dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test DMRT. Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui kedekatan hubungan
antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Analisis regresi dilakukan antara hubungan emisi CH
4
dengan hasil padi dan biomas panen, hubungan antara fluks CH
4
harian dengan biomass total pada masing- masing perlakuan, serta untuk mengetahui hubungan emisi model terhadap
emisi aktual.
4. Perhitungan emisi CH
4
a. Berdasarkan data lapangan
1. Konsentrasi CH
4
dihitung berdasarkan nilai area standar dan area sampel. Dengan menggunakan standar 10.1 ppm, maka nilai
konsentrasi CH
4
dapat dihitung dengan persamaan :
dar s
area sampel
area ppm
ppm x
tan 1
. 10
=
Perubahan konsentrasi CH
4
terhadap waktu atau slope δcδt dari
hubungan antara konsentrasi CH
4
terhadap waktu dengan interval 2 menit, digunakan untuk menghitung laju CH
4
2. Laju fluks E dihitung dengan persamaan sebagai berikut Khalil
dan Shearer, 2000:
2 .
273 2
. 273
+ =
T x
A V
x t
c x
Vm Bm
E
δ δ
Keterangan : E = fluks CH
4
mgm
2
menit V = volume sungkup m
3
A = luas dasar sungkup m
2
T = suhu udara rata-rata di dalam sungkup
o
C δcδt = laju perubahan konsentrasi gas CH
4
ppmmenit Bm = berat molekul gas CH
4
dalam kondisi standar 16.123g Vm = volume gas pada kondisi standar 22.41 liter
Emisi CH
4
dalam satu musim dihitung dengan persamaan : Emisi CH
4
kgha = fluks CH
4
mgm
2
hari x umur padi
b. Berdasarkan data model DNDC
Pola emisi CH
4
dapat dilihat dalam bentuk grafik setelah RUN model. Nilai emisi CH
4
tersimpan secara otomatis dalam model pada sub direktori C:\DNDC\RESULT.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Aktual lapangan
1. Kondisi geografis
Lokasi penelitian berada pada letak geografis 06
o
45’ LS dan 111
o
40’ BT. Memiliki iklim D menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson dengan
curah hujan rata-rata kurang dari 1600 mmth. Penelitian dilaksanakan selama satu musim yaitu pada musim kemarau MK tahun 2007. Data iklim berupa
suhu maksimum, suhu minimum, dan curah hujan didapatkan dari stasiun klimatologi yang ada di Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Lampiran 1..
2. Fluks CH
4
selama satu musim
Pola fluktuasi CH
4
harian beragam selama pertumbuhan tanaman, yaitu relatif lebih tinggi saat fase pertumbuhan vegetatif dan menurun pada fase
reproduksi. Emisi CH
4
meningkat secara cepat setelah transplanting 100-200 mgm
2
hari Wassman et al., 1993. Fluks CH
4
dalam satu musim dapat dilihat pada Gambar 9.
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
16 22
28 34
40 46
52 58
64 70
76 82
88 94 100 106 112
Hari setelah sebar HSS Fl
u k
s C H
4
kg C
h a
h a
r i
Non PTT Tergenang Non PTT Intermittent
PTT Intermittent PTT Tergenang
SRI Intermittent fase vegetatif
fase generatif
Gambar 9. Pola fluktuasi CH
4
pada beberapa teknik budidaya tanaman padi