mempromosikan produk keramik Klampok kepada konsumen. Pameran-pameran yang pernah diikuti antara lain SMESCo, PRJ
Pekan Raya Jakarta, PRPP Pekan Raya Promosi Pembangunan, Bengawan Solo Fair, dan Cheng Ho.
Para pengusaha juga mengalami kendala akibat daya beli masyarakat yang cenderung menurun. Hal ini disebabkan kondisi
perekonomian nasional yang belum pulih, terutama di Banjarnegara. Konsumen akan lebih memilih produk bahan pangan daripada
keramik. Oleh karena itu, pengusaha sangat berharap pemerintah daerah dan pusat dapat membantu dan bekerjasama dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat.
4.2.6. Kerjasama
Kerjasama menjadi faktor penting dalam menunjang kelancaran rantai pasokan. Kerjasama dapat dilakukan secara vertikal dan
horisontal. Kerjasama horisontal mencakup hubungan antar pengusaha dalam aliran pasokan. Kerjasama vertikal terkait pada hubungan antara
pengusaha dengan pengusaha atau lembaga lain yang menunjang kelancaran rantai pasokan, tapi tidak masuk kedalam variabel rantai
pasokan. Kerjasama vertikal yang dilakukan pengusaha dengan pengusaha
lain yang sejenis meliputi penjualan barang, promosi produk pameran dan kegiatan produksi seperti pemenuhan bahan produksi. Selain itu,
UKM atau pengusaha juga melakukan hubungan dengan beberapa lembaga, diantaranya Balai Latihan Kerja BLK yang merupakan
kerjasama dari Sentra dengan Dinas Indagkop Kabupaten Banjarnegara. Kerjasama lain juga dilakukan dengan lembaga
teknologi, seperti Balai Penelitian Keramik Bandung. Kerjasama yang dilakukan dengan Balai Penelitian Keramik Bandung adalah
pembuatan mesin untuk kegiatan produksi, dimana rancangan dan desain mesin berasal dari Sentra.
4.2.7. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia menjadi faktor penggerak dalam rantai pasokan terutama kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi SDM
terkait dengan tenaga kerja. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dengan memiliki keahlian, keterampilan dan
disiplin kerja yang tinggi. Apabila tenaga kerja berkualitas maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang berimplikasi positif
pada produktivitas dan kinerja perusahaan. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pengusaha keramik di
Klampok adalah kesulitan mencari tenaga kerja yang berkualitas dengan memiliki keahlian, keterampilan dan disiplin kerja tinggi.
Apalagi pengusaha dituntut untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan desain yang bagus dan tidak stagnan. Jika tenaga
kerja tidak memiliki keterampilan dan keahlian yang tinggi, maka akan sangat sulit untuk menciptakan produk yang berkualitas. Pekerja yang
kurang terampil akan sangat sulit untuk menerima desain produk baru, membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya. Hal ini akan banyak
memakan waktu dan biaya, sehingga berakibat pada kelancaran proses produksi.
Tenaga kerja dengan disiplin tinggi sangat sulit didapatkan. Mereka menganggap bekerja di perusahaan keramik belum cukup
menjanjikan masa depan yang baik. Mereka lebih memilih untuk melakukan urbanisasi demi memperoleh penghidupan yang layak.
Selain itu, pekerja juga beranggapan bahwa bekerja di perusahaan keramik bukan pekerjaan utama. Pekerjaan utamanya sebagian besar
bertani, sehingga jika musim panen tiba seringkali memilih untuk tidak memproduksi keramik.
Pengusaha sangat berharap adanya kerjasama dengan pemerintah daerah. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan minat
para pekerja di bidang keramik dan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan memiliki keahlian, serta komitmen tinggi untuk bekerja.
4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji kuesioner dilakukan kepada 10 responden yang merupakan pengusaha keramik di Klampok Banjarnegara. Uji kuesioner terdiri dari uji
validitas dan reliabilitas. Validitas menggambarkan sejauh mana alat data yang ditampung pada kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Reliabilitas merupakan suatu penilaian yang menunjukkan konsistensi suatu pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan korelasi product moment. Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa setiap pertanyaan adalah valid Lampiran 5. Uji
reliabilitas menggunakan rumus alpha dengan taraf nyata 0,05. Nilai alpha yang dihasilkan setiap variabel Lampiran 6 ditunjukkan pada Tabel 7:
Tabel 7. Hasil nilai alpha Variabel
Alpha Produktivitas Y
0,8183 Pemasok X
1
0,7781 Persediaan X
2
0,7500 Produksi X
3
0,8829 Distributor X
4
0,6883 Konsumen X
5
0,8729 Kerjasama X
6
0,8789 SDM X
7
0,8967 Nilai alpha yang dihasilkan dari seluruh variabel menunjukkan lebih
besar dari nilai r tabel Pearson yaitu 0,632. Hal ini berarti kuesioner tersebut andal untuk digunaan dalam penelitian.
4.4. Tanggapan Responden terhadap Pernyataan-Pernyataan dalam Kuesioner
Tanggapan responden dapat diketahui dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuesioner kepada 20 responden. Pembahasan
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan melihat kecenderungan atau frekuensi dari setiap jawaban. Tanggapan respoden
dilihat dari aspek produktivitas, pemasok, persediaan, produksi, distributor, konsumen, kerjasama dan SDM, dijelaskan pada sub bab berikut :