6. Meningkatkan dan perluasan skala program aksi adaptasi sektor kelautan dan
perikanan. 7.
Memonitor dan memverifikasi program adaptasi sektor kelautan dan perikanan.
1. Pemanfaatan dan pengintegrasian pengetahuan, kearifan dan nilai-nilai lokal dan
tradisional yang bisa saling bersinergi dengan program aksi adaptasi. 2.
Potensi praktek-praktek adaptasi yang telah ada dan bisa dijadikan ajang pembelajaran untuk peningkatan dan perluasan upaya adaptasi sektor kelautan
dan perikanan.
II.3 Sektor Kesehatan
II.3.1 Pendahuluan
Dalam menghadapi isu perubahan iklim di bidang kesehatan, Kementrian Kesehatan menyusun Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim yang dapat dilaksanakan baik di tingkat pusat maupun di daerah dan
diharapkan dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah adaptasi yang ditunjang oleh tingginya kesadaran, sikap mental dan prilaku masyarakat, sehingga dapat memberikan kontribusi yang bermakna
terhadap peningkatan kemampuan selaras dengan visi Kementrian Kesehatan yakni mewujudkan masyarakat dalam mewujudkan kesehatan yang optimal menuju masyarakat yang produktif dan mandiri
dengan pembudayaan hidup bersih dan sehat. Disamping itu, perubahan iklim juga memicu semakin berkurangnya keanekaragaman hayati sehingga
dapat menyebabkan langkanya bahan baku obat dari tumbuhan. Sementara itu, degradasi lahan dan perubahan fungsi ekosistem dapat menyebabkan perubahan
penyebaran vektor penyakit dan penurunan sumber daya air. Hal itu bisa berujung pada keterbatasan akses air bersih dan sanitasi yang sehat.Peningkatan temperatur udara sebesar 2-3 derajat celsius akan
19
meningkatkan jumlah penderita penyakit tular vektor sebesar 3-5 persen . Untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim ini, pada bulan Mei 2011, Kementrian Kesehatan telah
menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1080 Tahun 2011 tentang Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan Terhadap Dampak Perubahan Iklim.
II.3.2 Justifikasi
Dalam pelaksanaan adaptasi perubahan iklim di Bidang Kesehatan, telah disusun Tim Koordinasi Adaptasi Sektor Kesehatan. Disamping itu, Kementrian Kesehatan juga telah menyusun startegi adaptasi sektor
kesehatan terhadap perubahan iklim, pedoman faktor resiko perubahan iklim dan modul perubahan iklim. Dalam upaya menanggulangi perubahan iklim, sektor kesehatan mengupayakan adaptasi. Kerangka
konsep pelaksanaan adaptasi sektor kesehatan tergambarkan sebagaimana dibawah ini gambar 1:
TANTANGAN
PELUANG
Gambar 1. Kerangka Konsep Pelaksanaan Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan
ROADMAP STRATEGI
ADAPTASI
TIM KOORDINASI ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM NSPK:
Pedoman Modul
IMPLEMENTASI PROGRAM DAN
KEGIATAN
21 22
19 Disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama.
Tabel 6. Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Tabel 7. Bahaya dan Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Kesehatan
Bahaya Perubahan Iklim
Bahaya Perubahan Iklim
Bahaya lebih lanjut terhadap sektor kesehatan
Kenalan aliran permukaan dan kelembaban tanah,
menyebabkan:
º
Banjir.
º
Gangguan keseimbangan air.
º
Tanah longsor Bersama kenaikan
temperatur akan menurunkan aliran per-
mukaan, menyebabkan:?
º
Penurunan ketersediaan air.
º
Kekeringan.
Dampak perubahan Iklim
º
? Banjir dan gangguan keseimbangan air dapat berpengaruh terhadap kondisi
sanitasi dan penyebaran penyakit bawaan air seperti diare.
º
Banjir dan gangguan keseimbangan air dapat berpengaruh terhadap gagal panen
sehingga dapat menyebabkan malnutrisi.
º
Curah hujan berpengaruh terhadap tipe dan jumlah habitat perkembangbiakan vektor
penyakit.
º
Perubahan curah hujan bersama dengan perubahan temperatur dan kelembabab
dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan populasi vektor penyakit serta
kontak manusia dengan vektor penyakit. Faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia rentan dari sisi kesehatan akibat perubahan iklim diantaranya
adalah masih adanya penduduk Indonesia yang belum menerapkan budaya hidup bersih dan sehat, masih ada wilayah di Indonesia yang mendapatkan pelayanan kesehatan terbatas, termasuk adanya penduduk
yang memiliki akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan karena kendala jarak, belum memadainya sarana dan prasarana kesehatan khususnya dalam merespon dampak perubahan iklim serta terbatasnya
informasi dan data terkait resiko di sektor kesehatan akibat perubahan iklim. Guna mengantisipasi dan menyiasati ancaman dan kondisi kerentanan tersebut, dikembangkan alternatif
strategi adaptasi, yang mencakup: 1.
Memperkuat sistem kewaspadaan dini dan tanggap darurat terhadap bencana di masyarakat. 2.
Memperkuat kajian kerentanan dan penilaian resiko sektor kesehatan akibat perubahan iklim. 3.
Mengembangkan kerangka kerja kebijakan yang didukung dengan peraturan perundangan dan pengaturannya.
4. Mengembangkan perencanaan dan pengambilan keputusan berdasarkan bukti
evidence berbasis wilayah. 5.
Meningkatkan kerjasama lintas sektor. 6.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta serta perguruan tinggi akademisi. 7.
Memperkuat kemampuan pemerintah daerah. 8.
Mengembangkan jaringan kerja networking dan berbagi sharing informasi.
I
I.3.3 Ancaman Perubahan Iklim pada Bidang Kesehatan