Dalam hal dipilihnya perusahaan listrik sebagai obyek yang diteliti karena disadari bahwa tenaga listrik merupakan suatu jenis energi yang di
sebagian besar negara merupakan energi yang tidak dapat diperdagangkan secara internasional. Tenaga listrik juga merupakan suatu produk industri
yang unik sifatnya karena tidak dapat disimpan dan dikemas, sehingga jumlah produknya harus selalu disesuaikan dengan kebutuhannya dari waktu ke
waktu. Selain itu, besarnya penggunaan jenis energi ini merupakan tolak ukur
dari tingkat kemajuan dan kesejahteraan suatu negara karena hampir setiap aktivitas kehidupan maju saat ini tidak dapat melepaskan diri dari
pemanfaatan tenaga listrik. Tenaga listrik sudah berubah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia sehingga setiap orang
berkepentingan terhadap kualitas dan harganya. Di banyak negara usaha ini masih ditangani oleh negara, bukan saja karena alasan resiko dan modal yang
besar, tetapi juga karena usaha ini pada awalnya harus mengemban banyak tugas sosial. Karakteristik tenaga listrik yang unik, kebutuhan listrik yang
menguat, sedangkan persediaan sumber daya energi primer terbatas, ditambah lagi dengan adanya rencana privatisasi dan rencana naiknya Tarif Dasar
Listrik TDL, sehingga masalah yang menyangkut kondisi perusahaan menjadi menarik untuk diketahui, terutama kondisi keuangannya.
1.2. Perumusan Masalah
Perubahan status perusahaan yang dilakukan pemerintah pada PT. PLN Persero sebenarnya ditujukan untuk mendorong peningkatan kinerja
perusahaan. Tetapi pada kenyataannya, perusahaan hampir setiap tahun melaporkan terjadinya kerugian dan meminta kepada pemerintah sebagai
pemilik untuk melakukan penyesuaian harga jual kepada konsumen. Alasan perusahaan ini dikarenakan tingginya beban yang harus
ditanggung oleh perusahaan, ditambah lagi naiknya harga minyak dunia turut menambah beban perusahaan, tetapi pemerintah menolak rencana ini dan
meminta perusahaan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang lebih
besar.
Dari uraian singkat diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
- Apakah telah tercapai efisiensi dana dan biaya pada perusahaan ? - Mengapa terjadi kerugian yang cukup besar hampir tiap tahun ?
- Faktor – faktor apa saja penyebab terjadinya kerugian ?
1.3. Tujuan Penelitian
- Menganalisis tingkat efisiensi perusahaan khususnya masalah keuangan.
- Mengetahui langkah – langkah yang telah diambil dan memberi masukan
alternatif lain untuk meningkatkan kinerja perusahaan. -
Menganalisis kondisi keuangan perusahaan secara umum. -
Menganalisis sebab – sebab terjadinya kerugian dan langkah apa saja yang dapat diambil untuk meminimalisasi potensi kerugian yang lebih
besar.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi instansi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan strategi selanjutnya dalam upaya
peningkatan kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi penulis
Penilitian ini berguna untuk menambah pengalaman, wawasan dan diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dari ilmu yang diperoleh
saat kuliah mengenai manajemen keuangan, khususnya yang berkaitan dengan penilaian atas kinerja keuangan perusahaan.
1.5. Ruang Lingkup
Laporan keuangan yang akan dianalisis difokuskan pada laporan neraca, dan laporan laba-rugi, namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan laporan keuangan perusahaan lainnya seperti laporan arus kas. Sedangkan alat analisis atau metode yang dipergunakan antara lain analisis
trend analisis horizontal, analisis persentase per komponen analisis
vertikal, analisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas serta proyeksi kebutuhan dana untuk periode berikutnya.
Dalam penelitian ini digunakan juga bahan acuan analisis laporan keuangan perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-
100M-BUMN2002 mengenai penilaian terhadap kinerja perusahaan yang meliputi aspek keuangan. Seluruh analisis diatas digunakan untuk melihat
sejauh mana perkembangan kinerja keuangan PT PLN Persero Area Jaringan Kramat Jati selama empat periode terakhir 2003- 2005.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Laporan Keuangan 2.1.1.