Uji Asumsi Klasik Setelah Ditransformasi Square Root

77 diperoleh dari 45 responden adalah 4,9626, dengan standar deviasi sebesar 2,31848. Nilai range dari perputaran kas adalah 10,39 dan penjumlahan perputaran kas dari 45 responden adalah 223,32. Perputaran piutang sebagai variabel bebas kedua mengalami fluktuasi dengan nilai terendah 2,03 dan nilai tertinggi 5,91. Rata-rata perputaran piutang yang diperoleh dari 45 responden adalah 3,0908, dengan standar deviasi sebesar 0,96247. Nilai range dari perputaran piutang adalah 3,88 dan penjumlahan perputaran piutang dari 45 responden adalah 139,09. Perputaran persediaan sebagai variabel bebas ketiga juga mengalami fluktuasi dengan nilai terendah 1,15 dan nilai tertinggi 3,99. Rata-rata perputaran persediaan yang diperoleh dari 45 responden adalah 2,3652, dengan standar deviasi sebesar 0,68784. Nilai range dari perputaran persediaan adalah 2,84 dan penjumlahan perputaran persediaan dari 45 responden adalah 106,43.

4.1.6. Uji Asumsi Klasik Setelah Ditransformasi Square Root

Berikut ini hasil uji asumsi klasik setelah data pada penelitian ditransformasi ke dalam model Square Root. 4.1.6.1.Uji Normalitas Hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi pada data dapat dilihat pada grafik P-P Plot dan garis poligon pada histogram berikut ini. Universitas Sumatera Utara 78 Gambar 4.4. P-P Plot Setelah Ditransformasi Square Root Gambar 4.1. diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan transformasi Square Root pada data, plot-plot data dalam penelitian menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Selain menggunakan P-P Plot, normalitas data penelitian dapat dilihat dari bentuk poligon yang terdapat pada histogram yang dapat dilihat pada gambar 4.2. berikut ini. Gambar 4.5. Histogram Setelah Ditransformasi Square Root Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 4.2. menunjukkan bahwa setelah dilakukan transformasi Square Root pada data, garis poligon pada histogram berdistribusi normal yang terlihat dari kecenderungan garis poligon yang tidak menceng ke kiri maupun ke kanan. Dari pendekatan grafik P-P Plot dan histogram diatas, maka data-data pada penelitian ini mengikuti asumsi normalitas. 4.1.6.2.Uji Heterokedastisitas Hasil uji heterokedastisitas setelah dilakukan transformasi pada data dapat dilihat pada scatterplot berikut ini. Gambar 4.6. Grafik Scatterplot Setelah Ditransformasi Square Root Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi return on asset berdasarkan Universitas Sumatera Utara 80 masukan variabel independen perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. 4.1.6.3.Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas setelah dilakukan transformasi pada data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.8. Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,214 ,068 3,140 ,003 SQRT PK ,003 ,007 ,057 ,378 ,707 1,000 1,000 SQRT PP -,026 ,024 -,239 -1,115 ,271 ,487 2,051 SQRT PPERS ,060 ,033 ,393 1,834 ,074 ,487 2,051 a. Dependent Variable: SQRT_Y Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014 Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Dari hasil output SPSS diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk perputaran kas yaitu 1,000, perputaran piutang 0,487 dan perputaran persediaan 0,487 lebih besar dari nilai cutoffyaitu 0,10. Dan nilai VIF untuk perputaran kas yaitu 1,000, perputaran piutang 2,051 dan perpuratan persediaan 2,051 lebih kecil dari nilai cutoff yaitu 10. Dengan demikian data-data dalam penelitian ini bebas dari asumsi multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 81 4.1.6.4.Uji Autokorelasi Hasil uji multikolinearitas setelah dilakukan transformasi pada data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,283 a ,080 ,013 ,10488 ,080 1,194 3 41 ,324 2,328 a. Predictors: Constant, SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X2 b. Dependent Variable: SQRT_Y Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014 Dari tabel 4.9. diatas diperoleh nilai DW yaitu 2,328 dimana nilai D L dari tabel Durbin-Watson adalah 1,3832 dan D U adalah 1,6662 dan nilai dari 4- D L adalah 2,6168 dan nilai dari 4-D U adalah 2,3338. Kriteria penilaian data penelitian yang bebas autokorelasi adalah nilai D-W berada diantara D U dan 4-D U, maka dari hasil penelitian ini 1,6662 2,328 2,3338, maka tidak terjadi asumsi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.1.7. Model Analisis Regresi Setelah Ditransformasi Square Root