Proyeksi Keuangan Dengan Metode Persentase Terhadap Penjualan - Tingkat Pengembalian Ekuitas Return On Equity

2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 Kali 2003 2004 2005 Tahun Perputaran Piutang Gambar 14. Perkembangan Trend Rasio Aktivitas PT. PLN Persero AJ Kramat Jati Periode 2003-2005

4.7. Proyeksi Keuangan Dengan Metode Persentase Terhadap Penjualan -

Total Aktiva 2005 = Rp. 1,3 Milyar - Total utang lancar = Rp. 56,7 Milyar - Penjualan tahun 2005 = Rp. 18,8 Milyar - Laba bersih sesudah pajak = - 58,9 Misalkan pada tahun 2006, perusahaan mengestimasi jumlah penjualannya Rp. 18,88 Milyar, dimana nilai ini didapat dari jumlah pendapatan perusahaan selama tiga bulan terakhir dikali dengan empat Rp. 4,72 Milyar x 4 dengan asumsi tidak terjadi kenaikan pendapatan yang jumlahnya signifikan maupun kenaikan yang besar dalam beban operasional perusahaan, maka kebutuhan dana luar dapat dihitung sebagai berikut : perhitungan dalam milyar EF = [{1,3 – 56,7 : 18,8} x 0,08 ] – [18,8 x - 0,589 1 – 0 EF = - 0,23 + 11,07 EF = 10,84 Dari perhitungan ini terlihat bahwa jika perusahaan akan meningkatkan penjualannya, perusahaan harus mencari dana sebanyak Rp. 10,84 Milyar. Dana ini digunakan perusahaan untuk membiayai operasinya seperti memfungsikan kembali trafo yang ada tetapi belum digunakan secara optimal, maupun digunakan untuk out sourcing yakni perekrutan pegawai untuk tenisi, pencatat meter listrik maupun pegawai untuk rumah tangga perusahaan. Proyeksi kebutuhan dana untuk tahun berikutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama. Jika proyeksi penjualan telah ditentukan, kebutuhan dana luar dapat pula dihitung. Dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi mencari dana untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya.

4.8. Analisis Berdasarkan Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN

Analisis ini ditujukan untuk menilai perkembangan kinerja PT. PLN Persero AJ Kramat Jati dalam suatu periode tertentu, berdasarkan pada ketentuan Kementrian BUMN yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100M-BUMN2002 yang meliputi penilaian terhadap tiga aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Penilaian kinerja ini bertujuan untuk menilai tingkat kesehatan BUMN yang didasarkan pada penilaian kinerja perusahaan yang meliputi penilaian atas ketiga aspek tersebut. Tapi dalam pembahasan ini hanya di batasi pada aspek keuangannya saja.

4.8.1. Aspek Keuangan

Penilaian kinerja dalam aspek keuangan meliputi penilaian terhadap indikator-indikator di dalam aspek keuangan. Indikator aspek keuangan yang dinilai yaitu Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE, Imbalan Investasi ROI, Rasio Kas, Rasio Lancar, Collection Period, Perputaran Persediaan, Perputaran total asset, dan Rasio modal sendiri terhadap total aktiva. Untuk setiap indikator yang dinilai, diberikan bobot atau skor sesuai dengan nilai indikator yang diperoleh. Hasil penilaian terhadap aspek keuangan pada PT. PLN Persero AJ Kramat Jati empat periode terakhir 2003-2005 dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Penilaian Indikator-indikator Aspek Keuangan PT. PLN Persero AJ Kramat Jati Periode 2003-2005. Indikator 2003 2004 2005 Rata2 Skor ROE -19,9 -17,5 -10 -15,8 1 ROI -19,7 -17 -9,6 -15,43 Cash Ratio 4,4 3,2 1,05 2,88 0 Current Ratio 101,2 50,8 14,2 55,4 0 Collection Period hari 1,56 0 0,01 0,52 4 Inventory Turn Over hari 1,93 4,96 5 3,96 4 Total Asset Turn Over 1 2 1 1 0,5 Equity to Total Asset 95,6 96,8 98,9 97,1 3,5 Sumber : Laporan Keuangan PT. PLN Persero AJ Kramat Jati Periode 2003 –2005 diolah

a. Tingkat Pengembalian Ekuitas Return On Equity

Tingkat pengembalian ekuitas ROE atau dalam istilah yang digunakan dalam SK. Menteri BUMN No. Kep-100M-BUMN2002 yakni imbalan kepada pemegang saham merupakan suatu indikator rasio yang mengukur besarnya tingkat imbalan yang diterima oleh pemegang saham atas modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Nilai rata-rata indikator ini adalah sebesar -15,8 persen. Hal ini berarti setiap Rp. 100,- modal yang ditanamkan, akan menghasilkan rugi bersih imbalan sebesar Rp. 15,8,- Sesuai dengan standar kementrian BUMN nilai ini berada pada kisaran yang paling rendah dengan nilai rata-rata yang lebih dari -15 persen. Walaupun untuk indikator ini kinerja perusahaan sudah termasuk tidak baik namun perkembangan indikator ini dari tahun ke tahun mengalami kenaikan seperti yang terlihat dalam gambar 15. -20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 2003 2004 2005 Tahun ROE ROI Gambar 15. Perkembangan Trend Rasio Profitabilitas PT. PLN Persero AJ Kramat Jati Periode 2003-2005

b. Tingkat Pengembalian Investasi Return On Investment