mencapai level agak kuat. Dua tahun berikutnya IIT index terus meningkat ke level integrasi kuat hingga mencapai puncaknya sebesar 79 persen di tahun 2003.
Pada dua tahun terakhir dalam periode, derajat integrasi terus menurun sampai kembali pada tingkat integrasi agak kuat pada tahun 2005 Tabel 4.3.
Dari sisi pergerakannya, IIT index Thailand untuk komoditas ICT mengalami perubahan yang dapat dikatakan tidak fluktuatif. Kenaikan atau
penurunan IIT index untuk semua mitra dagang yang dianalisis tergolong kecil dan membawa perubahan pada kisaran tingkat integrasi, hanya pada level kuat
dan agak kuat Gambar 4.3.
4.1.4. Intra-industry Trade Filipina
Secara umum, hasil analisis terhadap perdagangan intra-industri sektor ICT di Filipina pada kurun waktu 2001-2005 mengungkapkan bahwa integrasi
yang kuat telah tercapai pada sektor tersebut terutama pada akhir periode, kecuali pada IIT dengan Indonesia yang mencapai integrasi yang kuat pada awal periode
analisis. Dari segi pergerakan IIT index, terlihat pada Gambar 4.4 bahwa penurunan
dan kenaikan IIT index pada periode analisis cukup fluktuatif, terutama pada pergerakan IIT index Filipina–Indonesia, Filipina–Malaysia, dan Filipina–
Thailand. Hal ini mengindikasikan bahwa integrasi sektor ICT di Filipina berkembang secara labil, atau dengan kata lain peka terhadap perubahan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Analisis secara parsial menunjukkan bahwa integrasi sektor industri ICT
yang dicapai dengan Indonesia pada awal periode mencapai tingkat yang kuat,
tetapi kemudian terus menurun dan pada tahun 2004 sampai mencapai level integrasi sedang. Di akhir periode, integrasi kembali menguat sekitar 15 persen
hingga mencapai level agak kuat. Untuk integrasi yang dicapai dengan Singapura, kecenderungan yang terjadi adalah peningkatan integrasi pada setiap periode
hingga mencapai level integrasi kuat pada tingkat 94 persen di akhir periode Tabel 4.4.
Gambar 4.4. IIT index antara Filipina dan ASEAN-5
IIT Index Filipina- Singapura
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
KETERANGAN:
Strong Integration Mild Integration
Moderately Strong Integration
IIT Index Filipina- Indonesia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Filipina- Malaysia
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
IIT Index Filipina- Thailand
20 40
60 80
100
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun II
T I
n d
e x
Di sisi lain, integrasi yang terjadi dengan Malaysia juga cenderung menguat. Pada awal periode integrasi berada pada tingkat agak kuat dengan nilai
IIT index sebesar 56 persen, hingga pada akhir periode naik menjadi 93 persen pada level integrasi yang kuat. Kesimpulan ini diambil tanpa mengabaikan adanya
penurunan IIT index sekitar 22 persen yang terjadi pada tahun 2003. Integrasi yang terjadi dengan Thailand juga dapat digolongkan mengalami pergerakan yang
positif dimana pada awal periode tingkat integrasi masih tergolong sedang, tetapi di akhir periode telah mencapai integrasi kuat dengan IIT index sebesar 89 persen.
Memang pada tahun 2004 terjadi penurunan IIT index, tetapi penurunan tersebut tergolong tidak signifikan karena hanya sebesar enam persen dan tidak merubah
klasifikasi tingkat integrasi yang tetap berada di level kuat Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Nilai IIT index Filipina-ASEAN 5 Reporter
Partner Tahun IIT index
2001 99,395 2002 74,512
2003 61,196 2004 44,792
Filipina Indonesia
2005 59,876 2001 60,442
2002 77,474 2003 75,956
2004 89,932 Filipina Singapura
2005 94,628 2001 56,365
2002 69,262 2003 46,475
2004 76,317 Filipina Malaysia
2005 93,690 2001 40,674
2002 71,698 2003 87,573
2004 81,650 Filipina Thailand
2005 89,793
4.1.5. Intra-industry Trade Indonesia