40
2.3. KerangkaKonseptual
Return on Asset ROA merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas. ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan
aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan menghasilkan laba. Tinggi-rendahnya nilai ROA suatu perusahaan dipengaruhi oleh besarnya laba sebelum bunga dan
pajak dan aset-aset yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya ROA perusahaan dapat menganalisis seberapa besar penggunaan aset dapat ditambahi ataupun
dikurangi untuk memaksimalkan perolehan laba perusahaan. Baik penambahan maupun pengurangan penggunaan aset-aset dalam perusahaan akan berpengaruh
pada penggunaan modal kerja yang merupakan modal yang digunakan untuk menopang kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja akan terus
berada dalam keadaan berputar selama periode operasi perusahaan, karena modal kerja dipengaruhi oleh aset lancar yang mudah mengalami perubahan. Semakin
pendek periode perusahaan maka akan semakin cepat perputarannya, demikian sebaliknya. Perputaran modal kerja dalam hal ini meliputi perputaran kas,
perputaran piutang dan perputaran persediaan. Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Ini berarti perusahaan
memiliki resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Namun, bukan berarti perusahaan harus menahan jumlah kas yang
besar, karena semakin besar jumlah kas yang ada di perusahaan berarti semakin besar dana menganggur yang menunjukkan adanya ketidakefisienan manajemen
Universitas Sumatera Utara
41 dalam mengelola dana dalam perusahaan, sehingga akan mengakibatkan pada
penurunan tingkat profitabilitasnya. Piutang sebagai elemen modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode
perputaran piutang atau terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung pada syarat pembayarannya. Semakin lunak atau semakin lama syarat pembayaran
berarti semakin besar jumlah investasi yang ada dalam piutang, Hal ini akan memperkecil jumlah kas yang ada diperusahaan sehingga dapat mempengaruhi
tingkat profitabilitas. Persediaan sebagai elemen utama dalam modal kerja merupakan aset yang
selalu dalam keadaan berputar. Masalah penentuan besarnya investasi dalam persediaan merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena persediaan
memiliki efek langsung terhadap keuntungan. Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi pada persediaan, akan menekan tingkat keuntungan dengan
kata lain dapat mengakibatkan penurunan tingkat profitabilitasnya. Profitabilitas dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Profit Margin dan Operating
Asset Turnover dimana kedua faktor ini akan mempengaruhi tingkat Earning Power suatu perusahaan. Untuk itu penggunaan aset-aset lancar dan perputaran
aset-aset lancar perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan dalam perusahaan harus dikendalikan secara saksama untuk meningkatkan
efisiensi operasi perusahaan sehingga pencapaian ROA dapat dimaksimalkan. Dari penjelasan diatas, dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian
ini.
Universitas Sumatera Utara
42 H
1
H
2
H
3
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Sumber : Olahan Peneliti 2014
2.4. Hipotesis