BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Pembelajaran Fisika
Hakikat pembelajaran fisika adalah untuk mengantarkan siswa memahami konsep fisika dan keterkaitannya dalam pemecahan masalah yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Dasawarsa terakhir ini, filsafat konstruktivisme banyak mempengaruhi pembelajaran fisika khususnya, dan pembelajaran sains pada
umumnya. Suparno 2007: 8 mengungkapkan bahwa: “filsafat yang mempelajari
hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi dan filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan konstruksi kita sendiri yang
sedang menekuniny a.” Pengetahuan merupakan konstruksi seseorang yang sedang
mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terubahkan. Suatu proses yang akan terus berkembang semakin
luas, lengkap dan sempurna. Peran seorang guru fisika adalah sebagai mediator dan fasilitator yang
membantu siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan mereka secara cepat dan efektif. Definisi efektifitas yang disetujui oleh semua orang bukanlah sesuatu yang
sederhana. Pembelajaran efektif menurut Dunne Wragg, sebagaimana yang diterjemahkan oleh Jasin 1996: 12, karakteristik pembelajaran efektif yang pada
tingkat tertentu dapat disetujui bersama, walaupun bukan kesepakatan universal adalah bahwa pembelajaran efektif memudahkan murid belajar sesuatu yang
9
bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
Proses fisika diturunkan dari langkah-langkah yang dikerjakan saintis ketika melakukan penelitian ilmiah yang mencakup observasi, mengukur,
inferensi, merumuskan hipotesis, menyusun grafik dan tabel data, mendefinisikan variabel secara rasional dan melakukan eksperimen. Millar 2001: 3, menyatakan
bahwa “tujuan dari kerja praktek adalah untuk membantu siswa memperhatikan fenomena, untuk melihat secara rinci dari sebelumnya, dan untuk mengingat
sesudahnya.” Aktivitas belajar secara kelompok dapat memperluas perspektif serta
membangun kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang lain. Webb Bringman 2008: 192 menyatakan bahwa, “siswa membutuhkan
dukungan tambahan untuk mengembangkan keterampilan yang terkait dengan keberhasilan sekola
h dipilih untuk berpartisipasi dalam kelompok kecil.” Kerja secara berkelompok dapat meningkatkan interaksi anggota, sehingga aktivitas
siswa meningkat.
2.2 Hasil Belajar