Pendidikan Karakter LANDASAN TEORI

tinggi daripada pemahaman dan penerapan, karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk materi yang dipelajari.

2.3. Pendidikan Karakter

Fenomena sosial yang muncul di masyarakat saat ini semakin mengkhawatirkan. Kemerosotan moral telah menjadi fenomena yang makin mengkhawatirkan bagi martabat bangsa. Perilaku kejahatan sangat sering ditemui, bahkan untuk mendapatkan segala sesuatunya tak jarang ditempuh dengan cara curang, jika perlu menggunakan dunia klenik dan mistik. Hal ini bisa saja dikarenakan buruknya karakter bangsa kita. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa perlu diberikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk masa depan agar kemerosotan moral tidak menjadi semakin buruk. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak Kemendiknas, 2010. Karakter bangsa adalah modal utama membangun peradaban tingkat tinggi. Masyarakat yang memiliki sifat jujur, mandiri, bekerjasama, patuh pada peraturan, dapat dipercaya, tangguh, serta memiliki etos kerja tinggi akan menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Oleh karena itu, pendidikan harus didorong untuk mengembangkan karakter bangsa sehingga mampu menjadi bangsa yang kuat dan membangun peradaban yang lebih maju. Ada 3 prinsip dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa menurut Kemendiknas 2010, yaitu: 1 Berkelanjutan, dimulai dari awal sampai akhir peserta didik berada di satuan pendidikan, 2 Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah, 3 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, 4 Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan. Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturanhukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan 1 Tuhan Yang Maha Esa, 2 diri sendiri, 3 sesama manusia, dan 4 lingkungan, serta 5 kebangsaan. Namun demikian, penanaman kedelapanpuluh nilai tersebut merupakan hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 18 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP dan SKKD Permendiknas, 2006. Dalam penelitian ini hanya ada tiga karakter yang dikaji yaitu disiplin, rasa ingin tahu dan komunikatif. Hal yang perlu diperhatikan agar pengembangan karakter di sekolah dapat efektif berdasarkan hasil penelitian Marzuki 2010 adalah dengan melibatkan semua mata pelajaran dalam pengembangan karakter, sehingga pengembangan karakter bukan terbatas pada mata pelajaran agama dan kewarganegaan, tetapi pada semua mata pelajaran di sekolah. Penelitian lain yang berkaitan dengan pendidikan karakter juga dilakukan oleh Suyanto 2011 tentang penerapan Character Development and Leadership dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan karakter siswa SMA, menunjukan bahwa program ini dapat meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan prestasi akademik siswa.

2.4. Tinjauan Materi Gerak Lurus