Tahap 2: Observe mengamati a. Melakukan percobaan,
b. Memberi waktu kepada siswa untuk mengamati, c. Meminta siswa untuk menuliskan hasil pengamatan.
Tahap 3: Explain menjelaskan a. Meminta  siswa  untuk  membandingan  antara  hasil  pada  tahap  predict
dengan tahap observe, b. Siswa mendiskusikan ide mereka bersama-sama.
2.4   Pembelajaran Kontekstual
Strategi  pembelajaran  kontekstual  merupakan  suatu  proses  pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya  dengan  mengkaitkan  materi  tersebut  dengan  konteks  kehidupan mereka sehari-hari konteks pribadi, sosial, dan kultural, sehingga siswa memiliki
pengetahuan  yang  secara  fleksibel  dapat  diterapkan  ditransfer  dari  satu permasalahan  ke  permasalahan  lainnya.  Wasis  2006:  3  menyatakan  bahwa,
pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang berusaha mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa menghubungkan
pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan mereka sehari-hari. Schell    Black  dalam  Smith,  2006:  14,  berpendapat  bahwa  masalah
terjadi  ketika  siswa  tidak  dapat  mengidentifikasi  apa  pengetahuan  yang dibutuhkan  untuk  mengatasi  masalah  di  luar  konteks  di  mana  ia  dipelajari.
Selanjutnya  Berns  Erickson dalam Smith, 2006: 15 lebih lanjut menjelaskan bahwa  pembelajaran  konstektual  sebagai  proses  pembelajaran  inovatif  untuk
membantu  siswa  menghubungkan  konten  yang  sedang  mereka  pelajari  dengan konten kahidupan dimana yang biasa digunakan.
Pendekatan  kontekstual  Contextual  Teaching  and  Learning  merupakan konsep  belajar  yang  membantu  guru  mengaitkan  antara  materi  yang  diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan  yang  dimilikinya  dengan  penerapannya  dalam  kehidupan.  Menurut
Triyanto 2007: 104, materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi  pelajaran  yang  disajikan  melalui  konteks  kehidupan  mereka,  dan
menemukan  arti  di  dalam  proses  pembelajaran,  sehingga  pembelajaran  akan menjadi  lebih  berarti  dan  menyenangkan.  Proses  pembelajaran  berlangsung
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan  dari  guru  ke  siswa.  Dimana  siswa  mengkonstruksikan  pengetahuan
yang dialami sebagai pengetahuan mereka.
2.5 Model Pembelajaran POE Berbasis Kontekstual