Fasilitas yang tersedia di SMP Negeri 1 Rembang untuk kegiatan pembelajaran berbasis laboratorium sudah cukup ideal, keadaan dan peralatan
laboratorium yang cukup memadai. Strategi pembelajaran POE ini menghadirkan suatu keadaan yang konkret untuk mengenal fenomena yang mungkin belum
pernah siswa pelajari, tetapi sering siswa jumpai. Hal ini diharapkan mampu menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran berlangsung secara aktif. Selain itu,
Wu-Tsai 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Effects of Constructivist-
Oriented Instruction o n Elementary School Students’ Cognitive Structures”,
menerapkan POE sebagai strategi dalam pembelajaran yang berorientasi pada faham konstruktivisme terhadap siswa sekolah dasar dalam pembelajaran sains.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul
“KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN
POE BERBASIS
KONTEKSTUAL DALAM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN
TEKANAN”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Apakah diskripsi aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
POE berbasis kontekstual lebih baik daripada aktivitas dengan model praktikum?
b. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran POE berbasis kontekstual?
c. Bagaimana keefektifan model pembelajaran POE berbasis kontekstual dibanding model praktikum untuk meningkatan penguasaan konsep
tekanan SMP kelas VIII?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian latar belakang dan permasalahan, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Mendiskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran POE berbasis kontekstual lebih baik daripada aktivitas siswa dengan model
praktikum. b. Menentukan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
POE berbasis kontekstual. c. Menguji keefektifan penerapan model pembelajaran POE berbasis
kontekstual dibanding model praktikum untuk meningkatan penguasaan konsep tekanan SMP kelas VIII.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti, yaitu sebagai berikut.
a. Siswa
1 Diharapkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran,
2 Siswa dapat bekerjasama dalam mengembangkan pemahaman konsep
tekanan.
b. Guru
1 Sebagai alternatif guru untuk memilih model pembelajaran yang variatif, sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar,
2 Diharapkan guru dapat mengetahui kemampuan masing-masing individu.
c. Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan iklim belajar, sehingga memberikan kontribusi dalam peningkatan hasil belajar siswa.
d. Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran fisika terkait dengan materi tekanan dengan
model pembelajaran POE berbasis kontekstual.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk membatasi masalah dan menghindari kesalah pahaman terhadap istilah dalam penelitian ini, maka perlu dikemukakan penegasan istilah. Batasan
pengertian dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya, ada pengaruhnya Departemen Pendidikan Nasional 2007: 284. Keefektifan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan tentang usaha atau tindakan dalam penggunaan model pembelajaran Predict-Observe-Explain POE. Efektif
ditunjukkan dengan pemahaman konsep siswa yang lebih baik jika diberikan
model pembelajaran POE berbasis kontekstual dibanding dengan siswa yang diberikan model praktikum.
1.5.2 Model POE
POE adalah singkatan dari Predict-Observe-Explain. POE dapat digunakan oleh para guru untuk merancang kegiatan belajar yang dimulai dengan
sudut pandang siswa, bukan guru atau ilmuwan. Model ini terdiri dari tiga langkah utama dalam metode ilmiah yaitu menduga suatu peristiwa fisika, pengamatan,
dan pemberian penjelasan terutama tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil pengamatan pada tahap observasi Suparno, 2006: 102.
1.5.3 Kontekstual
Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 5.
1.5.4 Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan, keaktifan Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 1997: 20. Aktivitas dalam hal ini adalah keaktifan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
1.5.5 Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik Sudjana, 2001:22. Dalam hal ini hasil belajar ditunjukan
dengan meningkatnya nilai pada pokok bahasan tekanan sebagai hasil belajar kognitif.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dapat dirinci sebagai berikut:
a. Bagian Pendahuluan skripsi, pada bagian ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. b. Bagian Isi skripsi, terdiri dari:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Bab III : Metode Penelitian
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V : Simpulan dan Saran
c.
Bagian Akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Pembelajaran Fisika
Hakikat pembelajaran fisika adalah untuk mengantarkan siswa memahami konsep fisika dan keterkaitannya dalam pemecahan masalah yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Dasawarsa terakhir ini, filsafat konstruktivisme banyak mempengaruhi pembelajaran fisika khususnya, dan pembelajaran sains pada
umumnya. Suparno 2007: 8 mengungkapkan bahwa: “filsafat yang mempelajari
hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi dan filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan konstruksi kita sendiri yang
sedang menekuniny a.” Pengetahuan merupakan konstruksi seseorang yang sedang
mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terubahkan. Suatu proses yang akan terus berkembang semakin
luas, lengkap dan sempurna. Peran seorang guru fisika adalah sebagai mediator dan fasilitator yang
membantu siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan mereka secara cepat dan efektif. Definisi efektifitas yang disetujui oleh semua orang bukanlah sesuatu yang
sederhana. Pembelajaran efektif menurut Dunne Wragg, sebagaimana yang diterjemahkan oleh Jasin 1996: 12, karakteristik pembelajaran efektif yang pada
tingkat tertentu dapat disetujui bersama, walaupun bukan kesepakatan universal adalah bahwa pembelajaran efektif memudahkan murid belajar sesuatu yang
9