2 Imunoglobulin Y TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1 Komposisi Zat Gizi Telur Berbagai Jenis Unggas Jenis Unggas Protein Lemak Karbohidrat Abu Ayam ras 12.7 11.3 0.9 1.0 Ayam buras 13.4 10.3 0,9 1.0 Itik 13.3 14.5 0.7 1.1 Angsa 13.9 13.3 1.5 1.1 Merpati 13.8 12.0 0.8 0.9 Kalkun 13.1 11.8 1.7 0.8 Puyuh 13.1 11.1 1.0 1.1 Sumber : Anonim 2007a Tabel 2 Kandungan zat gizi dalam telur per 100 g bahan yang dapat dimakan Jenis zat Kuning telur Putih telur telur Bahan yang dapat dimakan 100.0 100.0 90.0 Energi kkal 355.0 46.0 158.0 Energi KJ 1501.0 197.0 667.0 Air g 49.4 87.8 74.0 Protein g 16.3 10.8 12.8 Lemak g 31.9 11.5 Karbohidrat g 0.7 0.8 0.7 Mineral g 1.7 0.6 1.0 Kalsium mg 147.0 6.0 54.0 Fosfor mg 586.0 17.0 180.0 Besi mg 7.2 0.2 2.7 Vitamin A retinol mcg 600.0 270.0 Vitamin B tiamin mg 0.27 0.01 0.10 Vitamin C asam askorbat mg Sumber : Nio 1997

2. 2 Imunoglobulin Y

Manusia dan mamalia lainnya dapat memberikan respon dengan cara membentuk dan mengeluarkan suatu molekul protein khusus yang disebut imunoglobulin Ig Roitt 1991. Imunoglobulin merupakan fraksi protein yang mengandung zat anti komplek imun tertentu, disintesis oleh limfosit dan sel 16 plasma serta ditemukan dalam serum, cairan tubuh, serta jaringan tubuh lainnya Ramali dan Pamoentjak 2003; Dorland 1995. Pada manusia terdapat lima kelas dari imunoglobulin, yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, IgE Baret 1970. Pada unggas IgG dikenal sebagai IgY Tarigan 2003. Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun ialah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan berbagai benda asing atau antigen. Kata imun berasal dari bahasa Latin immunitas yang berarti pembebasan atau kekebalan Anonim 2007b. Istilah ini kemudian berkembang dan berubah arti menjadi perlindungan terhadap penyakit terutama penyakit menular. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka akan terjadi respon tubuh membentuk zat anti yang disebut dengan antibodi. Reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum memiliki pengalaman. Namun pada reaksi kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh telah memiliki memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi dapat terjadi dalam waktu lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Sistem kekebalan tubuh dapat diibaratkan ”prajurit” yang disiplin, teratur, cerdas, dan pekerja keras yang melindungi tubuh dari musuh luar dan dalam, khususnya ”musuh” seperti bakteri atau virus tertentu yang berupaya memasuki tubuh Waspodo 2004. Molekul protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai akibat interaksi antara limfosit B peka antigen dan antigen khusus adalah antibodi Tizard 1988. Imunitas dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu imunitas non spesifik dan imunitas spesifik. Imunitas non spesifik yang disebut juga imunitas bawaan dimiliki oleh hewan sejak lahir atau sebelum terpapar oleh suatu penyakit. Sedangkan imunitas spesifik dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu imunitas aktif dan imunitas pasif. Pada imunitas pasif, antibodi tersedia dengan cepat tetapi memiliki masa hidup yang singkat dalam melawan penyakit. Anak hewan mendapatkan imunitas pasif dari induknya dari kolostrum IgA pada hewan mamalia atau dari kuning telur IgY pada reptil dan unggas. Kuning telur ayam telah diteliti mengandung lebih dari 200 antibodi yang berbeda. Antibodi ini berasal dari paparan mikroorganisme melalui vaksinasi maupun paparan alami. Antibodi ini akan diturunkan melalui 17 kuning telur dengan titer yang berbeda tergantung dari tingkat paparannya Larsson et al. 1993. Imunitas aktif didapatkan melalui imunisasi dimana tubuh aktif membentuk kekebalan dan bertahan lama dalam tubuh. Vaksin mengandung organisme yang telah mati atau dilemahkan. Vaksin akan merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi terhadap mikroorganisme tertentu dan selama proses tersebut berlangsung sistem imun membentuk sel memori terhadap paparan mikroorganisme. Antibodi akan terbentuk lebih banyak apabila ada paparan ulangan Coleman 1996.

2. 3 Imunoglobulin pada unggas