III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu time series tahunan dari tahun 1992-
2005. Data yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai sumber yaitu Biro Pusat Statistik BPS, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DJBC, International
Finansial Statistic IFS, dan beberapa jurnal serta literatur lain yang relevan
berhubungan dengan penelitian ini.
3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square OLS dengan menggunakan program
Eviews 4.1. Menurut Gujarati 2003 terdapat beberapa asumsi yang digunakan
dalam metode OLS, yaitu: 1.
Nilai rata-rata bersyarat dari u
i
, tergantung pada X
i
tertentu adalah nol. 2.
Varian bersyarat dari u
i
adalah konstan homoskedastisitas. 3.
Tidak ada korelasi berurutan autokorelasi. 4.
Variabel yang menjelaskan adalah nonstokastik yaitu, tetap dalam penyampelan berulang.
5. Tidak ada linier sempurna antara variabel independen multikolinieritas.
6. u didistribusikan secara normal dengan rata-rata dan varian yang diberikan
oleh asumsi 1 dan 2.
Jika asumsi di atas dipertahankan maka penduga kuadrat terkecilnya merupakan penduga linier tak bias terbaik atau Best Linier Unbiassed Estimator BLUE.
Dalam penelitian ini metode OLS digunakan untuk menganalisis faktor- faktor makro yang mempengaruhi penerimaan pemerintah dari cukai hasil
tembakau, yaitu: 1.
Gross Domestic Product miliar rupiah 2.
Konsumsi, diproksi dari proporsi pengeluaran untuk konsumsi rokok persen
3. Nilai tukar Rp rupiah
4. Dummy krisis
Secara matematis hubungan antara penerimaan pemerintah dari cukai hasil tembakau dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
t t
t t
t t
u DK
b LER
b KR
b LGDP
b b
LCU +
+ +
+ +
=
4 3
2 1
dimana: LCU
= Penerimaan cukai LGDP
= Gross Domestic Product KR
= Proporsi pengeluaran untuk konsumsi rokok sebagai proksi dari konsumsi persen
LER = Nilai tukar Rp
DK = Dummy krisis, dimana
DK = 0, sebelum krisis
DK = 1, setelah krisis
b
o
= intersep
b
1
,..., b
4
= koesisien kemiringan parsial u
= unsur gangguan stokastik t
= observasi
ke-t Setelah menspesifikasikan model, maka yang selanjutnya dilakukan adalah
mengestimasi model persamaan tersebut untuk mendapatkan hasil yang seakurat mungkin. Oleh karena itu, dilakukan beberapa kriteria pengujian terhadap model
persamaan tersebut, yaitu pengujian statistik, ekonometrik, dan ekonomi.
3.3. Pengujian Statistik