Model Analisis Regresi Setelah Ditransformasi Square Root

81 4.1.6.4.Uji Autokorelasi Hasil uji multikolinearitas setelah dilakukan transformasi pada data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,283 a ,080 ,013 ,10488 ,080 1,194 3 41 ,324 2,328 a. Predictors: Constant, SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X2 b. Dependent Variable: SQRT_Y Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014 Dari tabel 4.9. diatas diperoleh nilai DW yaitu 2,328 dimana nilai D L dari tabel Durbin-Watson adalah 1,3832 dan D U adalah 1,6662 dan nilai dari 4- D L adalah 2,6168 dan nilai dari 4-D U adalah 2,3338. Kriteria penilaian data penelitian yang bebas autokorelasi adalah nilai D-W berada diantara D U dan 4-D U, maka dari hasil penelitian ini 1,6662 2,328 2,3338, maka tidak terjadi asumsi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.1.7. Model Analisis Regresi Setelah Ditransformasi Square Root

Setelah melewati uji asumsi klasik pada data yang telah ditransformasi dengan model Square Root, maka model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi Best Linear Umbiased EstimatorBLUE dan layak untuk melanjutkan penelitian selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresin yang telah ditransformasi dengan model Square Root adalah sebagai berikut Universitas Sumatera Utara 82 Tabel 4.10. Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,214 ,068 3,140 ,003 SQRT PK ,003 ,007 ,057 ,378 ,707 1,000 1,000 SQRT PP -,026 ,024 -,239 -1,115 ,271 ,487 2,051 SQRT PPERS ,060 ,033 ,393 1,834 ,074 ,487 2,051 a. Dependent Variable: SQRT_Y Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014 Dari output SPSS diatas, maka dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut : SQRTY = 0,214 + 0,003 SQRTX 1 – 0,026 SQRTX 2 + 0,06 SQRTX 3 + ε Dimana : SQRTY = Return on Asset SQRTX 1 = Perputaran Kas SQRTX 2 =Perputaran Piutang SQRTX 3 = Perputaran Persediaan ε = Error Konstanta sebesar 0,214 menyatakan bahwa jika tidak terjadi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan atau jika perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan bernilai nol maka Return on Asset akan bertambah sebesar 0,214 satuan. Koefisien regresi SQRTX 1 sebesar 0,003 menyatakan bahwa perputaran kas memiliki pengaruh positif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan Universitas Sumatera Utara 83 otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,003 satuan artinya, setiap penambahan perputaran kas sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Return on Asset sebesar 0,003 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi SQRTX 2 menyatakan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh negatif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,026 satuan artinya, setiap penambahan perputaran piutang sebesar 1 satuan maka Return on Asset akan menurun sebesar 0,026 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi SQRTX 3 menyatakan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,06 satuan artinya, setiap penambahan perputaran persediaan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Return on Asset sebesar 0,06 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4.1.8. Uji Hipotesis Setelah Ditransformasi Square Root