pada Usia Kerja dengan umur 15 tahun keatas dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Golongan angkatan kerja terdiri dari jumlah orang yang bekerja
dan yang mencari kerja, sedangkan yang termasuk golongan bukan angkatan kerja yaitu penduduk usia kerja yang tidak memasuki pasar kerja karena bersekolah,
mengurus rumah tangga dan lainnya. Jumlah angkatan kerja di Kota Bogor selama tahun 2003 hingga tahun 2005 meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa
porsi penduduk yang memasuki pasar kerja baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan setiap tahunnya semakin banyak. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Bogor
Tahun 2003-2005 Orang
Kegiatan Utama Penduduk Jumlah Angkatan Kerja
2003 2004 2005 Angkatan Kerja
338.682 295.250
343.991 Bukan Angkatan Kerja
482.025 536.321
511.094 Sumber : Disnaker Kota Bogor, 2006.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Kota Bogor mencapai 338.682 jiwa pada tahun 2003 dan meningkat menjadi 343.991 pada tahun 2005.
Tingginya pertumbuhan angkatan kerja bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja diduga menjadi salah satu pemicu timbulnya permasalahan sentral
dalam hal ketenagakerjaan yaitu munculnya pengangguran. Banyaknya jumlah angkatan kerja yang tidak terserap dalam lapangan pekerjaan yang ada, akan berdampak pada
tingginya angka pengangguran.
4.2. Perekonomian Kota Bogor
Secara umum keadaan ekonomi Kota Bogor sudah relatif stabil dengan pertumbuhannya yang cukup baik, namun tentunya diperlukan perhatian yang lebih
dikarenakan struktur ekonomi Kota Bogor didominasi oleh sektor perdagangan, hotel
dan restoran dan sektor industri pengolahan. Sektor-sektor tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, dengan semakin
tingginya jumlah penduduk serta daya beli masyarakat maka diharapkan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan dapat terus berkembang
sehingga mampu meningkatkan perekonomian Kota Bogor. Salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu daerah khususnya Kota
Bogor adalah dengan melihat laju pertumbuhan PDRB. Indikator ini menunjukkan persentase pertumbuhan jumlah produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi
di Kota Bogor. Selain itu, PDRB merupakan komponen terpenting dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Semakin tinggi nilai PDRB suatu wilayah maka
mencerminkan pertumbuhan yang baik dari wilayah tersebut. Setiap tahunnya nilai PDRB Kota Bogor terus mengalami peningkatan, ini dapat dilihat pada laju
pertumbuhan PDRB pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Harga Konstan 2000 Tahun 2003-2005 Persen
No Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan PDRB
2003 2004 2005
1 Pertanian 4,94
4,73 4,28
2 Pertambangan dan Penggalian
- -
- 3 Industri
Pengolahan 6,58
6,62 6,63
4 Listrik, Gas dan Air
6,96 7,09
7,05 5 Bangunan
4,24 4,41
4,24 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
4,09 4,10
4,10 7
Pengangkutan dan Komunikasi 7,09
7,13 6,85
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 11,17
10,76 10,86
9 Jasa-Jasa 4,81
4,82 4,88
Total 6,07 6,10
6,12 Keterangan :
Angka Perbaikan Angka Sementara
Sumber :BPS Kota Bogor, 2006.
Laju pertumbuhan yang terdapat pada Tabel diatas adalah suatu indikasi terjadinya peningkatan pertumbuhan perekonomian di wilayah Kota Bogor. Laju
kenaikan tersebut adalah hasil dari kerja sama berbagai sektor yang ada di Kota Bogor termasuk didalamnya sektor industri. Dilihat dari Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar
Harga Konstan Kota Bogor diatas, maka Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan merupakan sektor paling tinggi pertumbuhannya yaitu sebesar 10,86 persen
dan sektor yang pertumbuhannya paling rendah adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 4,10 persen yang kemudian diikuti oleh sektor Bangunan sebesar
4,24 persen. Walaupun dari segi angka-angka terdapat suatu perbedaan yang mutlak tetapi dari masing-masing sektor tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain atau
terjadi hubungan yang saling melengkapi dalam menciptakan suatu barang atau komoditi.
4.3. Profil Sektor Industri