aktual dan model, serta grafik perbandingan data aktual dan data berdasarkan model. Proses pengambilan data emisi CH
4
disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Diagram alir proses pengukuran metana
a. Pelaksanaan penelitian di lapangan
Penelitian dilakukan pada lima belas petak sawah berukuran 5m x 6m, dengan perlakuan yang berbeda pada tiap petak. Lima belas petak
sawah tersebut digunakan untuk mengakomodasi 5 perlakuan dan 3 ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah :
1. Non PTT Tergenang : menggunakan bibit umur 25 hss, jarak tanam 20 cm x 20 cm, 3 rumpun per lubang, pupuk sesuai anjuran 120 kgha N,
Pengambilan data di lapangan : 1. Data iklim
2. Karakteristik tanah 3. Manajemen budidaya
Input data kedalam model
‘RUN’ model
Emisi CH
4
kgCha Data model
mulai
penyemaian
Penyiapan lahan percobaan
penanaman
Penempatan boks
Input : H = 0 ; next H = H + 6,
H ≤ 106
Emisi CH
4
kgCha Data aktual
Analisis gas dengan Kromatografi Gas
90 kgha P, 60 kgha K, tanpa bahan organik, irigasi terus-menerus continously flooded.
2. Non PTT Intermittent : menggunakan bibit umur 25 hss, jarak tanam 20 cm x 20 cm, 3 rumpun per lubang, pupuk sesuai anjuran 120 kgha
N, 90 kgha P, 60 kgha K, tanpa bahan organik, irigasi berselang intermittent.
3. PTT Intermittent : Menggunakan bibit muda 15 hss satu rumpun per lubang, pupuk dasar sesuai anjuran 75 kgha N, 250 kgha P, 100
kgha K, pemupukan berdasarkan BWD Bagan Warna Daun 65 kg ureaha, pupuk organik setara 2 tonha, irigasi berselang intermittent
dengan cara tanam sistem legowo 2:1 20 cm x 10 cm x 40cm. 4. PTT Tergenang : Menggunakan bibit muda 15 hss satu rumpun per
lubang, pupuk dasar sesuai anjuran 75 kgha N, 250 kgha P, 100 kgha K, pemupukan berdasarkan BWD Bagan Warna Daun 65 kg
ureaha, pupuk organik setara 2 tonha, irigasi terus-menerus continously flooded dengan cara tanam sistem legowo 2:1 20 cm x
10 cm x 40cm. 5. SRI Intermittent : menggunakan bibit umur 15 hss, satu rumpun per
lubang, hanya menggunakan pupuk organik setara 15 tonha, jarak tanam 30x30 cm, irigasi berselang intermittent.
Gambar 8 memperlihatkan layout tanaman padi pada lima belas petak sawah. Rancangan percobaan acak kelompok dengan tiga ulangan.
Emisi CH
4
diukur secara manual selama pertumbuhan tanaman dengan menggunakan boks yang dapat dioperasikan secara manual. Setiap
ulangan percobaan dipasang boks yang terbuat dari fleksiglass berukuran 0.4 m x 0.4 m x 0.6 m untuk tinggi tanaman kurang dari 60 cm, dan
dilakukan penambahan boks berukuran 0.4 m x 0.4 m x 0.5 m untuk tanaman dengan tinggi lebih dari 60 cm. Pengambilan contoh gas
dilakukan jam 6 pagi dengan interval waktu 6 menit yaitu pada menit ke-6, 12, 18, dan menit ke-24. Gas dari kolom boks diambil dengan
menggunakan injector polypropilen 5 mL. Contoh gas selanjutnya diinjeksikan ke dalam kolom yang berfungsi memisahkan gas CH
4
dari
gas-gas lain di dalam injektor, dan mengatur masuknya sampel ke kromatografi gas. Contoh gas kemudian dianalisis dengan menggunakan
kromatografi gas yang dilengkapi dengan FID Flame Ionisation Detector
. Hasil analisis dapat dilihat dari integrator Shimadzu – 6A untuk interpretasi peak dari kromatografi dalam bentuk area.
Gambar 8. Layout plot tanaman padi dengan perbedaan perlakuan
b. Penggunaan model DNDC