Kerangka Berpikir HIPOTESIS PENELITIAN

∆ = perpindahan ∆t = selang waktu t 2 – t 1 t 1 = waktu pada x 1 t 2 = waktu pada x 2

2.4.2. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan GLB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan memiliki kecepatan konstan.

2.4.3. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan GLBB adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan memiliki percepatan konstan. Percepatan adalah perubahan kecepatan dari suatu benda yang bergerak terhadap waktu. Setiap benda yang bergerak lurus berubah beraturan akan memiliki percepatan yang sama tiap detiknya sehingga dapat dituliskan persamaan berikut : = ∆ ∆ Tipler 1998:31 dengan = percepatan ∆ = kecepatan ∆t = selang waktu t 2 – t 1

2.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan KTSP, tujuan pembelajaran IPA di sekolah yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Salah satu kemampuan berpikir yang diperlukan dalam pembelajaran IPA adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis berguna untuk mengembangkan konsep dan prinsip dalam pembelajaran IPA. Selain peserta didik memiliki kecakapan hidup, hal yang penting agar peserta didik dapat diterima dimasyarakat adalah nilai karakter yang berdasarkan nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan nilai karakter yang baik. Nilai karakter yang dikaji dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu, disiplin dan komunikatif. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut adalah dengan memilih model BTL agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan karakter peserta didik. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pokok bahasan gerak lurus, gerak lurus merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran IPA di kelas VII SMP. Banyak peristiwa yang dijumpai dan dialami sehari-hari menggunakan prinsip gerak. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir penelitian

2.6. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1 Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VII. 2 Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan karakter siswa SMP kelas VII. Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual ceramah Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter peserta didik berpikir kritis dan karakter berkembang Menerapkan pembelajaran Better Teaching and Learning pada pembelajaran IPA untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter peserta didik Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual ceramah Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter peserta didik 26

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 13 Semarang, yang beralamat di Jalan Raya Lamongan, Kota Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 20122013 yang berjumlah 34 siswa.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimennya adalah Pre Experimental Design dengan jenis Pretest and Posttest One Group Design. Pada desain eksperimen ini, sebelumnya siswa diberi pretest O 1 kemudian diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran BTL, selanjutnya siswa diberi posttest O 2 untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis dan karakter siswa. Sugiyono, 2010:111. Keterangan O 1 = nilai pretest sebelum pembelajaran dengan model BTL X = pembelajaran menggunakan model BTL O 2 = nilai posttest setelah pembelajaran dengan model BTL O 1 X O 2