5 Struktur Imunoglobulin Y IgY 6 Escherichia coli

2. 4 Sistem Kekebalan Unggas

Sistem imun ayam terdiri dari bursa fabrisius, sumsum tulang, limfa, timus, glandula Harderian, limfonodus, sirkulasi limfosit dan jaringan limfoid di traktus alimentarius. Sel pensintesa antibodi sel B diproduksi oleh bursa fabricius, sedangkan sumsum tulang memproduksi bursa dan timus stem sel. Limfa adalah pusat proliferasi plasma sel dan sel B memori. Unggas tanpa limpa akan mengalami penurunan produksi antibodi. Timus adalah pusat pematangan sel stem yang berdiferensiasi menjadi limfosit T. Aktivitas limfosit T pada unggas sama dengan aktivitas limfosit T pada mamalia Larsson 1998. Mekanisme pembentukan antibodi pada ayam berbeda dengan mamalia sejak masa embrional karena pada ayam dipengaruhi oleh hiperkonversi somatik.

2. 5 Struktur Imunoglobulin Y IgY

Gambar 1 Imunoglobulin Y Anonim 2007c. Imunoglobulin G yang dihasilkan oleh bangsa unggas dinamakan imunoglobulin Y IgY. Pada awalnya IgY Gambar 1 unggas diduga menyerupai IgG mamalia karena rantai berat Y yang menyerupai IgG. Tetapi ternyata IgY unggas IgG ayam Ig kuning telur atau 7S IgG sangat berbeda dengan IgG mamalia. IgY dapat diperoleh dari hewan reptil, ampibi dan unggas Szabo et al. 1998. Secara keseluruhan struktur IgY menyerupai IgG mamalia, dengan dua rantai ringan dan dua rantai berat. Molekul ini mempunyai masa 167.250 Da, sedikit lebih besar dari IgG ~160 kDa Carlender 2002. Rantai ringan 19 immunoglobulin ayam mempunyai masa yang lebih ringan dibandingkan pada mamalia. Rantai berat IgY 65.105 Da sering disebut dengan “upsilon”, υ, huruf besar Y mempunyai satu bagian variable V H dan empat bagian konstan C υ1, C υ2, Cυ3, Cυ4 serta tidak memiliki daerah lengan. Rantai ringan 18.660 Da tersusun atas satu bagian variable dan satu bagian konstan yang tetap. Sedang pada rantai berat IgG mengandung empat rantai yaitu tiga rantai konstan C γ1, C γ2 dan Cγ3 dan satu rantai variable V H . Perbandingan antara IgY dan IgG adalah terletak pada daerah C γ2 dan Cγ3 dari IgG yang berhubungan erat dengan daerah C υ3 dan Cυ4 dan ketika daerah Cυ2 absen dalam struktur IgG, maka digantikan oleh daerah lengan yang disebut hinge Schade et al. 1999.

2. 6 Escherichia coli

Klasifikasi ilmiah Filum : Proteobacteria Kelas : Gamma Proteobacteria Ordo : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Spesies : E. coli Gambar 2 Escherichia coli. Wikipedia 2007 Escherichia coli Gambar 2 merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang, termasuk ke dalam familia Enterobacteria. Escherichia coli 20 disebut juga coliform fecal karena ditemukan di dalam usus hewan dan manusia. Escherichia coli sering digunakan sebagai indikator kontaminasi kotoran Fardiaz 1989. Escherichia coli berukuran 0.5-1.0 x 1.0-3.0 m, motil, hidup secara anaerob fakultatif, cenderung bersifat patogen bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kisaran suhu pertumbuhan Escherichia coli adalah antara 10 °C-40 °C dengan suhu optimum 30 °C. Kisaran pH antara 7.0-7.5 dengan nilai Aw aktivitas air minimum untuk pertumbuhan adalah 0.96. Bakteri ini sangat sensitif terhadap panas sehingga inaktif pada suhu pasteurisasi 70 °C-80 °C Fardiaz 1989. E. coli Bacterium coli pertama kali diuraikan oleh Escherich pada tahun 1886 dengan nama Bacterium coli commune dan umumnya ditemukan pada traktus intestinal dari manusia dan hewan tingkat tinggi Burrows 1950. E. coli termasuk dalam kelompok enterobactericeae, bersifat gram-negatif, anerob- fakultatif, oksidase negatif, laktosa dan katalase positif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, fermentatif serta biasanya bergerak Lay dan Hastowo 1992. Bakteri E. coli merupakan flora normal anaerob fakultatif pada saluran pencernaan manusia yang berperan penting dalam mempertahankan fisiologi usus, tetapi beberapa galur bersifat patogen dan dapat menyebabkan diare Levine 1987. Di dalam saluran pencernaan, E. coli menghasilkan endotoksin yang dapat meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus sehingga jaringan di luar usus akan kekurangan cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan larutan elektrolit yang berakibat turunnya fungsi sistem peredaran darah yang diikuti dengan stress dan kematian Soebronto 1985. Escherichia coli merupakan mikroflora normal tetapi beberapa serotipe tertentu dapat menimbulkan penyakit, diantaranya ETEC 987 P, EHEC, EPEC, K 88 , K 99 , O 157 :H 7 , O 45 Lee et al. 2000. Permukaan E. coli mengandung beberapa struktur antigen yaitu: antigen O somatik, K kapsel, dan H flagella. Determinan antigen O terletak pada bagian lipopolisakarida, sedangkan antigen K merupakan polisakarida dan protein, dan antigen H mengandung protein. Kemampuan adhesi dari E. coli dipengaruhi oleh pili. Infeksi E. coli akan menyebabkan terbentuknya koloni pada lapisan epitel dari sel yang akan diperantarai oleh pilus sehingga mikroba dapat melekatkan diri pada permukaan lapisan epitel dan memproduksi toksin Lay dan Hastowo 2000. 21 Escherichia coli sering ditemukan pada beberapa infeksi hewan. Mikroba tersebut dapat merupakan agensia primer maupun sekunder pada infeksi. Infeksi E. coli yang parah menyebabkan bakteriaemia atau septikemia disebabkan oleh E. coli Lay dan Hastowo 2000. Escherichia coli merupakan agen penyakit pada hewan peka yaitu hewan menyusui dan hewan muda terutama yang berumur kurang dari 1 minggu Carter dan John 1990. Penyakit yang disebabkan oleh E. coli antara lain : infeksi intestinal dan mastitis pada sapi Carter dan John 1990; diare neonatal, enteritis hemoragika dan edema pada babi Supar et al. 1989; air sacculitis , Hjare’s disease, enteritis dan kelainan organ reproduksi pada unggas Anonim 2003; Wiryawan 2003.

2. 7 Salmonella sp.