Profil Sektor Industri GAMBARAN UMUM

Laju pertumbuhan yang terdapat pada Tabel diatas adalah suatu indikasi terjadinya peningkatan pertumbuhan perekonomian di wilayah Kota Bogor. Laju kenaikan tersebut adalah hasil dari kerja sama berbagai sektor yang ada di Kota Bogor termasuk didalamnya sektor industri. Dilihat dari Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kota Bogor diatas, maka Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan merupakan sektor paling tinggi pertumbuhannya yaitu sebesar 10,86 persen dan sektor yang pertumbuhannya paling rendah adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 4,10 persen yang kemudian diikuti oleh sektor Bangunan sebesar 4,24 persen. Walaupun dari segi angka-angka terdapat suatu perbedaan yang mutlak tetapi dari masing-masing sektor tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain atau terjadi hubungan yang saling melengkapi dalam menciptakan suatu barang atau komoditi.

4.3. Profil Sektor Industri

Pembangunan sektor industri dilaksanakan dengan tujuan untuk memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dengan mengoptimalkan penggunaan potensi sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi tepat guna, pemberian akses permodalan, informasi dan pemasaran. Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan 2006, sektor industri dibagi menjadi dua kelompok industri yang terdiri dari industri Kimia Agro dan Hasil Hutan IKAH serta industri Logam, Mesin,. Elektronika dan Aneka ILMEA. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan terdiri dari subsektor Industri Makanan, Industri Minuman, Industri Kayu Olahan dan Rotan, Industri Pulp dan Kertas, Industri Bahan Kimia dan Karet, Industri Bahan Galian dan Non Logam, serta Industri Kimia. Sedangkan, subsektor dari Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka ialah Industri Mesin dan Rekayasa, Industri Logam, Industri Alat Angkut, Industri Tekstil, Industri Kulit, Industri Alpora, dan Industri Elektronika. Sektor industri telah mengalami perkembangan yang cukup baik selama beberapa tahun belakangan ini. Hal ini dapat dilihat bahwa aktivitas bidang industri di Kota Bogor pada tahun 2005 melibatkan 2.845 unit usaha, ini berarti terjadi peningkatan dari tahun 2001 yang awalnya berjumlah 2.576 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 42.014 orang pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 49.588 orang pada tahun 2005. Peningkatan jumlah unit usaha dan investasi yang semakin besar di setiap tahunnya, akan menyebabkan penyerapan tenaga kerja pada sektor industri semakin meningkat. Jika keadaan ini terus meningkat, maka angka pengangguran di Kota Bogor akan menurun, dan secara tidak langsung laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor akan mengalami peningkatan. Tabel 4.4. Perkembangan Industri, Tenaga Kerja dan Investasi di Kota Bogor, Tahun 2001-2005 Tahun Unit Usaha Investasi Rp Milyar Tenaga Kerja Orang 2001 2.576 338,1 42.014 2002 2.654 346,1 43.131 2003 2.723 357,2 43.608 2004 2.767 372,0 45.736 2005 2.845 474,1 49.588 Sumber : Dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, 2006. Industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan merupakan industri unggulan di Kota Bogor kini didominasi oleh Industri Tekstil dan Industri Makanan. Pada tahun 2003, Industri Tekstil dan Industri Makanan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 20.862 orang dan 6.364 orang, yang kemudian meningkat pada tahun 2005 menjadi 23.165 orang dan 7.292 orang. Tabel 4.5. Komoditas Unggulan di Kota Bogor, Tahun 2003 dan 2005 Nama Tahun 2003 Tahun 2005 Komoditas Unit Usaha Unit Tenaga Kerja Orang Unit Usaha Unit Tenaga Kerja Orang Tekstil 222 20.862 238 23.165 Makanan 1.089 6.364 1.133 7.292 Sepatu dan Sandal 360 2.756 376 2.801 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, 2006.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN