28 5
Tahap 5: Pemeranan, meliputi 1 guru dan siswa memulai role play [playing]; 2 guru dan siswa mengukuhkan role play [playing]; serta 3
guru dan siswa menyudahi role play [playing]. 6
Tahap 6: Diskusi dan evaluasi, meliputi 1 guru dan siswa mereview pemeranan kejadian, posisi, kenyataan; 2 guru dan siswa
mendiskusikan fokus-fokus utama; serta 3
guru dan siswa mengembangkan pemeranan selanjutnya
7 Tahap 7: Pemeranan kembali, meliputi 1 guru dan siswa memainkan
peran yang berbeda serta 2 guru memberi masukan atau alternatif perilaku dalam langkah selanjutnya.
8 Tahap 8: Diskusi dan evaluasi yang dilakukan seperti pada tahap 6
9 Tahap 9: Sharing dan generalisasi pengalaman, meliputi 1 guru dan
siswa menghubungkan situasi yang diperankan dengan kehidupan di dunia nyata dan masalah-masalah lain yang mungkin muncul serta 2 guru
menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.
2.1.8 Kelebihan dan Kelemahan Model Role Playing
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Begitu juga dengan model pembelajaran Role Playing.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Battacharjee 2014, yaitu: Results
indicate that
students taught
using role-playing
demonstrated a better understanding about the subject matter and showed more positive attitude towards construction as a profession.
Based on the results, the paper argues that role-playing teaching meets the needs of construction management educators who are
attempting to offer students an active learning environment that balances theory and practice while equipping students with the
skills necessary to be successful in the profession.
29 Hasil penelitiannya yaitu siswa yang diajarkan menggunakan role-playing
menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang materi pelajaran dan sikap yang lebih positif terhadap pembangunan sebagai profesi. Berdasarkan hasil,
tulisan ini menunjukkan bahwa pengajaran role-playing memenuhi kebutuhan pendidik
untuk mewujudkan
sebuah lingkungan
belajar aktif
yang menyeimbangkan teori dan praktek dan melengkapi siswa dengan keterampilan
yang diperlukan. Menurut Djamarah dan Zain 2010: 89-90, Role Playing memiliki
kelebihan dan kelemahan sebagai berikut: Kelebihan model Role Playing yaitu: 1 Siswa melatih dirinya untuk
melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan; 2 Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif; 3 Kerjasama antarsiswa
ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya; 4 Siswa akan terbiasa untuk membagi dan menerima tanggung jawab; serta 5 Bahasa siswa dapat dilatih
dengan baik agar mudah dipahami oleh orang lain. Kelemahan model Role Playing yaitu: 1 Siswa yang tidak ikut bermain
drama menjadi kurang kreatif, sehingga peneliti membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dan seluruh siswa akan bermain peran secara
bergantian; 2 Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukkan, sehingga
penulis membagi pertemuan pertama untuk persiapan dan pertemuan berikutnya untuk melakukan bermain peran; 3 Memerlukan tempat yang cukup luas,
sehingga penulis melakukan tindakan bermain peran di luar kelas; serta 4 Dapat
30 mengganggu kelas lain oleh suara pemain atau penonton. Dalam penelitian ini
guru mengondisikan siswa untuk tetap tenang agar tidak mengganggu proses pembelajaran kelas lain.
2.1.9 Materi dan Karakteristik Materi Jual Beli