Pengujian Ekonomi METODE PENELITIAN

besar dari taraf nyata tertentu, maka persamaan tidak memiliki heteroskedastisitas. Begitu juga sebaliknya, jika nilai probabilitas ObsR-squared kurang dari taraf nyata tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut mengalami gejala heteroskedastisitas.

3.4.4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan karena jumlah data yang digunakan kurang dari 30. Uji ini digunakan untuk melihat apakah error term mendekati distribusi normal. Pada software Eviews, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Descriptive Statistic Test. Jika nilai probabilitas Jarque-Bera lebih besar dari taraf nyata yang digunakan maka model persamaan tidak mempunyai masalah normalitas atau error term terdistribusi secara normal.

3.5. Pengujian Ekonomi

Dalam pengujian ekonomi, hasil pendugaan dalam persamaan disesuaikan dengan teori ekonomi. Pada uji ekonomi yang dilihat adalah tanda serta nilai dari koefisien masing-masing variabel independen dari hasil analisis regresi. Jika tanda dari koefisien varibel independen positif, maka hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen adalah positip dan sebaliknya jika tanda dari koefisien variabel independen adalah negatif maka hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen adalah negatif. Besar dari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dilihat dari nilai masing-masing koefisien variabel independen.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perkembangan Industri Rokok

Industri rokok di Indonesia telah menjadi kisah panjang tentang jatuh bangun usaha sekelompok manusia dalam memanfaatkan tanaman tembakau. Popularitas rokok di wilayah Kudus yang pada awalnya beredar di kalangan masyarakat bawah pada akhirnya berkembang pesat menjadi satu jaringan industri besar yang mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja untuk memproduksi rokok, dan bahkan dewasa ini peranan industri rokok sangat berpengaruh dalam menunjang perekonomian negara Subangun dan Tanuwidjojo, 1993. Industri rokok merupakan salah satu industri pengolahan tembakau. Industri pengolahan tembakau mencakup usaha pengeringan daun tembakau, pembuatan rokok yang mengandung cengkeh bunga cengkeh, daun cengkeh, dan aroma cengkeh, rokok putih, cerutu, rokok kelembak menyan, dan rokok klobot. Berdasarkan data Statistik Industri Besar dan Sedang dari Biro Pusat statistik BPS, pada tahun 1981 industri rokok hanya dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu industri rokok kretek dan industri rokok putih. Mulai tahun 1990, industri rokok kretek dirinci lebih spesifik lagi menjadi dua bagian, yaitu industri rokok kretek yang terdiri dari Sigaret Kretek Tangan SKT dan Sigaret Kretek Mesin SKM, serta industri rokok lainnya yang terdiri dari rokok kelembak menyan, rokok klobot, dan cerutu. Industri rokok di Indonesia memiliki lembaga asosiasi, yaitu Gappri Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Kretek Indonesia dan Gaprindo