Model Analisis Regresi Hasil Penelitian

73

4.1.4. Model Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Umbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, melalui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap Return on Asset. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi adalah sebagai berikut : Tabel 4.6. Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,064 ,020 3,213 ,003 PK ,000 ,000 ,135 ,893 ,377 ,979 1,021 PP -,002 ,002 -,212 -,941 ,352 ,440 2,273 PPERS ,007 ,004 ,399 1,761 ,086 ,434 2,304 a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014 Dari output SPSS diatas, maka dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut : Y = 0,064 + 0,00 X 1 - 0,002 X 2 + 0,007 X 3 + ε Universitas Sumatera Utara 74 Dimana : Y = Return on Asset X 1 = Perputaran Kas X 2 =Perputaran Piutang X 3 = Perputaran Persediaan ε = Error Konstanta sebesar 0,064 menyatakan bahwa jika tidak terjadi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan atau jika perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan bernilai nol maka Return on Asset akan bertambah sebesar 0,064 satuan. Koefisien regresi X 1 sebesar 0,00 menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh baik kenaikan maupun penurunan pada Return on Asset yang ditimbulkan dari perubahan perputaran kas. Koefisien regresi X 2 sebesar -0,002 menyatakan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh negatif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,002 satuan artinya, setiap penambahan perputaran piutang sebesar 1 satuan maka akan menyebabkan penurunan Return on Asset sebesar 0,002 satuan. Koefisien regresi X 3 menyatakan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,007 satuan artinya, setiap penambahan perputaran persediaan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Return on Asset sebesar 0,007. Universitas Sumatera Utara 75 Dari model analisis regresi yang diperoleh dari pengolahan data pada software SPSS diatas ditemukan bahwa variabel bebas pertama yaitu perputaran kas tidak memiliki pengaruh apapun terhadap variabel terikat yaitu return on asset, sehingga dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai model analisis untuk menilai pengaruh penggunaan modal kerja yang dijelaskan melalui perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas yang dijelaskan melalui return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengubah model analisis regresi menjadi normal Erlina, 2008 : 104, yaitu : 1. Lakukan transormasi data ke bentuk lainnya, 2. Lakukan trimming, yaitu membuang data outliner 3. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outliner ke suatu nilai tertentu. Untuk mengubah model analisis regresi menjadi normal, peneliti melakukan transformasi data ke model Square Root SQRT, sehingga model analisis regresi menjadi seperti berikut : SQRT Y = β+ β 1 SQRTX 1 + β 2 SQRTX 2 + β 3 SQRTX 3 + ε Berikut hasil keluaran dari pengolahan data yang telah ditransformasi ke dalam model Square Root. Universitas Sumatera Utara 76

4.1.5. Statistik Deskriptif setelah Ditransformasi Square Root