Materi dan Karakteristik Materi Jual Beli

30 mengganggu kelas lain oleh suara pemain atau penonton. Dalam penelitian ini guru mengondisikan siswa untuk tetap tenang agar tidak mengganggu proses pembelajaran kelas lain.

2.1.9 Materi dan Karakteristik Materi Jual Beli

Penelitian tindakan kelas ini akan difokuskan pada materi Jual Beli di kelas III semester 2. Materi yang akan dipaparkan berikut ini merupakan rangkuman dari buku yang digunakan subjek penelitian yaitu karangan Muhammad Nursa’ban dan Rusmawan yang berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI kelas III serta tambahan referensi dari buku karangan Sunarso dan Anis Kusuma yang berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III serta Inoki Wasis Jatmiko dan Mariyono San Dwi yang berjudul lmu Pengetahuan Sosial 3: Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan untuk SD dan MI Kelas III. Jual beli merupakan kegiatan menukar barang dengan uang. Pada zaman dahulu kegiatan jual beli lebih dikenal dengan istilah barter, yaitu kegiatan menukar satu barang dengan barang yang lain. Tujuan kegiatan jual beli antara lain 1 Mendapatkan kebutuhan sehari-hari atau barang lain yang dibutuhkan bagi pembeli; 2 Menciptakan lapangan pekerjaan; 3 Mendistribusikan hasil kerajinan atau produksi; serta 4 Mendapatkan laba bagi penjual. Kegiatan jual beli dilakukan di lingkungan rumah dan sekolah. Tempat terjadinya kegiatan jual beli yang yang dilakukan di lingkungan rumah antara lain, warung, toko, pasar, supermarket, apotek, dan pasar hewan. Warung dan toko 31 merupakan tempat kegiatan jual beli yang paling dekat dengan rumah, tetapi biasanya toko lebih lengkap daripada warung. Pasar yaitu tempat untuk menjual kebutuhan sehari-hari yang lengkap. Di pasar pembeli bisa menawar harga barang. Kegiatan jual beli yang dilakukan di lingkungan sekolah antara lain, kantin, koperasi sekolah, dan pedagang keliling. Koperasi sekolah menjual berbagai keperluan dan perlengkapan sekolah seperti buku, pensil, penggaris, penghapus, dan lain-lain. Kantin sekolah menjual berbagai macam makanan. Biasanya makanan atau jajanan yang dijual di kantin sekolah lebih sehat. Kegiatan jual beli dapat terjadi apabila terdapat penjual, pembeli, barang yang diperjualbelikan, transaksi jual beli, tempat terjadinya jual beli. Sikap Penjual yang baik, yaitu jujur mengenai kondisi barang, ramah dan menghormati pembeli, tidak boleh mengurangi timbangan atau takaran, dan barang yang dijual merupakan barang yang baik. Sikap Pembeli yang Baik, yaitu jujur mengenai jumlah yang dibeli, menghormati penjual, ramah saat menawar harga, memberikan uang asli, dan sebaiknya membayar dengan uang pas. Berdasarkan rangkuman materi yang telah diuraikan, dapat diketahui bahwa materi Jual Beli akan lebih mudah dipahami jika dipraktikkan secara langsung. Penggunaan model Role Playing sesuai dengan karakteristik materi Jual Beli, karena dengan bermain peran siswa dapat belajar sekaligus bermain, sehingga diharapkan siswa dengan mudah mengaitkan materi pelajaran yang diperoleh dengan kehidupan sehari-harinya. 32

2.2 Kajian Empiris

Kajian yang relevan dengan penelitian ini yaitu kajian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya: 1 Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Ragam Krama Melalui Role Playing Berbasis Media Audio Visual pada Siswa Kelas VA SDN Gisikdrono 03 Semarang Rizka: 2013. Hasil penelitian penerapan metode Role Playing berbasis media audio visual pada pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I menunjukkan persentase 66,3 dengan kriteria baik kemudian meningkat menjadi 85 dengan kriteria sangat baik pada siklus II. Selanjutnya, persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 67,5 dengan kriteria baik, meningkat pada siklus II menjadi 85,2 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata nilai keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama siswa pada siklus I adalah 62,9 dengan persentase ketuntasan sebesar 61,3. Rata-rata nilai keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama pada siklus IIadalah 72,1 dengan persentase ketuntasan sebesar 80,6. Hasil observasi ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. 2 Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Inggil melalui Metode Role Playing Siswa SDN Tambakaji 01 Semarang Primawan: 2013. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan di setiap siklusnya. Persentase keberhasilan keterampilan guru pada siklus I adalah 72,7, termasuk dalam kategori baik, pada siklus II sebesar 88, termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus III sebesar 91, termasuk dalam

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENIRUKAN DIALOG DRAMA ANAK MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 04 PESUCEN KABUPATEN PEMALANG

0 5 190

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS V SD NEGERI CANDIREJO 01 KECAMATAN BAWANG BATANG

0 7 216

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARANPKN MELALUI STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Kreativitas Dalam Pembelajaran PKN Melalui Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas III SDN JATIROTO 03 Tahun 2014.

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN MONOLOG ROLE PLAYING FOR DISCUSSION Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Monolog Role Playing For Discussion Pada Siswa Kelas VI SD N Growong Lor 03 Kecamatan

1 5 18

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN MONOLOG ROLE PLAYING FOR DISCUSSION Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Monolog Role Playing For Discussion Pada Siswa Kelas VI SD N Growong Lor 03 Kecamatan

1 7 15

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAYEN III.

0 0 214

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD 4 JATI WETAN KUDUS

0 0 19