada di atas 80 persen Tabel 4.1. Nilai IIT index Malaysia-Indonesia tersebut merupakan nilai yang tertinggi bila dibandingkan dengan mitra dagang
yang lain. Kondisi ini tercapai karena nilai impor dan ekspor Malaysia dari dan ke Indonesia tidak jauh berbeda. Malaysia banyak mengimpor kelompok produk
Parts, accessories, except covers, for office machines, dan banyak mengekspor
kelompok produk Electronic integrated circuits and micro assemblies.
Tabel 4.1 Nilai IIT index Malaysia-ASEAN 5 Reporter
Partner Tahun IIT index
2001 90,951 2002 82,920
2003 94,092 2004 95,556
Malaysia Indonesia
2005 87,607 2001 62,180
2002 61,555 2003 61,691
2004 64,010 Malaysia Singapura
2005 66,294 2001 79,766
2002 63,403 2003 79,891
2004 84,324 Malaysia Thailand
2005 70,041 2001 49,784
2002 39,375 2003 31,014
2004 43,823 Malaysia Filipina
2005 36,277 Pada perdagangan intra-industri dengan Singapura dicapai tingkat integrasi
yang agak kuat dengan kisaran IIT index 61 sampai dengan 66 persen. Untuk kasus Thailand, IIT didominasi oleh level integrasi yang kuat, walaupun pada
tahun 2002 dan 2005 integrasi hanya sampai pada level agak kuat. Pada
perdagangan intra-industri dengan Filipina, IIT index hanya mencapai tingkat klasifikasi integrasi sedang pada semua periode yang dianalisis.
Gambar 4.1. IIT index antara Malaysia dan ASEAN-5 Berdasarkan tingkat pergerakannya, IIT index komoditas ICT di Malaysia
relatif stabil, terutama untuk kasus IIT dengan Singapura. Walaupun terjadi kenaikan atau penurunan IIT index pada setiap tahunnya, tetapi perubahan
tersebut tidak berdampak pada perubahan status integrasi, kecuali yang terjadi dengan mitra dagang Thailand Gambar 4.1.
IIT Index Malaysia- Indonesia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Malaysia- Filipina
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
KETERANGAN:
Strong Integration Mild Integration
Moderately Strong Integration
IIT Index Malaysia- Singapura
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Malaysia- Thailand
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
4.1.2. Intra-industry Trade Singapura