Latar Belakang RENCANA AKSI NASIONAL ADAPTASI PERUBAHAN

Dampak yang berpotensi besar di beberapa area pesisir seperti wilayah pantai pesisir utara Jawa, pesisir timur Sumatra dan pesisir selatan Sulawesi. Hilangnya beberapa pulau kecil di garis terluar wilayah Indonesia juga menjadi ancaman serius akibat naiknya permukaan air laut serta intrusi air laut garam ke daratan pedalaman. Dikatakan pula bahwa pola panen saat ini kemungkinan sudah tidak dapat dilakukan kembali pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya ganda double effort dan kerja keras oleh negara-negara berkembang dan miskin. Mengingat hal tersebut, langkah antisipatif akan lebih efektif dan biaya yang dikeluarkan akan lebih rendah bila dibanding dengan upaya adaptasi yang dilakukan nanti pada saat keadaan sudah semakin memburuk dimana dampak sudah semakin besar sehingga upaya adaptasi akan membutuhkan biaya lebih mahal. Oleh sebab itu, sangatlah mendesak untuk segera melakukan upaya-upaya adaptasi, guna menyesuaikan ataupun mengurangi dampak-dampak ekstrem perubahan iklim. Pengarusutamaan strategi adaptasi ke dalam kebijakan tiap sektor di tingkat nasional dan lokal merupakan prioritas yang tidak bisa ditawar-tawar. Terlepas apa yang terjadi pada negosiasi internasional perubahan iklim yang alot dan tarik menarik antar pihak, pemerintah harus segera menyiapkan rencana aksi nasional. Perumusannya yang melibatkan sektor-sektor yang terkait dan pemangku kepentingan lainnya serta mengikuti metodologi yang telah ada saat ini dipastikan menghasilkan sebuah dokumen yang aplikatif. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Laporan kelompok kerja II dibawah IPCC Inter-Governm ental Panel on Clim ate Change Panel antar Pemerintah mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim yang di realese pada Bulan April 2007 menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami penurunan curah hujan di kawasan Selatan, sebaliknya kawasan Utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Artinya kawasan yang menurun curah hujannya sangat berpotensi merusak sistem tanam pertanian, khususnya tanaman yang tidak memiliki potensi resitan terhadap kekeringan, krisis air untuk menopang kehidupan air bersih dan infrastruktur pembangkit listrik turbin. Di sisi lain, peningkatan curah hujan menjadi potensial ancaman banjir yang merusakan sarana dan prasarana serta lahan-lahan basah. Selain itu kejadian perubahan pola intensitas curah hujan lokal yang ekstrim juga sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Perubahan pola curah hujan tersebut makin sulit untuk diprediksi guna mengantisipasi dampak perubahan cuaca dan iklim yang akan terjadi. Dampak perubahan iklim yang menjadi ancaman besar lainnya apabila dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia adalah naiknya permukaan air laut sea level rise. Ancaman terhadap naiknya permukaan air laut dan ancaman terhadap tenggelamnya pulau-pulau. Tenggelam atau hilangnya suatu pulau kecil merupakan salah satu fenomena yang akan pasti terjadi apabila dampak perubahan iklim tidak diindahkan. Hasil kajian lain yang memperkuat laporan IPCC diatas menyebutkan bahwa dengan kenaikan sekitar 1 satu meter, diperkirakan sekitar 405,000 ha dari lahan pesisir termasuk kepulauan kecil akan banjir. Kementerian Pekerjaan Umum, Indonesia Report, 2007. Pendahuluan 1 2 Rangkaian kegiatan penyusunan dokumen strategi adaptasi yang sistematis dan terencana merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Adanya rencana aksi adaptasi merupakan keharusan dan prioritas utama rencana pembangunan strategi adaptasi itu sendiri di tingkat nasional. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam tingkat nasional adalah adalah merumuskan dan menetapkan daftar kebutuhan masing- masing sektor, yang disertai perumusan program dan strategi implementasi adaptasi masing-masing sektor.

I.2 Metodologi