Keterangan: a.
Heater, sebagai sumber panas yang kemudian disalurkan ke benda kerja untuk dipancarkan panasnya menuju benda hitam.
b. Spesimen uji, sebagai bahan uji yang akan memancarkan radiasi panasnya
menuju benda hitam. c.
Benda hitam, sebagai bahan penerima besar pancaran panas yang dipancarkan oleh spesimen uji.
d. Thermocouple 1, sebagai sensor suhu dari spesimen uji.
e. Display 1 Temperature controller, sebagai penampil besar suhu dari
spesimen uji dan pengatur suhu spesimen uji agar tetap konstan, sesuai dengan setting.
f. Thermocoupel 2, sebagai pembaca suhu pada benda hitampenerima
pancaran. g.
Display 2, sebagai penampil besar suhu dari benda hitam. h.
Sumber listrik, sebagai sumber arus guna menghidupkan alat peraga.
3. Development Pengembangan
Tahap pengembangan dimulai dengan melakukan uji coba terhadap alat peraga untuk mengukur besar laju perpindahan panas radiasi pada masing-
masing spesimen uji dengan variasi beda perlakuan permukaan. Pengujian spesimen uji dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan alat peraga
perpindahan panas radiasi dalam menguji spesimen uji dengan beda perlakuan permukaan. Pengujian dilakukan dengan beberapa asumsi dan keterbatasan
sebagai berikut:
a. Proses perpindahan panas pada pengujian dianggap hanya terjadi antara
spesimen dan benda hitam penerima panas saja. b.
Perpindahan panas yang terjadi melalui konduksi dan konveksi dianggap tidak adadiabaikan.
c. Penerima pancaran pada alat peraga perpindahan panas radiasi
dianggapdiasumsikan sebagai benda hitam yang memiliki emisivitas dan absorptivitas 1.
Selama proses pengujian dan pengembangan, peneliti mencatat dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada alat peraga tersebut.
Pengecekan juga dilakukan pada modul perpindahan panas yang dibuat, guna meneliti beberapa kekurangan yang ada terkait tata tulis, bahasa, isi materi dan
tampilan. Setelah proses ujicoba selesai dilakukan, media pembelajaran
perpindahan panas tersebut diuji kelayakannya kepada ahli media pembelajaran dan ahli materi perpindahan panas. Hasil pengujian dan saran dari para ahli,
selanjutnya dijadikan acuan untuk mengembangkanmerevisi beberapa kekurangan yang masih ada pada alat peraga perpindahan panas dan modul
tersebut. Proses pengembangan media pembelajaran tersebut dilakukan sampai ahli media dan ahli materi perpindahan panas dapat menvalidasi alat peraga
dan modul perpindahan panas. Setelah media pembelajaran memenuhi kriteria valid, maka proses penerapan alat peraga kepada mahasiswa peserta didik
dapat dilakukan.
4. Implementation Penerapan
Tahap implementasipenerapan ini dilakukan dengan menerapkan peraga tersebut ke dalam pembelajaran sebagai media pembelajaran
perpindahan panas yang sesungguhnya. Pada tahap implementasi ini, alat peraga perpindahan panas, modul yang dibuat tersebut diterapkan langsung
dalam proses perkuliahan perpindahan kalor dasar kepada mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang semester ganjil tahun
ajaran 20142015. Setelah
diterapkan dalam
proses pembelajaran,
kemudian mahasiswapeserta didik tersebut dimintai tanggapan terhadap alat peraga
perpindahan panas tersebut dengan cara mengisi angketkuesioner. Angketkuesioner tersebut berisi pertanyaan tertutup mengenai tanggapan
mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran peraga perpindahan panas secara radiasi.
5. Evaluation Evaluasi