Berdasarkan uraian di atas diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas belajar adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa secara sadar untuk
menunjang ketercapaian tujuan belajar atau sebagai akibat rasa ingin tahunya yang tinggi. Aktivitas siswa berpusat pada siswa sendiri manakala siswa memiliki
potensi yang beranekaragam. Aktivitas siswa terjadi karena beberapa aspek, diantaranya yaitu adanya partisipasi siswa itu sendiri dan adanya kebebasan yang
diberikan kepada siswa. Aspek aktivitas siswa dalam penelitian ini meliputi kegiatan melihat visual activities, kegiatan berbicara oral activities, kegiatan
mendengarkan listening activities, kegiatan menulis writing activities, kegiatan menggambar drawing activities, kegiatan motorik motor activities, kegiatan
mental mental activities, dan kegiatan emosional emotional activities.
2.1.3.3 Iklim Pembelajaran
Dimyati dan Mudjiono 2009: 35 mengemukakan bahwa kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat- alat belajar mempunyai pengaruh pada kegiatan
belajar. Di samping kondisi fisik tersebut, suasana pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar. Guru memiliki peranan penting dalam
menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa.
Menurut Dikti dalam Depdiknas, 2004: 9, iklim pembelajaran mencakup : a.
Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna bagi
pembentukan profesionalitas kependidikan
b.
Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas guru.
Iklim sekolah adalah situasi atau suasana yang muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan
peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Iklim
sekolah merupakan suatu norma, harapan dan kepercayaan dari personal- personal yang terlibat dalam organisasi sekolah, yang dapat memberikan
dorongan untuk bertindak yang mengarah pada prestasi siswa yang tinggi. Iklim sekolah yang positif itu merupakan suatu kondisi, di mana keadaan dan
ling-kungannya, dalam keadaan yang sangat aman, nyaman, damai, menyenangkan un-tuk kegiatan belajar mengajar. Iklim sekolah yang baik itu
selalu terbebas dari segala kebisingan, keramaian maupun kejahatan, suasanya senantiasa dalam keadaan yang tentram, hubungan yang sangat
bersahabat diantara para penghuninya, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa maupun
para pegawai
administrasinya. Bahwasanya
sekolah itu
membutuhkan lingkungan kerja yang kondusif, suatu lingkungan yang baik secara fisik maupun psikis dapat menumbuh iklim yang menyenangkan untuk
melakukan kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim pembelajaran adalah segala situasi
yang muncul antara guru dan siswa atau antar siswa yang mempengaruhi proses belajar mengajar agar lebih menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna
demi terwujudnya semangat siswa dan kreativitas guru lebih baik.
2.1.3.4 Materi Pembelajaran