bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
Proses  fisika  diturunkan  dari  langkah-langkah  yang  dikerjakan  saintis ketika  melakukan  penelitian  ilmiah  yang  mencakup  observasi,  mengukur,
inferensi, merumuskan hipotesis, menyusun grafik dan tabel data, mendefinisikan variabel secara rasional dan melakukan eksperimen. Millar 2001: 3, menyatakan
bahwa “tujuan dari kerja praktek  adalah untuk  membantu siswa memperhatikan fenomena,  untuk  melihat  secara  rinci  dari  sebelumnya,  dan  untuk  mengingat
sesudahnya.” Aktivitas  belajar  secara  kelompok  dapat  memperluas  perspektif  serta
membangun  kecakapan  interpersonal  untuk  berhubungan  dengan  orang  lain. Webb    Bringman  2008:  192  menyatakan  bahwa,  “siswa  membutuhkan
dukungan  tambahan  untuk  mengembangkan  keterampilan  yang  terkait  dengan keberhasilan  sekola
h  dipilih  untuk  berpartisipasi  dalam  kelompok  kecil.”  Kerja secara  berkelompok  dapat  meningkatkan  interaksi  anggota,  sehingga  aktivitas
siswa meningkat.
2.2 Hasil Belajar
Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil belajar. Hasil belajar menurut  Rifa’i    Anni  2010:  85  adalah  “perubahan  perilaku  yang  diperoleh
peserta  didik  setelah  mengalami  kegiatan  belajar.”  Dalam  pembelajaran,  hasil belajar  ini  sangat  dibutuhkan  sebagai  petunjuk  untuk  mengetahui  sejauh  mana
keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan. Hasil belajar
dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor  dari  dalam  diri  siswa  itu  dan  faktor  yang  datang  dari  luar  diri  siswa  atau
faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya.  Faktor  ini  besar  sekali  pengaruhnya  terhadap  hasil  belajar  yang
dicapai. Clark menyatakan, sebagaimana dikutip oleh Sudjana 2002: 39, bahwa hasil belajar siswa di  sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30
dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di
sekolah, ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya  atau  efektif  tidaknnya  belajar-mengajar  dalam  mencapai  tujuan
pengajaran.  Menurut  Kardisaputra  2011:  2,  efektifitas  model  pembelajaran adalah  “kondisi  efektif  dari  suatu  usaha,  yang  dalam  hal  ini  adalah  tindakan
pembelajaran  yang  dilakukan  guru  yang  dibuktikan  dengan  prestasi  belajar  yang diperlihatkan siswa.”
Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran.  Sedangkan  Caroll,  sebagaimana  yang  dikutip  oleh  Sudjana  2002: 40,  berpendapat  bahwa  hasil  belajar  yang  dicapai  siswa  dipengaruhi  oleh  lima
faktor,  yakni  a  bakat  belajar,  b  waktu  yang  tersedia  untuk  belajar,  c  waktu yang diperlukan siswa untuk  menjelaskan pelajaran, d kualitas pengajaran, dan
e  kemampuan  individu.  Empat  faktor  yang  disebut  di  atas  a  b  c  e  berkenaan
dengan  kemampuan  individu  dan  faktor  d  adalah  faktor  di  luar  individu lingkungan.
2.3    Model POE