Kaitan antara Sosiologi dan Sastra Secara Umum

10

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kaitan antara Sosiologi dan Sastra Secara Umum

Hubungan karya sastra dengan masyarakat, baik sebagai negasi dan inovasi, maupun afirmasi, jelas merupakan hubungan hakiki. Karya sastra mempunyai tugas penting, baik dalam usahanya untuk menjadi pelopor pembaharuan, maupun memberikan pengakuan terhadap suatu gejala kemasyarakatan Ratna 2009 :334. Ratna menambahkan, bahwa diantara genre karya sastra, yaitu puisi, prosa dan drama, genre prosalah, khususnya novel, yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat dikemukakan, di antaranya : a novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah- masalah kemasyarakatan yang juga paling luas, b bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa novel merupakan genre yang paling sosiologis dan responsif sebab sangat peka terhadap fluktuasi sosiohistoris Ratna 2009:335-336. Menurut Hauser dalam Ratna 2009:336 karya sastra lebih jelas dalam mewakili ciri-ciri zamannya. Veeger dalam Narwoko 2004 :3 berpendapat bahwa kekhususan sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi, dan ditunjang bersama. Ratna 2007:269 berpendapat bahwa sastra dan masyarakat berhubungan secara potensial. Masih menurut Ratna 2007 :269, secara sosiologis jelas pengarang memiliki hubungan yang intens dengan masyarakatnya. Imajinasi dan kreativitas, dan dengan demikian juga bahasa yang digunakan untuk mengungkapkannya juga milik masyarakat. Setiap pengarang adalah warga masyarakat, ia dapat dipelajari sebagai makhluk sosial. Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan atau milieu tempat pengarang tinggal dan berasal. Kita dapat mengumpulkan tentang latar belakang sosial, latar belakang keluarga, dan kondisi ekonomi pengarang Wellek dan Werren 1990 :112.

2.2 Konsep Emile Durkheim mengenai Pemujaan Individu