3.7.2.1 Analisis Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar
Data yang digunakan pada analisis aktivitas siswa adalah nilai dari observasi kedua observer, sedangkan pada analisis hasil belajar adalah nilai pre-
test dan post-test. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: 3.7.2.1.1 Uji Normalitas untuk Aktifitas dan Hasil Belajar
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdisribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat.
k i
i i
i
E E
O
1 2
2
Sudjana, 2002: 293
Keterangan:
2
= Chi-Kuadrat O
i
= frekuensi yang diperoleh dari data penelitian E
i
= frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval
Jika
2 hitung
2 tabel
dengan derajat kebebasan dk = k -1 dengan taraf signifikan 5 maka akan berdistribusi normal.
3.7.2.1.2 Uji t Pihak Kanan untuk Aktifitas dan Hasil Belajar Pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian quasi
eksperimen yang menggunakan sampel berkorelasi, maka digunakan rumus t-test sebagai berikut:
2 2
1 1
2 2
2 1
2 1
2 1
2 n
s n
s r
n s
n s
x x
t
Sugiyono, 2007: 119
dengan
Keterangan:
1
x
= rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen
2
x
= rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol n
1
= jumlah siswa kelas eksperimen n
2
= jumlah siswa kelas kontrol s
1 2
= varians pada kelas eksperimen s
2 2
= varians pada kelas kontrol r
= korelasi anatara dua sampel Dari t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji t dua pihak dengan dk = n
1
+n
2
-2 dan taraf kesalahannya 5. Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila harga
t
hitung
t
tabel
. Uji kesamaan dua rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji
hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah Ho
: aktivitas siswa dan hasil belajar kelas eksperimen tidak lebih tingi atau sama dengan aktivitas siswa dan hasil belajar kelas kontrol.
Ha : aktivitas siswa dan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada
aktivitas siswa dan hasil belajar kelas kontrol. 3.7.2.1.3 Uji Gain untuk Hasil Belajar
Uji gain bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapat perlakuan. Peningkatan pre-
2 2
y x
xy r
test dan post-test dapat dihitung menggunakan rumus gain ternomalisasi sebagai berikut:
pre pre
post
S S
S g
100
Hake, 1998: 64
Keterangan: g
: besarnya farkor g S
pre
: skor rata-rata pre test S
post
: skor rata-rata post test Besarnya faktor-g dikatagorikan sebagai berikut:
Tinggi : g 0,7
Sedang : 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Rendah : g 0,3
3.7.2.1.4 Uji Signifikansi untuk Hasil Belajar Uji signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
peningkatan pemahaman yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji signifikansi dihitung dengan membandingkan peningkatan rata-rata
kedua kelas, menggunakan rumus t-test sebagai berikut:
Y X
Y X
2 2
Y X
N 1
N 1
2 N
N y
x M
M t
Arikunto, 2006: 311 Keterangan:
M
X
= peningkatan rata-rata kelas eksperimen M
Y
= peningkatan rata-rata kelas kontrol
N
X
= jumlah peserta kelas eksperimen N
Y
= jumlah peserta kelas kontrol ∑x
2
= jumlah standar deviasi kelas eksperimen ∑y
2
= jumlah standar deviasi kelas kontrol Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : peningkatan pemahaman kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama
dengan daripada peningkatan pemahaman kelas kontrol. Ha
: peningkatan pemahaman kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman kelas kontrol.
Dari t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua pihak dengan dk = n
1
+n
2
-2 dan taraf kesalahannya 5. Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila harga
t
hitung
t
tabel.
3.7.2.2 Analisis Efektivitas Model Pembelajaran