Performansi Guru Kualitas Pembelajaran

16 menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat”. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk belangsungnya proses pembelajaran. Proses dapat dikatakan berkualitas apabila pengoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah guru, siswa, kurikulum, uang, dan peralatan dilakukan secara harmonis sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan. Output pendidikan bergantung pada input dan proses. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan ketercapaian suatu proses pembelajaran. Ketercapaian itu sangat bergantung pada beberapa aspek, antara lain performansi guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

2.1.4.1 Performansi Guru

Menurut Susanto 2012: 23, “kinerja guru dapat diartikan sebagai prestasi, hasil, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran”. Rifa’i dan Anni 2009: 7-11 menjelaskan empat kompetensi pendidik sebagai berikut: 1 Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran meliputi pemahaman terhadap siswa, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan diri. 2 Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkenaan dengan performansi pribadi seorang pendidik. Kompetensi kepribadian meliputi 17 bertindak sesuai dengan norma dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan pribadi yang berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat, arif, dan berwibawa, serta menjunjung kode etik profesi pendidik. 3 Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk membimbing siswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi profesional guru meliputi penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan, dan standar kompetensi atau kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran, dapat mengembangkan materi pembelajaran, keprofesionalan guru, serta dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 4 Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik dengan siswa, guru, tenaga pendidik, orang tuawali siswa, maupun masyarakat. Kompetensi sosial guru, meliputi bersikap inklusif, objektif, dan tidak diskriminatif, melakukan komunikasi secara efektif dan santun, dan dapat menyesuaikan diri di tempat tugas, serta mengadakan komunikasi dengan rekan komunitas seprofesi atau dengan profesi lain. Selain empat kompetensi tersebut, seorang guru juga harus memiliki keterampilan dasar, seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya 2012: 33-47, keterampilan dasar guru meliputi keterampilan bertanya, memberikan reinforcement, variasi stimulus, membuka dan menutup pelajaran, serta keterampilan mengelola kelas. 18 1 Keterampilan bertanya, merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai karena melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. 2 Keterampilan memberikan reinforcement, yaitu segala bentuk respons yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk memberikan umpan balik sebagai suatu dorongan atau motivasi. 3 Keterampilan variasi stimulus, yaitu keterampilan guru untuk menjaga agar suasana pembelajaran tetap menarik, tidak membosankan, sehingga siswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap langkah pembelajaran. 4 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran yaitu mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal- hal yang akan dipelajari. Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 5 Keterampilan mengelola kelas, yaitu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya saat terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seorang guru sebagai agen pembelajaran harus memiliki kompetensi tertentu, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dalam penelitian ini, keterampilan guru akan diamati pada saat perencanaan, yang dilihat dari Rencana 19 Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan selama proses pembelajaran dengan model Role Playing berlangsung. Pengamatan ini akan dinilai oleh pengamat dengan lembar penilaian kinerja guru APKG, yaitu APKG I dan II.

2.1.4.2 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENIRUKAN DIALOG DRAMA ANAK MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 04 PESUCEN KABUPATEN PEMALANG

0 5 190

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS V SD NEGERI CANDIREJO 01 KECAMATAN BAWANG BATANG

0 7 216

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARANPKN MELALUI STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Kreativitas Dalam Pembelajaran PKN Melalui Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas III SDN JATIROTO 03 Tahun 2014.

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN MONOLOG ROLE PLAYING FOR DISCUSSION Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Monolog Role Playing For Discussion Pada Siswa Kelas VI SD N Growong Lor 03 Kecamatan

1 5 18

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN MONOLOG ROLE PLAYING FOR DISCUSSION Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Monolog Role Playing For Discussion Pada Siswa Kelas VI SD N Growong Lor 03 Kecamatan

1 7 15

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAYEN III.

0 0 214

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD 4 JATI WETAN KUDUS

0 0 19