88 F
tabel
sebesar 2,830. Hal ini menunjukkan F
hitung
F
tabel
1,194 2,830 dengan demikian H
diterima dan H
1
ditolak. Dari tabel di atas diperoleh pula keterangan-keterangan tambahan yang
menjelaskan pengaruh simultan diantara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu :
1. Pada tabel nilai df = 3. Hal ini berarti jumlah variabel bebas dalam penelitian ini adalah 3 yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan. 2. Total df = 44 yang artinya data yang diuji berjumlah 44 dimana df = n-1
sedangkan residual df = 41, berasal dari 45-4. 3. Residual merupakan selisih antara keputusan yang sesungguhnya dengan
keputusan yang diprediksi. Berdasarkan uji F diatas perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.9. Koefisien DeterminasiSetelah Ditransformasi Square Root
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data pada software SPSS, maka diperoleh hasil
sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.13. Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F
Change df1
df2 Sig. F
Change 1
,283
a
,080 ,013
,10488 ,080
1,194 3
41 ,324
2,328 a. Predictors: Constant, SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X2
b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Ouput SPSS Olahan Peneliti, 2014
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Berikut ini tabel
yang berisi range nilai yang dapat menginterpretasikan koefisien korelasi
Tabel 4.14. Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2004 : 183
Pada tabel 4.13. dapat dilihat bahwa koefisien korelasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,283 yang menunjukkan bahwa korelasi atau
hubungan antara return on asset sebagai variabel terikat dengan perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan sebagai variabel bebas memiliki
tingkat hubungan yang rendah yaitu 28,3. Tingkat hubungan ini dapat dilihat dari tabel 3.14. pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.
Universitas Sumatera Utara
90 Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat Lubis, 2007 : 48.
Semakin mendekati 0, semakin tidak baik nilai koefisien determinasi, yang berarti bahwa variasi model dalam menjelaskan semakin terbatas. Semakin mendekati 1,
maka semakin baik model regresi tersebut. Dari tabel diatas diperoleh nilai koefisien determinasi adalah 0,080 yang
berarti 8 return on asset dapat diprediksi dengan variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan, sedangkan 92 selebihya
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,013
yang berarti bahwa return on asset mampu diprediksikan oleh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan sebesar 1,3 sedangkan 98,7
selebihnya dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Jika terdapat 2 variabel atau lebih dalam penelitian, maka uji yang digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
adalah adjusted R Square.
4.2. Pembahasan