Model Pembelajaran Inkuiri Kajian Teori
12 Meskipun model pembelajaran inkuiri berpusat pada kegiatan siswa, namun
pemegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar tetaplah guru. Kadang kala guru perlu menjelaskan, memberi pertanyaan, memberi
komen-tar dan saran pada siswa. Menciptakan suasana kondusif dalam
pembelajaran de-ngan mengguanakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi juga merupakan kewajiban guru. Diptoadi dalam Wena 2009
mengungkapkan dalam model pembelajaran inkuiri, guru mempunyai beberapa tugas penting yaitu:
1. Mengarahkan pertanyaan siswa. 2. Menciptakan suasana kebebasan ilmiah dimana siswa tidak merasa dinilai pada
waktu mengemukakan pendapatnya. 3. Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan teoritis yang lebih jelas
dengan mengemukakan bukti yang menunjang. 4. Meningkatkan interaksi antar siswa.
Peranan guru dalam pembelajaran inkuiri menurut Gulo 2008 yaitu sebagai berikut:
1. Motivator Memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir.
2. Fasilitator Menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.
3. Penanya Menyadarkan siswa pada kekeliruan yang mereka buat.
4. Administrator Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
13
5. Pengarah Memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Manajer Mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
7. Rewarder Memberi penghargaan pada prestasi yang ingin dicapai siswa.
Menurut Utami dalam Azizah 2014 pokok-pokok yang harus dipenuhi oleh guru dalam pengalaman belajar inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Berilah pengalaman permulaan untuk menarik minat agar menanyakan me- ngenai suatu masalah, konsep, situasi atau gagasan, antara lain dengan
penggunaan media bermain peran, dan demonstrasi. 2. Berilah siswa materi pelajaran dan situasi yang memungkinkan untuk
berekplo-rasi. 3. Sediakan sumber-sumber informasi dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang ada dalam masyarakat. 4. Sediakan peralatan untuk merangsang siswa melakukan percobaan
5. Sediakan waktu untuk berdiskusi, bereksperimen, mencoba-coba dan sebagai- nya.
6. Berilah bimbingan dan penguatan terhadap gagasan dan hipotesis siswa. 7. Berilah dorongan dan penghargaan terhadap pemecahan masalah yang dapat
diterima dan terhadap strategi pemecahan.
14 Rahayu dan Ramli 2007 berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terdiri atas lima tahapan yaitu: 1. Penyajian masalah dalam bentuk teka-teki
Dalam tahap ini guru membawa situasi masalah dan menentukan prosedur inkuiri pada siswa berbentuk pertanyaan yang hendaknya dijawab yatidak.
Contohnya guru memberi pertanyaan langsung seperti “benar atau salah jika dua garis yang saling sejajar akan memiliki gradien yang sama?”. Hal ini akan
mengarahkan siswa membuat dugaan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan guru.
2. Pengumpulan dan verifikasi data Dalam tahap ini siswa dituntut untuk mengumpulkan informasi tentang
peristiwa yang mereka lihat atau alami. Misalnya setelah diberikan suatu permasalahan seperti pada tahapan pertama, siswa akan dituntut untuk
mengumpulkan infor-masi yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut.
3. Eksperimen atau percobaan Dalam tahap ini siswa melakukan percobaan untuk mengeksplorasi dan
menguji secara langsung. Hal ini dilakukan untuk lebih memperkuat argumen dari siswa. Dalam hal ini siswa akan membuat dua persamaan garis lurus yang
memiliki gradien yang sama, kemudian akan dibuktikan garis tersebut saling sejajar atau tidak dengan menggambar kedua garis tersebut dalam bidang
koordinat. Pada tahap ini siswa diarahkan untuk dapat menyajikan suatu permasalahan matema-tika secara lisan , tertulis, gambar, dan diagram serta
melakukan manipulasi ma-tematika.
15 4. Mengorganisasi data dan merumuskan penjelasan
Dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk merumuskan penjelasan. Siswa diminta untuk menjelaskan apa yang didapat dari pengumpulan
informasi dan dari percobaan yang telah dilakukan terhadap permasalahan yang diberikan. Pada tahap ini siswa dapat menarik kesimpulan, menyusun
bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi. 5. Mengadakan analisis tentang proses ilmiah
Dalam tahap ini siswa diminta untuk mengalisis pola–pola penemuan mereka. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menyimpulkan jawaban mereka ditinjau
dari tahapan-tahapan yang sudah mereka lakukan. Pada tahap ini siswa dapat menen-tukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.
Selain itu, menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007 tahapan-tahapan mo-del pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Untuk
meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis. Kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis.
2. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan
yang dapat diuji dengan data. Untuk mempermudah proses ini, guru menanyakan kepa-da siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan
yang ada dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan. 3. Merancang pemecahan masalah
16 Dalam tahap ini siswa dengan bimbingan guru akan menentukan langkah-
langkah dalam pemecahan masalah.
4. Melakukan percobaan atau eksperimen Dalam tahap ini siswa akan melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
dari permasalahan yang ada. 5. Mengumpulkan dan menganalisis Data
Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang di- hasilkan dapat berupa table, matrik, atau grafik. Siswa bertanggung jawab me-
nguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah di- peroleh. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran benar atau
salah. Setelah memperoleh kesimpulan, dari data percobaan, siswa dapat me- nguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau
ditolak siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah di- lakukannya.
6. Membuat Kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan
kesim-pulan sementara berdasarkan data yang diperoleh oleh siswa.
Menurut Sanjaya 2010 tujuan umum dari model pembelajaran inkuiri yaitu untuk membantu siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual dan
keterampilan yang diperlukan dengan memberikan pertanyaan–pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Sanjaya juga
17 berpendapat tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajran inkuiri adalah
sebagai berikut: 1. Kelebihan model pembelajaran inkuiri
a. Model pembelajaran inkuiri secara seimbang menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Model pembelajaran inkuiri lebih memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai gaya belajar mereka.
c. Model pembelajaran inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. d. Model pembelajaran
inkuiri tidak membuat siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. 2. Kekurangan model pembelajran inkuiri
a. Model pembelajaran inkuiri akan menyulitkan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Model pembelajran inkuiri akan menyulitkan dalam perencanaan karena ter- bentur dengan kebiasaan belajar siswa.
c. Guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan, karena dalam mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri dibutuhkan waktu yang
panjang. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
dalam mengusai materi maka model pembelajaran inkuiri akan sulit diimplemen-tasikan oleh setiap guru.