83 otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,003 satuan artinya, setiap penambahan
perputaran kas sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Return on Asset sebesar 0,003 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
Koefisien regresi SQRTX
2
menyatakan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh negatif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan
otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,026 satuan artinya, setiap penambahan perputaran piutang sebesar 1 satuan maka Return on Asset akan menurun sebesar
0,026 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi SQRTX
3
menyatakan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dalam mengestimasi Return on Asset perusahaan
otomotif di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,06 satuan artinya, setiap penambahan perputaran persediaan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Return on Asset
sebesar 0,06 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
4.1.8. Uji Hipotesis Setelah Ditransformasi Square Root
4.1.8.1.Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial individu. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut.
H : b
1
,b
2
,b
3
= 0 ; artinya perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
84 H
1
: b
1
≠ 0 artinya perputaran kas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
2
: b
2
≠ 0 artinya perputaran piutang secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
3
: b
3
≠ 0 artinya perputaran persediaan secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria : 1. H
diterima dan H
1
, H
2
dan H
3
ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 5 2. H
1
diterima dan H ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 5 3. H
2
diterima dan H ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 5 4. H
3
diterima dan H ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 5
Berikut nilai t
hitung
yang diperoleh dari hasil pengolahan data pada software SPSS.
Tabel 4.11. Uji Statistik t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
,214 ,068
3,140 ,003
SQRT PK ,003
,007 ,057
,378 ,707
1,000 1,000
SQRT PP -,026
,024 -,239
-1,115 ,271
,487 2,051
SQRT PPERS ,060
,033 ,393
1,834 ,074
,487 2,051
a. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014
Universitas Sumatera Utara
85 Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.11. diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut. 1. Pengaruh perputaran kas pada return on asset
• Nilai signifikansi pada perputaran kas sebesar 0,707 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil
pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
yaitu perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return
on asset pada tingkat kepercayaan 95. • Variabel perputaran kas memiliki t
hitung
0,378 dengan nilai signifikansi 0,707. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh nilai t
tabel
yaitu 2,0167. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
0,343 2,0167 dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak artinya perputaran kas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh perputaran piutang terhadap return on asset
• Nilai signifikansi perputaran piutang sebesar 0,271 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil
pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
yaitu perputaran piutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
return on asset pada tingkat kepercayaan 95. • Variabel perputaran piutang memiliki t
hitung
-1,115 dengan nilai signifikansi 0,271. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh nilai t
tabel
yaitu 2,0167. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
-1,115 2,0167 dengan
Universitas Sumatera Utara
86 demikian H
diterima dan H
2
ditolak artinya perputaran piutang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengaruh perputaran persediaan terhadap return on asset
• Nilai signifikansi perputaran persediaan adalah 0,074 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil
pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
yaitu perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return
on asset pada tingkat kepercayaan 95. • Variabel perputaran persediaan memiliki t
hitung
1,834 dengan nilai signifikansi 0,074. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh nilai t
tabel
yaitu 2,0167. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
1,834 2,0167 dengan demikian H
diterima dan H
3
ditolak artinya perputaran persediaan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.8.2.Uji F Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan nilai kritis Ftabel dan Fhitung
yang terdapat pada tabel analisis dfvariance. Dalam uji F digunakan hipotesis sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
87 H
= 0 ; artinya perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H
4
≠ 0 ; artinya perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Kriteria :
1. H diterima dan H
4
ditolak jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 5 2. H
4
diterima dan H ditolak jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 5
Berikut nilai thitung yang diperoleh dari hasil pengolahan data pada software SPSS.
Tabel 4.12. Uji Statistik F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,039 3
,013 1,194
,324
b
Residual ,451
41 ,011
Total ,490
44 a. Dependent Variable: SQRT ROA
b. Predictors: Constant, SQRT PPERS, SQRT PK, SQRT PP
Sumber : Output SPSS Olahan Peneliti, 2014
Dari tabel 4.12. diperoleh F
hitung
sebesar 1,194 dengan tingkat signifikansi 0,324 yang lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai
Universitas Sumatera Utara
88 F
tabel
sebesar 2,830. Hal ini menunjukkan F
hitung
F
tabel
1,194 2,830 dengan demikian H
diterima dan H
1
ditolak. Dari tabel di atas diperoleh pula keterangan-keterangan tambahan yang
menjelaskan pengaruh simultan diantara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu :
1. Pada tabel nilai df = 3. Hal ini berarti jumlah variabel bebas dalam penelitian ini adalah 3 yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan. 2. Total df = 44 yang artinya data yang diuji berjumlah 44 dimana df = n-1
sedangkan residual df = 41, berasal dari 45-4. 3. Residual merupakan selisih antara keputusan yang sesungguhnya dengan
keputusan yang diprediksi. Berdasarkan uji F diatas perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.9. Koefisien DeterminasiSetelah Ditransformasi Square Root